Geguritan Dukuh Siladri


GEGURITAN I DUKUH SILADRI

Tersebut di Desa Mameling, daerah Badung, Bali hiduplah dua orang kakak beradik sangat rukun dan damai. Yang tua bernama I Siladri dan yang muda bernama Made Kerti. Keduanya sudah beristri dan masing-masing melahirkan anak, yaitu I Siladri melahirkan anak laki-alki dan Made Kerti melahirkan anak perempuan. Anak Made Kerti bernama Kusumasari, dan anak Siladri diberi nama Mudita. Kedua anaknya sehat-sehat, wajahnya sangat cantik dan menarik.
Pada suatu saat Siladri merenungkan keadaan kehidupan manusia dan dunia pada umumnya. Dia meliliat adanya tanda-tanda bahwa dunia ini dipenuhi kejahatan, orang-orang tidak lagi mengenal kebenaran yang abadi. Setelah lama ia merenungkan, timbul keinginannya untuk mengasingkan diri untuk mencari kebenaran yang kekal. Akhirnya, dia pergi ke Gunung Kawi untuk menenangkan pikiran, dan berguru kepada Empu Dibyaja. Sebelum berangkat semua warisan diserahkan pada adiknya, dan anaknya ditukarkan. Siladri berangkat bersama istrinya dan anaknya yang telah ditukar.
Di tengah perjalanan Siladri diserang badai angin topan anaknya menangis, sedangkan istrinya jatuh tak dapat bangun, akhirnya menghembuskan napas terakhir. Pada waktu Siladri bangun melihat istrinya tak dapat bergerak, tiba-tiba datang Empu Dibyaja dan bertanya, Siladri menceriterakan dirinya dirundung malang, Empu Dibyaja terharu mendengarkan dan menyuruh I Siladri tenang, Beliau menyatakan istrinya mati sudah kodrat.
Selanjutnya, I Siladri disumh membakar mayat istrinya di hutan Setra Gandawati dan abunya dihanyutkan di air yang mengalir. Setalah datang dari membakar mayat istrinya, I Siladri pulang menemukan anaknya yang sedang menangis, kemudian di ajak oleh Empu Dibyaja ke dalam hutan untuk mencari air susu diberikan anaknya yang sedang haus. Anaknya selalu diberi susu binatang, seperti kancil, dan kijang.
Siladri beserta anaknya tinggal di tempat pertapaan Empu Dibyaja. Setiap hari I Siladri diberi pelajaran tentang kehidupan manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan, karena antara satu dengan yang lain saling bergantung tidak dapat berdiri sendiri. Tiga hari sebelum Empu Dibyaja akan pergi ke alam yang sempuma, Empu Dibyaja memberikan wejangan dan Siladri mendengarkan dengan seksama. Pada hari Buda Wage Kerulut, Empu Dibyaja pergi ke alam sempuma untuk selama-lamanya. Setelah 1 Siladri lama tinggal di pedukuhan Empu Dibyaja, diceritakan anaknya sudah dewasa, sangat cantik tersohor sampai keluar benua. Cerita itu didengar oleh ayahnya sendiri I Made Kerti, Made Kerti memberi tahu anaknya I Mudita, untuk mengunjungi puteri itu.
Selesai memberitahukan, hal itu bahwa orang tua I Mudita jatuh sakit dan akhirnya meninggal dunia bersama. Mudita sangat sedih dan setelah selesai mengubur mayat orang tuanya, lalu dia pergi ke Gunung Kawi menemuipamaimyauntuk memberitahu
tentang keadaan orang tuanya yang sudah meninggal, perjalanan menuju Gunung Kawi tidak mendapat halangan apapun sebab dia membawa cincin jaga satru, cincin penolak cahaya. Akhirnya, dia bertemu dengan ayah dan adik sepupunya dengan selamat. Dia tinggal bersama-sama seperti sepasang suami istri, bermain-main, di samping itu sering juga diberikan petuah-petuah oleh ayahnya tentang orangmelakiikan perkawinan. Mudita dan Kusumasari akan
dikawinkan, hanya menunggu waktunya saja. Suasana di sana sangat bahagia.
Kemasyuran Kusumasari didengar oleh anak I Gede Kadampal dari karang Buncing yang bernama 1 Wayan Buyar. I Wayan Buyar sifatnya tidak terpuji, tetapi sangat kaya, la sombong dan banyak memiliki istri. Setelah mendengar kecantikan Kusumasari, 1 Wayan Buyar ingin mempersunting gadis itu, namun sayang lamarannya ditolah karena Kusumasari sudah bertunangan dengan Mudita. Karena lamarannya ditolak, I Wayan Buyar menjadi marah. Pengikut I Wayan Buyar lalu menangkap Mudita untuk diikat, sedangkan Kusumasari di bawa pergi. Akhirnya, keduanya dapat diselamatkan oleh harimau yang dipanggil oleh Dukuh Siladri dengan mantra. Karena kegagalannya, I Wayan Buyar menjadi sangat marah dan minta bantuan kepada I Dayu Datu. Dayu Datu menguasai ilmu gaib yang dimiliki ieak, yakni manusia-manusia sihir bertempat tinggal di Gunung Mumbul. Dengan ilmunya ini. Dayu Datu akan menghancurkan pertapaan Dukuh Siladri. Selanjutnya, terjadilah pertengkaran sangat sengit antara anak buah Dayu Datu dan Kusumasari serta Mudita. Kusumasari menghadapi serangan anak buah Dayu Datu yang terdiri bermacam-macam leak. Akan tetapi, berkat kemahiran mantranya semua leak dapat dikalahkan berkat bantuan ayahnya. Mayat-mayat berserakan. Kusumasari memanggil binatang untuk disuruh memakannya, selesai makan mayat leak, harimau dan kera dipanggil disuruh membunuh Dayu Datu. Pagi-pagi sekali harimau dan kera pergi ke Gunung Mumbul. Dayu Datu tidur telanjang buiat, sedikitpun la tidak merasa takut karena percaya dengan kesaktiannya. Pada waktu itu juga, Dayu Datu dapat dibunuh oleh harimau dan kera. Tubuhnya dirobek-robek sehingga Dayu Datu ratu leak mati terkoyak-koyak. Tepat pada waktu yang telah ditentukan. Kusumasari dan Mudita kawin. Mudita dan Kusumasari menjadi pasangan yang sepadan, hidup rukun, bahagia, dan damai.
Setelah upacara perkawinan, Kusumasari dan I Mudita di Gunung Kawi, Empu Dibyaja menyuruhnya kedua anaknya kembali ke daerah Mameling untuk mengaben orang tuanya. Hal ini didengar oleh Wayan Buyar melalui laporan pengikutnya, sehingga Wayan Buyar berkeinginan keras untuk memiliki Kusumasari. Selanjutnya, Wayan Buyar mengambil keputusan untuk memperkosa Kusumasari. Perbuatan Wayan Buyar diketahui oleh masyarakat dan dikroyok di rumahnya sendiri. Sebelum Wayan Buyar dikroyok oleh masyarakat Mameling yang didukung oleh masyarakat Karang Buncing, terlebih dahulu, berita ini sudah didengar oleh Wayan Buyar, maka dia berkeinginan untuk membunuh Kusumasari dengan keris. Kusumasari mengadakan perlawanan, ketika itu masyarakat datang dan Wayan Buyar tergesa-gesa menusuk Kusumasari yang pada akkhirnya melesat sehingga hanya mengenai bagian di bawah telinganya. Saat itu masyarakat yang dipimpin oleh Mudita menerjang I Wayan Buyar yang akhirnya Wayan Buyar menemukan ajalnya. Melihat Kusumasari darahnya terus mengalir, Mudita sangat panik. Dalam kepanikan itu, tiba-tiba muncul pendeta yang seperguruan dengan Mudita. Akhirnya Kusumsari dapat disembuhkan pendeta itu. Pada akhir cerita, mereka kembali pulang ke rumahnya.










GEGURITAN  I DUKUH SILADRI
OM AWIGNAMASTU NAMO SIDHAM

PUPUH SINOM

1.             Iseng manungkulang manah, baan bingunge tan sipi, tuara ada anggon nyaruang,sakite di jeroning ati, kebus maluwab ka sisi, nerebes yeh matane pesu,esu ngawe mata barak, barak mamerekang ati,ati ibuk, ibuk ban larane liwat
2.             Liwat tuara ada dija, tuara kauh tuara kangin, peragat di ati magenah, sai ngawe keneh paling, paling bes liyu rasanin, tong bisa ngiketin patut, ne murka rasayang darma, pengerasane tuwi mebading, tuwara adung, budi laksanane tungkas
3.             Tungkas ne jani adungang, pituturin antuk gending, wenten reke katuturan, kocap Wong saking mameling, wit mangjadma sareng kalih, i siladeri aran ipun, Made Kerti ne cerikan, sinarengan ngambil rabi, pada atut, tuara taen majengilan.
4.             Ne eluh pada mangidam, ne muani suka ring ati, mahayu ngertiang pianak, tetep saluwir pula pali, kocap liwat kutus sasih, rarene ya pada metu, panak I siladeri lanang, I Kerti ngadakang istri, pada ayu, semara ratih utama
5.             Dening gumi sampun wayah, kasusupan bahan kali, tong ada nyayangang awak, momonnyane kaulurin, pada mangulahang daging, tuwara ngitung sor luhur, yan sampun sida bungah, jawat ja ulian memaling, tuara ngitung, kedadiane ri wekasan
6.             Dadi iyur tong ada adat, menak sudra dadi besik, waluya patuh sejagat, i siladeri osek ring ati, ngrasa nerakane luwih, tumbuh di gumine giyur, kedarmane suba ilang, momone sida mamurti, teka ngunggul, i sugih drowaka menang.
7.             I Siladri raris ngucap, cai Kerti adin beli, ne jani beli maminda, pacang mangalain cai, boyo beli saking lalis, ngalain cai ka gunung, buat malajahang awak, mangda sida beli uning,teken patut, tingkahe dumadi jadma
8.             Ne momoang beli ring manah, baan tresnane ring cai, apang terus karahayuang, beli manyame ring cai, apan tingkah care jani, pisunane pada ngugut, liu tungkas ring rerame, menyame memusuh singit, pada ngagu, tuara enyak kekasorang
9.             Beli belog jerih pisan, pacang meyegan ring cai, kranannye beli mengalah, nanging beli saking asih, eda cai salah tampi, mengaden beli mengambul, satingkah beline luas, kagunung kawine jani, ento kasub, pasraman mpu dibyaja
10.         Ida tuah kasub ring jagat, pradnyan tong ada nandingin, dharma putus ring kawikon, sidiwakya trusing aksi, ulas ring wong kasih asih, apang twi putusing kayun, beli mangidep malajah, nyokor ringsang adi luwih, madak asung, ida manganggen parekan
11.         Ne jani beli makewas, masih mituturin cai, da ngagu jadig ring anak, dewek caine kenehin, apang da anake jauri, maang ucap tan rahayu, anak sengka jua matingkah, melah jele sami uning, da kadurus, ngawenang anake rusak
12.         Sikute tuara ada dija, deweke suba mangisi, nganggennya amik – amikan, uyah gula muang celagi, rasannya sami uningin, yadin teda bareng satus, tuara bina pangrasannyaketo pama cai beli, apang kukuh, kenehe malu pastiang
13.         Eda mangulah majalan, yadin pacang mapikolih, yan ane makrane salah, eda jua cai mamargi, kangguang kasarne kabukti, nista pakan ucap luwung, ulat ada neda melah, nanging ke olih mamaling, tulya racun, mertha matemahan wisya
14.         Ne seadan nyane jumah, tetamiane gisiang beli, carik satekanin karang, serahang beli ring cai, beli mangalain cai, pragat tuara pacang mantuk, I Made Kerti ningehang, mepes yeh matane mijil, dadya nguntul, engsek tong dadi mangucap
15.         Ne eluh pada ningehang, sisigang pada mangeling, sambilanga manyonyoin pianak, i made Kerti mamunyi, tityang boya mamitetin, pakayun beline patut, nanging te pangidih tityang, i cening tityang nyilurin, tulyan ipun, beli kari iring titiang
16.         Pianak tityang ne luana, beli mesentana muani, dening tityang di negara, pianak luh mangewehin, dening gumi cara jani, sing solahang tuara patut, yannya pageh maring awak, sinah ya mati di margi, tuara takut, anake salah makutang
17.         I Siladri raris ngucap, ento patut manah cai, enah pianak beline juang, pianak cai beli ngidih, keto nyai sareng kalih,pianak nyaine masilur, nanging apang pada lila, waluyannya pianak cai, apang nerus, tresnan caine maipah
18.         Ene ada kaliliran, bungkung utama akatih, jaga satru twi socannya, beli mekeling i cening, mani yan ya suba kelih, tuturin beli di gunung, ne bungkunge kon mangaba, sing saget nelokin beli, nering gunung, bungkunge cihnayang pianak
19.         Ane luh tuara manulak, tresna takut makakalih, pianak nyane kedek binal, I Siladri mituturin, jani yo bapan cai, madak cening panjang umur, bisa maningkahang awak, nah magelan uli jani, apang nerus, wekasan menemu karma

PUPUH DURMA

1.             Medabdaban I Siladri ngantiang luwas, somahnyane menyarengin, tan sah menyangkil pianak, somahne cerikan ngucap, memargi embok pang becik, dumadak lasia, embok mangiring i beli
2.             Nyai cening pianak memene i dewa, madak ida enggal kelih, de pati mecara, nyakitin idep rerama, nah mai diman abedik, pianakne binal, dadi lega sareng sami
3.             Lintang elas manahnya mejalan luwas, pesu laut memargi, liyu anake ngantenang, ade bengong manyengongak, len ade ne iri ati, ngamokmok mangucap, ia ngambul tong maan daging
4.             Ne patut manahnya nyautin nimbal, de jua lagas mamunyi, sikut sikutang di awak, da patuhanga teken anak, len goba len budi, pangke adengang, de mangulah mamunyi
5.             Tan kocapan munyin anake ngantenang, i siladeri tuara nolih, manerus mejalan, nuut rejeng alas linggah, tan pesangkan ujan angina, bales makecegan, pianaknyane ngengkak ngeling
6.             Belus lepeg ngilgilang tuwi metahar, siladeri kangen ring ati, laut mepasihin somah, neraka san atma juwita, teresnane manutug beli, beli nerima pesan , jani beli masesangi
7.             Riwekasan yan sida buin numadia, beli apang dadi istri, nyai pang menadi lanang, mangda sida makurenan, ngastiti nyadia ngayahin, beli mayah utang, teresnan nyaine ne jani
8.             Dadi ngucap ne luh manyelsel pianak, lacur san cening numadi, mare tumbuh manggih lara, luwih pangendaning hyang, i siladeri menyawurin, eda juwa maselselan, apan bekel manumadi
9.             Mula keto anake numadi jadma, suka dukane tepukin, kene ko ketatwannya, kocap ida hyang iswara, mangawe jadmane nguni, bagus wirya sami dewa, tong ada duhkiteng ati
10.         Dening keto ditu sang kreta bujangga, isrik kayune nyingakin, raris matur ring bethara, punapi ratu patehang, jadmane ring dewa sami, becik ratu obah, mangda wenten ala becik.
11.         Kadangingang atur nyane antuk sang hyang, premangkin ida ngebahin, rupa yadin tingkahnya, ala ayu dadi ada, krana tampi buka jani, suka duka pangguhang, keto tatwa nyane nguni.
12.         Nah mejalan da maren ngastityang awak, da ngupet sang hyang widhi, wiadin kaujanan, ento don kumbange alap, anggon nawengin i cening, pang ia angetan, ujane bales tan sipi.
13.         Sapatuduh ne muani ne luh tan tulak, don kumbange kaalih, trus laut majalan, teked ditengah alas, madurgama tan sipi, ditu kapetengan, mereren dibatan bingin.
14.         I Siladri nyempel menyeleg negak, ne luh kenyel memargi, macepol dipabinan, twara mangrungui panak, panakne pules ngesil, Siladri tan ubah, mengastawa sang hyang widhi.
15.         Twara ada idepnyana kaletehan, saking jati tedas ening, ne luh pules di pabinan, burone masliweran, pakrosok pada padingkrik, warak singa macan, I Siladri twara jerih.
16.         Ngadas lemahang kedise umung maswara, waluya manundunin, pyanaknya bangun makesyab, memennyane manyemak, manyangkil lout manyonyoin, Siladri ngucap, nah jalan jani mamargi
17.         Matikasan majalan ya manganginang, manincap gunung kawi, sarwa bunga nedeng masekar, umung i tamulilingan, rasa lega manyaptih, tur ngalapang bunga, pacang sekarang mamargi
18.         Dadi kanten pasramane lewih dumillah, gelung korene manginjil, I Siladri suka ring manah, dadi sengkala di jalan, somah nyane rahat, kebus buka panggang, masih nglawanin mama.
19.         Satekannya jani di jabaning pasraman, ne luh liwat tong dadi, makakeb dipabinan, Siladri nimbalin panak, manyangkil mapasihin, lacur saja atma jiwa, meneng nah i meme sakit
20.         Kacerita ida mpu dibiyaja kocap, darma kayune suci, nuju ida medal, kacingak I Siladri, raris mangandika aris, ih nyen to sih manegak, nguda somahe seda
21.         Tangkejut i siiadri maningehang, laut somahe dundunin, kakocok bangunan, suba lemet tan pa jiwa, siiadri ngelut ngakebin, nguda nyai las, ninggal panak kari cenik.
22.         Apa ada pelih beline masomah, marepe teken nyai, dadi nyai liwat, nyakitin keneh somah, somahe ne tresna jati, yan tuah nyai las, boya ajak beli mati.
23.         Yadin idup tan urung mepes yeh mata, idupe waluya mati, nanging beli ngrasa pisan, tuah mawak leteh jagat, mabudi mangalih suci, joh para nyidayang, nyemak tendas lima daki.
24.         Buka janiyan nyai enu pitresna, alih beli ajak mati, nanging da makeloang, panak nyai barengang, ngadung bareng ajak sakit, apang da belas, yadin ngalih weci
25.         Lintang welas empu dibiyaja mirengang, raris ide mituturin, duh siiadri purnayang, da sanget manyelselang, baan somah cai mati, mula tuah janjinya, tuara da dadi kelidin.
26.         Twinnya kene tingkahe numadi jadma, idupe, pamagrat mati, yadin tingkah masomah, pamragatnya dadi belas, tresna demene nyakitin, ento ngawe buyar, patut idepe magedi
27.         Dadi jadma indriane manah di awak, ento ne patut prangin, uli manah tuiwetunya, di manah ditu lawan, lawan baan tingkah, sinah ya kalah, tang bani ia mabalik.
28.         Kalah indriane ada buin musuh teka, tresnane mangrupang ati, tresna ringpanak somah, tresna ring raja brana, ento nyandangya perangin, las manahe adokang, nyapuhang tresnane sami.
29.         Digumine twara ada melah setata, jele-melah tuah panggih, apa tong dadi belasang, lingling sarasamuscaya, telu lokane sujati, nista madia utama, pada len ditu kapanggih.
30.         Swarga loka mertya loka nraka loka, ento loka telu jati, ringswarga magenah, abesik ditu pagehang, suka setata kapanggih, ring nraka loka magenah, masih abesik tepukin.
31.         Sakit ati engkak-engkak setata, krana madan nraka gumi, ring martia loka, saenune ring jagat, dadua satata kapanggih, suka nraka tan simpang, idupe matimpal mati.
32.         Suba mati lokane dadwa ungsiang, salah tunggal tuara pelih, swarga loka nraka loka, nuut sapari karma, ento tuah bekelang mati, ulah ala nemu nraka, ulah ayu manggih swargi.
33.         Dadi resep I Siladri maningehang, wacanan sang dibiya jati, rasis matur sembah, singgih sang panembahan, sang kadi bulan purnami, teja dumilah, ngampehang peteng gumi.
34.         Nggih terima puniki panembah tityang, tui manah tityang ening, kedeh mapinunas, pamuput somah tityang, mangda sida ipun manggih, pamargi melah, manungsi toya bumi.
35.         Empu Dibiyaja kenyem raris ngandika, yan keto pinunas cai, bapa jani nuduhang, kema cai beten kelod, ka setra gandawati, ditu cai ngeseng sawa, abune lautang kirim.
36.         Duur kaja ada yeh lintang nirmala, membah neked kapasih, ditu abune anyudang, sang pitra terus munggah, manuut andus di bukit ngungsi siwa pada, ento swargane lewih.
37.         I Siladri cendek ature ngiringang, nabdabang pacang mamargi, romba ban nyangkit pyanak, dadi kangen teken awak, Empu Dibiyaja nyagjagin, sweca nyemakin pyanak, hah kema cai memargi "
38.         Siladri mapamit raris manyumbah, nikul bangke memargi, yeh matane membuas, ingete duke di padoman, mangelut saling pimpahin, medem ngajak somah, jani ngalain mati.
39.         Dadi negak mangeling masesambatan, bangkene kakakebin, kagekit kadiman, duh mas mirah atma jiwa, jantos beli, nene jani, beli nyatisin ida, apang bareng sida mati.
40.         Twi nejani beli lega ngrarung awak, apang enggal kapanggih, buin makaronan, ne pangkung dalem pisan pejalan nyatiain nyai, ne marga liwat melah, beli nyadia manyeburin.
41.         Kapiarsa antuk ida Mpu Dibiyaja, raris ngandika aris, cai Siladri, nguda kawahe buatang, yen cari mangulah pati, luih ka nrakannya, telung warsa tong moan."
42.         Twara patut cai nresnen somah pejah, tui keneh cai paling, palinga mawak buta, butane tang ngenot marga, margane patut jalanin, pejalan ngawag, pangkung nagih ceburin.
43.         Yan majalan nuunang mangalih kawah, menekan ngalih suargi, ento ne dadua buatang, menek lawan nuunang, yan tuun enggal mamargi, yan mentas menekan, rungka sengka ban mamargi.
44.         Nah pimayang kemu jua cai mejalan, jani sawane enjutin, pangentas pangesengan, duur pemuhunan jemak, suba ada uli nguni, Siladri ngiringang, nyembah raris mapamit.
45.         Tuun kelod ada pamuunan rata, babataran batamukir, ditu sawane kejang. Puput sampun mahentas, sawane raris kabasmi, api dumilah, saksama sampun basmi.
46.         Tur kakirim abune menekan kaja, yeh mumbul diduur bukit, suluk membah nuunang, abune ditu kakutang, anyud manerus ka pasih, lingsir hyang surya, sayonga manglikub.
47.         I Siladri raris tulak kapasraman, satindak janggel anelih, tui tindake kambang, sarawuhe ring pasraman, pyanak nyane ngengkak ngeling, tur kacangkringan, antuk sang dibiyaja jati.
48.         I Siladri kangen manahne ngantenang, raris ya matur bakti, inggih ratu panembahan, tityang ne nangkin nunas, ngempu penyeroane alit, empu dibiya ngucap, tui bedak krana ngeling.
49.         Nah ne jemak jalan alihang empehan, apangya suud ngeling, Siladri ngiringan, tumuli raris memarga, mangiring sang dibiyajati, ka tengahing alas, tan kocapan sampun prapti.
50.         Ada batu rata di bataning kepah, dim ida malinggih, nuncarang japa mantra, tui sidi sakecap, dadi gewar para jani, burone padingklak, pada teka manangkil
51.         Singa macan pagereng warak ian gajah, celeng alas bareng kancil, kidang banteng manjangan, pacarungung, manuh pisan, Siladri jejeh tan sipi, empu dibiya ngucap, da takut mai paekin,"
52.         Apa mula buka cai mi makadang, saluwor wetu ring pratiwi, yan ada kasangkalan, tulung da manglengayang, eda cai iri ati, yan bisa olas, tresna pamalesnya panggih
53.         I Siladri manesek tan maren nyumbah, empu dibiyaja ngawarahin, mantra pangikut bu buana, pangasih sarwa mambekan, kauncarang sai-sai, momo drohaka hretang, buin da mamati-mati
54.         Apan ento tingkah kala jele pisan, asing tumon pada jerih, tingkahe dadi krana, yen gedeg geting timpalnya, yen tresna matimpal asih, yen bisa olas, ring jadma jawat sato tui
55.         Yadin sato ya bisa sama ngresepang, manampi anak asih, kewala bina munyinnya, pangrasannyane tunggal, kranannya dadi ajahin, apan tui sasaran jadma, keto tatwan nyane jati
56.         Nah ne jani bapa ngidihang tulungan, ring kadang burone sami, buat ngidih ompehan, raris ida ngandika, iba buron sareng sami, bapa ngidih panak, pang sida enu urip.
57.         Nah olasin anak cerik kanarakan, memennya suba mati, panyonyoin dini empehan, burone pada ningehang, singane bangun maningkrik, ngwangsi tin kidang, dening ya manakan cenik.
58.         Ya i kidang nesek mpu dibiyaja, nyadia pacang manyonyoin, mpu dibiyaja ngucap, Siladri kema serahang, panak came ne jani, Siladri ngiringang, kidange medem manyonyoin.
59.         I Siladri lintang lega mangantenang, pianake manyonyo nglanting, kanti pules malepehan, kidange bangun nelanang, mpu dibiyqa ngucap aris, Siladri kema jemak, pianake nah jalan mulih.
60.         I Siladri nyemak panak lega pisan, borune pada magedi, mpu dibiyaja, I Siladri tan pasha, dadi ada ebu miik, surya makalangan, mpu dibiyaja nyingakin.
61.         Dadi mangrasa cihnaning sampun pragat, yasane ring asrami, tui dadi andegang, buat paswecaning hyang, pagawane pacang tampi, apan suba mabuah tasak, sang manandur ngalapin.
62.         Dadi bengong empu dibiyaja ngresepang, raris ngandika aris, Siladri bapa mindah, tuara ja katutugan, tresnan bapane ring cai, apan titah hyang, tuara ja dadi kelidin.
63.         Ne bin telun ditu wage krulut temunnya, panglong ping pitu pasti, ditu bapa majalan, suryane suba ngajanang, ngutarayana sujati, ' jani bapa nyerahang, umah ian isinya sami.
64.         I Siladri ningehang enek ring manah, ngrasa lacure tansipi, sing glantingin empak, sedih raris manyumbah, tityang daweg matur sisip, ica tan ica, nganggen tityang panjak miskin.
65.         Krananipun tityang rauh mamarekan, nyokor ring mraga lewih, buat nunas panyupatan, pangleburan pataka, punika ratu swecanin, nganggen parekan, kengin titian ngarewedin.
66.         Kadi mangkina buat pamalapan tityang, pasramane i riki, wantah kasub saking kuna, lewih tan patandingan, kapica ring tityang, mangkin, dados kaletehan, punika ratupinehin.
67.         Yaning dados yaning tan makrana iwang, taler ke tityang swecanin, tingkahe dados jadma, magenah ring pasraman, mangda tan iwang pamargi, inggih nikain tityang, mpu dibiyaja nyaurin.
68.         Ento patut atur caine ring bapa, jani bapa nglugra cai, uling jani tembennya, sida cai mapodgala, en bekel tan pabukti, sastra tui dadua, resepang pejang di ati.
69.         Ne tatwannya sang hyang rwabineda, sanghyang adumuka jati, gocek nyandang sehedang, buatin baan adnyana, apah tuah kaucap sakti, mragageni toya, asing mala gempung basmi
70.         Suba basmi saluiring malaning awak, sida adnyane ening, eninge mawak suba, sudane mawak sukla, suklane wistma jati, jatining sukma, acintia sukma jati
71.         Ento ne prihang manukuh dipasraman, supaya pasangin pangasih, telung warm sarannannya, munyi budilan tingkah, ento patutangpang bersih, i trikaya parisuda, bakat suksmane kagisi
72.         Hyang suksma ne astawa tui sadina, awamn mamuja sai, patemuaning yoga adnyana, adnyanane jati suba, ditu, hyang siwa malinggih, krane temes buatang, budine sujati ening.
73.         Krana nirgawe ngadu puja budi murka, maweda muatang daging, sai maguyang bajra, manungkukang daksina. Manguncarang sloka sruti, buat anggbn ngarad, kakercene apang mati
74.         Saja lega namping pipis krepe krepeyan, yan pules nyapnyap mangipi,ngipi metek finak,bangun maweda masepak, kewala suba manyarik, apang enggalan, buate mangitung daging,
75.         Manguncarang pangastawa maprih emas, suksmane tui mabading, masilur ban emas, suksmane jati ilang, ilang baan uyak daging, daging tong bakat, basang puyung nampi daging.
76.         Apan simuh ne letuh kadenang tedas, paliate tui mabading, makaca tanprasa, mangrasayang sad rasa, ngulah lemuh parajani, pules malegaran, basange sakit sasi
77.         Yan cai jani sakit ada maang ubad, jawat pacang nyimbuhin, yan wekas kasakitan, twara ada nyama braya, pacang tunden manulungin, krana jani kenehang, usadane bekelang mati
78.         Saking manah krana manggih suka duka, manahe pesu kasisi, dadi munyi lan tingkah, tui manurut di manah, yan manahe dusta jati, tingkahe dadi sasar, tusing munyine dadi pelih.
79.         Krana melah anake mangaduh tapa, sadina ngilangan pedih, melahnya ngadu tastra, sadana ngilangang momo, melah nyane ngelah padi, anggon upakara, pakukuh idep mrih yukti.
80.         Krana mayoga sadana bilingang manah, ngincepang i sudukswari, tri tinunggalannya, mraga ungkara mula, malingga hyang siwamurti, murtining adnyana, mraga hyang tuduh jati.
81.         Sanghyang tuduh tumitah suka lan duka, acintya suksma jati, marupa tan parupa, apan rupane tan awas, ida ne awas ring ati, linggayang ring puja, astawa sai sai
82.         Siratin asepin damarin satata, memes cakupin lima tui, buat ring padma hordaya, dewa pratista dulumya, kuta mantra ento malih, utpati stitinya, pamuput prelina jati
83.         Twinnya keto kagunane ring pasraman, nyaring idep apang bersih, ento ne madan tedas. Yan tuah idepe dusta, yadian sasai mabresih, murud tur masirain, tulya putih taluk jati
84.         Ulat tedas pakantenan putih sentak, di jro tui barak daki, yan nto pingit kehemang, sinah sembuuk dadinnya, apan jati tong mamanik, keto umpaminya, ngaduh puja budi maling.
85.         Ne buatang taluhe masari petak, ento dadi mamanik, manike mawak merta, mayunin krana majiwa, awanan dadi niktikin, mamemang awak, apan tuah sujati urip
86.         Pesunnyme tui manadi kokokan, mangindang tan palampid, matinggah jalan mula, di kayu parijatan, ento kayu u tama jati, mabuah merta, mayunin sa jagat sami
87.         Nah aketo resepeng simpen ring manah, bapa makelin cai, patut sastrane manggehang, ento cacatun sang wikuwa, yang wang sudra ne kabukti, cacatu sawah, suka yaning ngelah daging.
88.         Yaning pican hyang pritiwi ento nista, yaning pican sang hyang aji, ento luih utama, nanging masih tetesang, nunas suwecan hyang tuah sukil, merta dadi wisia, apang bisa mengalihin.
89.         Twin yan keto pragatnya cai kukuhang, bakat rahayune gisi, I Siladri nyumbah, idepnya suka binger, kaswecan tutur luih, kapetengan, endag bulane manyundarin
90.         Kacarita kocap sampun tigang dina, empu dibiayaja memargi, Siladri katinggal, empu dibijaya tong nolih, nerus mejalan, kasugihan tong katolih
91.         Menek kelod  pemargine kasasunutan, gunung trisengsa kaungsi, uli ditu nganginang, menek ring himalaya, bengange linggah tan sipi, tong ada kayunnya, surya engseb maring margi
92.         Dadi campuh petenge tekening lemah, maidehang pada sepi, empu dibiayaja kocap, sampun mawak pranawa, amor maring taya bumi, suka molih suarga, inayang dening apsari
93.         Tan kocapan sang sida molih suarga, kocap dukuh Siladri, kari manggeh ring pasraman, tan maron ngajak panak, yan kala bedak mangeling, kajak ring alas, buron teka menyonyoin.
94.         Suba lami sawatara solas temuang, pyanaknya suba kelih, Kusumasari adannya, sai muruk masastra, makidung muang makekawin, wariga lan mantra, sami sampun kauningin
95.         Lewih pradnyan ayi anom magolerean, waluya kadi apsari, pantes sing selahang, sebet ngayahin mamuja, Siladri suka tan sipi, manahnya mamuja, pageh nirmala ening.
96.         Pasemengan ni Kusumasari kocap, kayeh manus mabresih, sambil ngalih sekar, iju raris majalan, nabdabang pandiangan lewih, tur ngukup toya, sregep upacara sami
97.         Sampun puput raris matur ring reramannya, "bapa raris ke masuci, pandingan sampun dabdab, dukuh Siladri ngucap, nah kema ka paon jani, jukute lebengang", Kusumasari mengiring
98.         Lintang gupuh padidian di paon nyakan, ngracik basa ngendihang api, suba lebeng makejang, maanteng nanding ejotan, ratis nabdabang masagi, mangda sampun sepan, jerih pacang ningeh munyi
99.         Kacarita i dukuh uwus mamuja, Kusumasari nyagjagin, tulia ngaturang canang, i dukuh alon ngucap, bapa suba seduk cening, Kusumasari nimbal,  titiyang sampun wus masagi
100.    Sira dukuh Siladri raris mamuktia, Kusumasari ngayahin, manteng natia negak, i dukuh wus mojana, nah laut medaar cening, Kusumasari ngiringang, tumuli medaar aris.
101.    Wus medaar raris ya manginang sedah, laut nabdabang nganyinin, benang sutra kamaloan, bikas endek kakembangan, tui tuah waged manyatri, nyongket maduhun domas, pradnyan sagunaning istri
102.    Kalungang lungang ortane teked banua, pianak i dukuh Siladri, jegeg pradnyan, tuara ada pada, apsari tulya ringjagat, sugih tuara ngitung daging, made Kerti ningehang, midep pacang nelokin.
103.    Deningsuba pyanake mengpeng taruna, I Mudita kadanin, bagus alep tur srenggara, pradnyan ring tatwa sesana, peranda buda ngajahin, papasih, ida, wirocana puputing aji.
104.    Made Kerti kocap mangawukin pianak, somahnyane ditu nyanding, I Mudita teka, pranamia laut negak, I Made Kerti mamunyi, duh cai Mudita, krama bapa mangawukin.
105.    Kene twinnya bapa maningeh orta, reraman caine jani, ditu di gunung kawi, I Siladri pungkusannya, jani suba mujanggain, mangajak pianak, madan ni Kusumasari.
106.    Sujatinnya ento mula pianak bapa, cai pianak i beli, pecakduk ngantiang luas, kema ka gunung kawi, cat wantah enu cenik, ditu bapa nyilurang, cai pangentos i beli
107.    Buin ne ada pabesen i beli ring bapa, buate mamaang cai, bungkung lintang utama, jagasatru tui socannya, bungkungang cai nelokin, apang nenten, cai mara katandruhin.
108.    Buka jani cai suba madan truna, patut cai nelokin, pang nawang rerama, misane tui dadi tawang, kocap jani suba kelih, ngidep ngocekang, sarat pacang mamuatin.
109.    Dadi bengong memennyane maningehang, kangen wetu mangeling, inget teken pianak, saduke kajak luas, dumara duang oton pasti, jani morta daa, mara ja taen tepukin.
110.    Tur mamunyi Mudita nah jalan luas, meme ajak nelokin, misan caine sujatia, meme midep nagihang, pacang matemuang riang cai, meme meled pisan, magawenin saking lami
111.    Apang pragat utang memene ring pyanak, manelahin isin gigi, buin tuara da lenan, ne nyandang pacang saratang, ne muani nimbal mamunyi, ento patut pisan, jalan luas ke gunung kawi
112.    I Mudita jani ia anggon siap, adu ka gunung kawi, tandingan ring misannya, mataji baan liat, mabulang ban kenyung manis, nyai itu ngembar, beli nyadia menyayanin

PUPUH GINADA

1.             I Mudita maningehang, manahnya suka tan sipi, baane mangelah misan, kenyem tur mamunyi alus, inggih kadi bawos bapa, titiyang ngiring, pacang manelokin iwa
2.             Meme bapa iring tityang, marika ka gunung kawi, taler uningan midarta, bapannya masaut alus, buat dewasane luas, bisa cai, bapa tambet sok nuutang.
3.             Sedek ya ngomongang luas, dadi kulkule mamunyi, i Mudita nyagjag pesuan, beli wayan ngudiang ngulkul sang makulkul nimbal ngucap, anak mati, ngrentebin jani ka banjar
4.             Keliane manawuhang, bawos sang mangamel gumi, apang nanem prajania, bin telun pacang macaru, kocap manca wali krama, ne bin mani, banjara kanikayang ngayah.
5.             I Mudita maningehang, cebdek pamunyinnya inggih, mulian ya nyemak blakas, mangraris ka banjar iju, elek ya pacang kasepan, kumah sang mati, gupuh nulungin mekarya
6.             Banjare ya pada teka, mabered eluh-muani, ditu ya pada mangucap, Mudita mareren malu, mai ke medaar canang, kanti lepis, nyemak gae padidian
7.             Dahane pada magarang, nampinang base ngenjuhin, ada ngenjitan lanjaran, sami demen pada ngulgul, anak tong taen medihang, ngalem jati, twah pantes asing solahang.
8.             Raris nabdabang ka setra, watangane was mabersih, sampun puput upakara, Mudita raris makidung, banjare sami nuutang, rame gati, kocap rauh maring setra.
9.             Watangane wus murungan, banjare mangantiang mulih, dadi cicinge miyuran, mapunduh-punduh mangulun, anake mribi ngantenang, gati mulih, i Mudita raris budal
10.         Satekede jani jumah, dapetang bapane sakit, luh muani buka dadua, i Mudita lintang gupuh, nyimbuhin nguligang urap, magadangin, sakite sayan ngrahatang
11.         Kebus ngarab buka panggang, awak sakit buka ulig, bapannyane ngarod ngucap, cening bapa lambian lacur, sakite tan sida lawan, nah pecikin, sirah bapane ajahan.
12.         I Mudita tuara tulak, mecik sirah tuara ginsir, memennyane nuwuh ngucap, Mudita meme dong tulung, sirah meme rasa belah, leheng mati, tong sida baan nahanang
13.         I Mudita madingehang, yeh matane membah mijil, laut mamunyi nelanang, bapa tityang pamit dumun, i meme ngaukin tityang, ajak mai, dini juwa kapunduhang
14.         Bapanne tong dadi ngucap, i Mudita mangalah jani, laut nyagjag ka metenan, memennyane kasangkol pesu, bale dangin kapunduhang, tur kagisi, kasundang ya buka dadua.
15.         Limannyane di kanawan, bapannyane katatakin, limane kebot memennya, tuara ya mangitung tuyuh, memenyane mangliyepang, lantas mati, lemet leb dipabinan
16.         I Mudita manelanang, nyareang reramannya muani, memenyane kakisidang, suba nyem tong ada bayu, i Mudita manyumbah, sedsed ngeling, ngrumbin wastra pasehan
17.         Subannya marurub melah, bapannyane kejagjagin, angkiane ngamenekang, bapanyane pesu peluh, i Mudita mangenggalang, manyimbuhin, mangengkahin baan bawang
18.         Bapanyane inget ngeliab, ngangsehang mesuang munyi, gaung tur megat-megat, Mudita kalintang tuyuh, cai mengayahin bapa, cendek jani, bapa nutug meme pejah
19.         Ne jani bapa mawekas, yaning suba bapa mati, kewala suba murugan, nanging ke apang mapunduh, memen cai teken bapa, laut cai, kegunung kawi kema luas
20.         Orahang jua bapa pejah, bareng teken memen cai, bungkunge ingetang ngaba, ne masoca jaga satru, apa eda katandruhin, cihna wiakti, cai jati pianak bapa
21.         Munyine megat-megat, mangreres lantas mati, i Mudita ngeling mangkrak, batis bapane kagelut, pisagane teka menyajag, manelokin, pada kangen ring manah
22.         Ada mamunyi nelanang, nguda ke sawane depin, patut pandusin kedasang, borehin apang da kaku, bangsing bingin muang cendena, keto jati sami mabriuk matutang
23.         I Mudita tuara tulak, tan maren ngepes mangeling, masih inget ya manyumbah, tingkah astiti maguru, sawane raris kajemak, kekayehin,  megarang nagih mangisiang.
24.         Sawannyane buka dadua, suud manjus kaborehin, Mudita nyemak pasehan, sutra putih makarurub, sawane kasarengang, luh muani, tulya mara pengantenan
25.         I Mudita mangantenang, sedih nulame sang mati, meme bapa buka dadua, tresnane marabi nerus, tuara saja dadi belas, sareng kalih, las tuara manganggen panak
26.         Yata ke anak banehan, joh pacang sehem manolih, padalem sakadi tityang, kena belog turin sigug, tuara mangelah kagunan, ludin miskin, napi anake toliha?
27.         Asing ningeh pada olas, dadi ya milu mangeling, saget ida pranda buda, susuhanan dane rauh, i Mudita tuun nyagjag, tur ngabakti, raris ya maatur ngasab.
28.         Ica sasuhunan tityang, nyangakin panjake sedih, papane kalintang-lintang, kadi mangkin tityang ubuh, manawi pitra kasasar, manumadi, krana narakane lintang
29.         Pedanda alus ngandika, Mudita da sanget sedih, apan patitahing sang hyang, masih laksanane malu, ada jani katamiang, solah jani dadi ring wekas buktiang
30.         Dija nagih melah dowang, mandareng ke buka cai, ida sang panca pandawa, sekala dewa manurun, maraga numadi jadma, masih sedih, saking alit kanarakan
31.         Mangumbang mideh-idehan, ngagendong mangidih-idih, nanging kayune tan obah, mamerihang darma patut, krama rahayu kabuktia, teked jani, ayu ucape ring ida
32.         Keto ban cai ngimangan, lacur caine ne jani, yadin sangetang sakitang, masih tuara dadi idup, mangkin ngawe keneh buyar, inguh paling, patut idepe ya ilang
33.         Tingkahe numadi jadma, darma patute ulati, yadin tiwas tan pabraya, ada teka miat-miut, darma patute mangehang, wekas manggih, pagawene jani temuang.
34.         Tingkahe dadi pianak, tatuwiyane buka jani, da maren ngertiang kawitan, reh mutang jiwa ring guru, tong pragat bayah ban jinah, buka cai, astiti bakti anggon mayah.
35.         Sinah rahayu ne bakat, aketo cai kenehin, reh jani ada dawuhang, tan kicen mabaya puun, olih krana kasengsaran, nah urugin, pangentase juwa tetepang.
36.         Keto juwa cai jalanang, eda enu sanget sedih, Mudita resep ngiringang, pedanda mengraris mantuk, Mudita nyuwakayang awak, matur aris, upakarane nggih wangunang
37.         Banjare raris ngaryanang, len ada menyemak tiing, buat pacang panusangan, lante miwah tumpeng salu, buin ada nunas pangentas, sadagati, dabdab manyuun daksina.
38.         Kocap sampun mupakara, sawane wus maci-aci, raris nabdabangka setra, bangbang nyane sampun puput, sawane wus mapargentas, luh muani, katanem dadi a bambang.
39.         I Mudita bengong negak, sigsigan ngepes mangeling, sang ngatonang pada olas, luh-muani pada mitutur, ngudiang sarget ya sebetang, wireh ganti, amone jeneng tuuhnya.
40.         Jalan ja mulih lipurang, urukang tiang magending, i Mudita nurut budal, anake tong ada mantuk, laut kumah i Mudita, sareng sami, manginepin mangda purna.
41.         Ada ngajakin maplalian, ada buin ngajak magending, i Mudita manuutang, saget ada ngaba sangu, mangingu anake samian, lintaug becik, tetep maolah-olahan.
42.         I Mudita kaujurang, makejang pada ngawukin, Mudita mai madaar, jaenan ajak liu i Mudita tuara tulak, lintang ririh, tingkahnya ngalap pitresna.
43.         Tuara ya mangangguang awak, magibungang sareng sami, rame sarwi makedekan, ada saling timpug balung, i muidta nyemak ulam, kacatotin, baan sane eluh bajang.
44.         Ada ngeseoin anggutan, Mudita suka nanggapin, ne luh tua turin pawah milu mangesepin muluk, ada len buin ngwalesang, uli samping, mejek tabia teken uyah.
45.         I tua ya sedeng binal, kaesopin uli samping, lalah makucah-kacihan, i tua ya siat-siut, ada nyemakang caratan, mangecorin, cungguh nyane tui kasiam
46.         Rame kedeke mabriak, i tua misuh manyerit, yeh matannyane membah, tengas tenges siat-siut, kedeke mombak-ombakan, rame gati, kocap pada was madaar.
47.         I Mudita alon ngucap, ratu ida dane sami, tityang manawegang pisan, tityang pacang luas gunung, manelokin uwan tityang, sane mangkin, mangda sampun salit arsa.
48.         Boya ja tityang ngalaliang, buat swecane sareng sami, tityang jati nyuksemayang, swecane kalintang mulus, punika bekelang tityang, lintang lewih, wiakti tuara bisa telah.
49.         Yaning sweca antuk brana, punika kalintang ganjih, wiakti wantah gelis telas, yan sweca kayun rahayu, saumur tuara ja ilang, jawat mati, kari juwa bekelang titian
50.         Sapunika sujatinnya, awanan tityang mapamit, pabesen reraman tityang, saduknya makire lampus, mangda tityang mangerahang, dane mati, ring tityang madruwe uwa.
51.         Malih nyandang kadi tityang, luas pacang manelokin, wan tityang di gunung kawia, durung tityang nahen mangguh, kocap dane bapan tityang, duke alit, tityang reke kasilurang
52.         Punika awinan tityang, medal pisan mangda uning, ring dane ngrupaka tityang, mangda sampun dane tandruh, kewanten tityang uninge, tityang gelis, pacang rauh tulak budal
53.         Sing ningeh buka pangsegang, ne banjar alon mamunyi, nggih beli wayan Mudita, ento papineh tan patut, yaning pacang beli luas, mengalain, kayun anake pitresna.
54.         Sujati maan upetan, indayang beli pinehin, ne tua manimbal ngucap, yaning keto luh tan patut, nulak pabesen bapannya, cendek jani, masih ya pada tuutang.
55.         Tingkahe numadi pianak, tuduh reramane iring, buin yan ada anak tresna, tresna juwa anggon menaur, i Mudita nyandang luas, ke gunung kawi, kadi pabesen bapannya.
56.         Nanging eda mangengsapang, tresnan ida dane sami, krana da makelo luas, buka dadua nyandang turut, bakti tresna pada bakat, ento lewih, ne perihang dadi jadma.
57.         I Mudita resep ningehang, tumuli maatur aris, sapunika manah tityang, ne mangkin pacang ka gunung, nudtudang ring uwan tityang, mangda uning, dane mraga kasebelan
58.         Sasuennyane a bulan, tityang tulak rauh malih, asing ningeh pada suka, ban nyane ngorahang mantuk, buat bekelnyane luas, katurunin, sangu katekaning jinah.

PUPUH DANDANG

1.             Tan kocapan i wong desa sami kacarita, i Mudita luas, padidian tuara ja wedi, nuut rejeng silat silut, alas wayah madrugama, bungkungnya kaingetang, ne masoca jagasatru, panulak sarwa wigna krama lasia, tengah alas ne memargi, socan bungkunge utama
2.             Rasa gepu lemah-lemeng mamargi tengahing alas, bedak twin layah, tuara ada desa kapanggih, kewala alas pangkung, liwat gepu ya mamargi, masih manglawanin majalan, satindak jangkel malungguh, pitung dina ia di jalan mainepan, mapuasa tong ngantug nasi, tan kocapan di jalan.
3.             Kacarita ni Kusumasari pasemengan, manuju purnama, dumara suud mabresih, masumpang tunjung tutur, pamulane lumlum gading, kadi ratih nyalantara, sing selahang teka pangus, pesu nadtad pangilitan ngalap sekar, nges menekin nagasari, sarwi ya magendingan.
4.             Yan upama watek widiadari maring suarga, turun macangkrama, ring alas mangalap sari, nedeng sasih kacatur, sarwi sekare ngedanin, pangid ngengsutang slendang, ngenah susune alus, nyangkih nyalang manyuh danta macingcingan, ngeah pupune gading, waluya pudak sinaga
5.             Dadi teka i Mudita mangkin kecud kembang, layu uwon pisan, damuhan kalintang gesit, majalan lintang gepu, rasa tong sida mamargi, kadi pituduhing hyang, dadi maningehang kidung, mangambara ngawang-ngawang i Mudita, bingar idepe ring ati, layah wan dadi ilang
6.             Sayan paek dingeh tambeh becik mangenyudang manah, kawaspada pisan, makelap, kanten wong istri, ngalap sekar tui mekidung, Mudita bengong ngantenin, istri ayu ngayang ngayang, naken dadari turun, inget ring sang rajapala polih istria, widiadari ayu lewih, sinah koto tingkahnya.
7.             Keto papinehnya di ati tur manegak, bengong manyangangak, baan tumben manepukin, anak istri ayu mulus, maidep pacang nakonin, mawangsit ban cekohan, Kusumasari tangkejut, laut ya matolihan dadi ada, wong laki negak mabalih, baguse ngenyudang manah.
8.             Pamulune lumlum gading tulya emas, alis tajep mabengad, laliate nyunyur manis, sebenge alep pangus, tui pantes sungsung ayahin, Kusumasari nyangongak, wetu manah inguh, paling angkiane runtag tuun enggal, Mudita bangun nakonin, tui ulanguna liwat.
9.             Inggih ampura tityang nunasang kidik yaning wikan, ring dukuh Siladria, dija linggihnya driki, Kusumasari masaut, nggih driki duuran kangin, jerone uli dija, tembe rauh kagunung, napi jua wenten buatang i Mudita, dadi lengeh katakonin, rasa kena madu membah.
10.         I Mudita ngangsehang mesuang munyi bayu runtag, wenten saratang tityang, krana tityang rauh mriki, nyadia manumbas madu, ne manis ngenyundang ati, pacang anggen tityang ubad, tityang sakit ulangun, sweca ngicen ketelan tityang nunas, antuk manah subakti, saumur nyadia mamanjak.
11.         Kusumasari lek jengah mamiragi pamunyinnya,  manguntuk mulian, manahnya kalintang sitsit,  ngantenang taruna bagus,  pangid mangenyudang ati,  satekednya jani jumah,  dekes dekes manguntuk, tur bengong bengong manegak nyelsel awak, daha apa kene jalir, nyakitang tong pagelahan
12.         Ne ke iba keneh buka jani bas kaliwat, bingung mapangrasa, iba tuah nyakitin ati, iba makeneh mamusuh, kai nyadia manungkasin, i laksana ya tresna, ajak kai ngalih patut, nyen pacang ajak iba  iba keneh, sinah iba panes ati, baan tong maan jalaran
13.         Nah aketo munyin ni Kusumasari nyelsel manah, dukuh Siladri kocap, wus mapuja lintang suci, dadi i dukuh tangkejut, manyingak pianake sedih, raris alus ngandika, nguda ngeling manguntuk, apa ke saja kranannya nah orahang, mangda sida bapa uning, nesekelang cening di manah
14.         Ni Kusumasari matur saha bakti inggih bapa, tityang manguningang, ne wau tityang malali, dadi ada anak rauh, taruna ngebusin ati, natia mataken ring tityang, sebengnyane alep pengus alus, nakonang dukuh Siladri yan rupannyana, mairib bapa pasti, nanging rasa keduhkitan
15.         Mara keto munyin ni Kusumasari kapirengang, i dukuh siiadria, makebyah inget ring ati, teken pabesene malu, nyilurang pianake cenik, ne jani sinah ya teka, suba ya maan pitutur, buka pabesene suba nah aketo, pangresepe ring ati, macelig Mudita teka
16.         Tui tangkejut i dukuh nyingakin manletekang, tur kanten dumilah, bungkunge macaya lewih, i dukuh laut macebur, raris ngelut mapasihin, liwat ke sadian bapa, jiwatman bapa rauh, nyen ngorahin cai ambah apan sawat, margine rungka tan sipi, alas pangkung tukad linggah
17.         Apa krana bapan cai tuara mai nelokin bapa, awanan padidian, manglalu cai mamargi, i Mudita nyembah matur, sarwi ya ngepes mengeling, inggih lintang lacur tityang, krana tityang newek rauh, meme bapa tityang pejah sinarengan, duk danemakire mati, wenten pabesan ring tityang.
18.         Mangda tityang nanem nadiang abesik tunggal bangbang, irika ring setra, tur tityang mangda mamargi, luas mariki kagunung, nguningang dane tan kari, mangda uwa sauninga, malih puniki bungkung, kocap paican uwa kapin tityang, daweg tityang kari alit, uwa mamekelin tityang

PUPUH SEMARANDANA

1.             I Mudita kangen miragi, mangsegan mamanteg paha, Duh cening Kusumasaria, nah kema alihang pabuan, misan i dewane teka, liwat lacur ia ubuh, jani cening dini ngajak
2.             Kusumsari nesekin, nampinang ngenjuhin canang, Mudita kenyem mananggap, masanding ditu manegak, yan timbang tong da entenan, I Dukuh suka mandulu, duhkita buka sapuang.
3.             I Dukuh ngandika aris, ne cening tui buka dadua, eda jua pati miyegan, gawenin ke bapa tua, apang eda buka oyag, bapa mamustin patut, apan sengkannya ring manah
4.             Krana bapa mabersih sai, mamuja ngarcana Sanghyang, cening tuah ya sayang bapa, apang sida karahayuan, pradnyan tur astakosala, ngidep munyi ngulah ayu, ento ne astityang bapa
5.             Tuwi ada ucaping aji, utama ngawangun tlaga, satus reke saliunnya, kasor ento utamanya, ring sang ngwangun yadnya pisan, kasor buin yadnyane satus, baan saputrane tunggal.
6.             Bapa mituduhin cening, tingkahe manadi pianak, eda bani ring kawitan, sang sampun kocap guruwa, telu ne maadan guruwa, guru reka guru prabu, guru tapak tui timpalnya.
7.             Sane patpat tuah sujati, tua rerama tua ban sastra, tua tuwuh tua sang Wikuwa, eda cening bani langgia, ring sang sampun kaucap tua, nyandang tunasin pamatut, reh ida uning dumunan.
8.             Melah palapanm mamunyi, riang ida dane samian,wang sane tong kaletehan, tong ada ngupet manemah melah alepe mcgalan, batise tuara katanjung, bacin tuara bakat ingsak,
9.             Melahnnya mabersih sai, makrana awake tedas, melahe bungah manganggo, dadi gobane dumilah, melah rahayu matingkah, makrana manemu ayu, sapolah lakune lasia
10.         Uli jani jua kardinin, ajak dadua nah gawenang, patut tingkahe jua buatang, tingkahe mangolah mata, gunannya anggon maliat, mamadasin ne ne patut, da jua ulah maliat.
11.         Tingkahe mangelah kuping, tuah anggin maningehang, ningehang raose melah, resepang pejang di manah, da pati dingeh-dingehang, kranannya mangelah cunguh, anggon ngadak tuah gunannya
12.         Nanging da pati adekin, mangulah maan madiman, patutang jua ngarasang, apang bisa jua ningkahang, gunan bibih tuah mangucap, da ngucapang pati kacuh, ne patut jua ucapang.
13.         Ngelah lima da pati gudip, apikin jua nyemakang, apang patute bakatang, wiadin batise tindakang, yatnain tuah nyalanang, ada jua mangulah laku, katanjung bena nahanang.
14.         Awake patut gawenin, apang manggih karahayuan, da maren ngertiang awak, waluya matatanduran, tingkahe ngardinin awak, yan antong tui manandur, joh para tuara mupuang.
15.         Matingkah ne melah, pilihin buka anake ka pasar, maidep matatumbasan, masih ya nu mapilihan, tuara nyak meli ne rusak, tuah ne melah tumbas ipun, Patuh ring mamuatang tingkah
16.         Tingkah ne melah pilihin, da manganggoang tingkah rusak, saluire kaucap rusak, wantah nista ya ajinnya, buina tong kanggoanganak, kija aba tuara laku, keto cening sujatinnya
17.         Gunan limane tuah lewih, manik astagina kocap, astane maadan lima, ginane madan gagunan, manik wiaa keadannya, wijane ngawetuang sangu, nyangunin tui i awak.
18.         Ne ada buin abesik, ajak dadua mangingetang, ne abesik jua eretang, gawen petenge oyongang, yan suba ada masannya, magawe masaning dalu, ditu cening magarapan

PUPUH SINOM

1.             Sang Kalih resep mirengang, pituture ayu lewih, tulia kasiratan merta, nyusup dijeroning ati, mengawe manah suci, nirmala tan pataletuh, keto reke pangrasannya, sang kalih matur bakti, mangiringang, kocap sampun sandikala
2.             I Dukuh alon mangucap, Duh cening Kusumasari, nah kema ajak madaar, misan nyaine ne jani, Kusumasari mainggih, manyumbah raris ya bangun, mangipekin I Mudita, jalan ja ka paon beli, laut bangun, I Mudita pamit nyumbah.
3.             Kapaon ya makaronan, ulangun nyane satanding, Kusumasari nabdabang, dahar matatakan wanci, sedia sampun cumawis, Mudia nyempel malungguh, Kusumasari nesekang, magelut ya lantas mabin, I Mudita laut, raris mangesopin dahar.
4.             Kusumasari ngawalesang, nyemak dahar mangesopin, Mudita suka mananggap, slegenti saling esopin, kadi anak marabi, tingkahnya pada salulut, kocap pada wus madahar, Kusumasari matangi, sada alus, tangkepe ngenyudang manah
5.             Raris ya medahar canang, untu nyalang kadi manik, I Mudita kenyem ngucap, Beli boya ke tulungin, icen base abesik, Kusumasari masaut, Beli nguda tambet pisan, tyang suba makpakang beli, mangda aluh, suba dekdek juwa ajengang.
6.             Mudita natakang tangan, mapinunas lintang asih, Icen ke beli gelisang, Kusumasari kedek nyautin,Yan lima anggon nanggapin, dadi ketes tan paangkuh, arah mai ke paekang, Mudita alon nesekin, tur mangelut, tumuli maurap sepah
7.             Mudita tan moron ngaras, luir kumbang ngisap sari, Kusumasari nyigit tangkah, ne sajayan gati, i guru wau nuturin, manguda beli mamurug, I Mudita nimbal ngucap, joh para ko beli bani, pacang murug, pitutur I guru busan.
8.             Beli jati inget pisan, wantah kapingit abesik, indayang adi minehang, apa ento ne abesik, indayang beli orahin, Kusumasari kenyem nyaut, Nggih kaparna antuk tityang, nanging sakeng tuara uning, besik iku, gawe besik ajak dadua.
9.             Arah data ke raosang, mingkin nundun inguh ati, nah kema beli mararyan, reh lesu gapu mamargi, ento ada bale cenik, ditu juwa beli maturu, I Mudita tuara tulak, nungsi di balene cenik, tur maturu, macepol buka pantigang.
10.         Sawatara tengah ratria, kocap ni Kusumasari, bulasah ya di pedeman, inget ring tingkahe tuni, macanda saling sigitin, ento ngawe manah ibuk, laut bangun ngenyit damar, i Mudita kasubibin, ya malingkub, pules tuara maklisikan
11.         Kusumasari dadi binal, mabudi nyanden nundunin, laut ngebis bulun siap, cunguh nyane kakilinin, Mudita makesiab ngrenjit, kapupungan laut bangun, Kusumasari kedek ngakak, mang laut ngelut nakonin, beli bangun, to manguda kapupungan
12.         Mudita mamanteg tangkah, nyigit ni Kusumasari, adi seneng ngendah pelag, ngulgul ngawe inguh ati, beli pules mangipi, mangalih ebe manyau, beli kocap kapit udang, Kusumasari kedek nyautin, ipian buduh, enyen sehem maningehang.
13.         Apang da sanget muduhang, edeh cunguhe tutuhin, baan temako sisigan, Mudita kedek nyautin, adi balian nyem latig, nguda beli tagih tutuh, tutuh ban mako sisigan, beli suba lengeh paling, lebih mabuk, nanging tuara nginem tuak.
14.         Makanten manamping daar, tulya bedake suginin, keto adi upaminnya, demen nungkak dadi sakit, bengbeng ngrebek ring ati, wetu kene beli inguh, Kusumasari mangucap, badudane tulas beli, demen motah, mengeseng demen mangantak
15.         Angganing buka sinonggan, kadi woh -wohan sujati, yaning suba lebih wayah, dadi tasak ya sujati tasak, duren tasak mantis, nanging bina ambun ipun, yon isinya di tengah, cobakin pada tebihin, tuinnya patuh, enyag lodoh suba aluan
16.         Sakadi i bunga kembang, karna tumblilingan ne juari, laksana ngalih i bunga, i bunga malu mangalih, ngalih ban miik ngesiurin, krana tumlilingane laju, ngeberin ngalih i bunga, tan jangka mengisap sari, krana liu, matemu tuara ja timpal
17.         Kaden beli mabinayan, inguh atine ke jani, krana tityang dadi pongah, mangugul manyanden beli, beli tuara minehin, siap galak tong ada ngadu, binder-binder di guungan, wireh patutnya manganti, sang mengurung, ledang ne pacang ngocekang
18.         I Mudita alon ngucap, yan upami kadi beli, babotoh kalintang legas, adi tulya anak sugih, alas maang nyilih pipis, nuukin tuara mangitung, i momo ne kauluran, sengka baan mamiyerin, sangkan liu, rusak ban ngulurin manah
19.         Adi tuah sarining jagat, nguungang tapane lewih, tulya merta sanji wania, ngidupang ne suba mati, adi tui mangawenin, manundunin manah inguh, Kusumasari ngucap, boya tityang manundunin, kayun inguh, eda bawak buin panjangang.
20.         Duk sang partha nangun tapa, kagoda antuk dadari, kancanden kaplagendahan, kayune pageh tan gingsir, krana hyang siwa nurunin, mawarnaa ratu maburu, malih ngoda antuk yuda, keto upaminnya beli, ngoda ngungul, iyegin bakal sayangang.
21.         Yon utamaning adnyana, masimpen dijroning ati, kocap yan ngalih ka tengah, di sisi malu ruruhin, yan sampun tetep di sisi, lautang ka tengah ruruh, panunggalaning adnyana, patemun Hyang Sudukswari, ditu wetu, buat suksmaning adnyana
22.         Ne jani beli pagehang, pitetin jua ne abesik, yadin tuara sida tawang, mimitane dadi jadmi, jalan ke bareng yasain, ajak dadua jani ruruh, tudtudang jani rasayang, saka besik jua ketekin, sadia tahu sadrasane dadi jadma.
23.         Kene ban beli muatang, i guru dadi ayahin, manabdabang pawedayan, saluir upakara sami, tityang di paon nadongin, nanging beli mangda tulung, ngaliang tityang saang, tuyuhan malu agigis, eda ngitung, durian tityang anggen upah.
24.         Wau reke sapunika, siape nabuh mamunyi, manyinahang suba lemah, Kusumasari ka sisi, I Mudita kakaukin, Nah mai ke beli malu, duman beline jemak, pawedayane benain, mangda puput, upakara malu alihang
25.         Ambengan samalih sekar, wija asaban cendani, minyak kalwan saang, karawistane karyanin, seet mingmang kalpika malih, yadian toyane jua ukup, ambengan pacang sasirat, sekar tunjung nggen nglawenin, sapuniku, mrika beli nggih karyanang
26.         Kenyem I Mudita ngucap, saprentah bel mangiring, beli nyadia pacang ngayah, sakarin beline urip, doh para beli gingsir, ngayahin dane iguru, wiadin manjakin i mirah, saledang mrabotang beli, nanging puntul, sangihin adi seringang
27.         Kusumasari angucap, Nggih mrika beli mamargi, upakarane rerehang, Mudita raris mamargi, kayeh raris mabersih, ngalih bunga soda iju, laut ngalih ambengan, mangararis kaaba mulih, sampun rauh, raris nabdabang pandiangan
28.         Tetep saupakarannya, Mudita negak nongosin, kocap I Dukuh masucian, mabusana sarwa putih, raris ngaturang bakti, ring ida Hyang Cintia mucuk, nuli negak ngwasuh pada, masilagana tan mari, kakasange, kajapain kakebatang
29.         Raris dane ngrana sika, mapulang adnyana sandi, tanah langite madukan, mauderan dadi besik, sida malih kababahin, raris pujane kasambut, asta mantra pamungkahan, ari mawantu tan mari, tangan
30.         Sekar cendana lan wija, tiniban ring swamba sami, malih mepes matanganan, mayonin tirta mangurip, nunggalang Hyang Tigasandi, tri tatwa ikang winuwus, pangpadia dulurannya, undakan jalitan mari, raris nyambut, sasirat nyiratin raga.
31.         Bajrane wus kinalpokan, ping telu nabuh murwanin, malih sekar ganda wija, tinibak ring swamba sami, mamusti sekare mrik, suaran gentane mangunggul, swamba tiniban sekar, ganda wijane tan mari, dupa dipa, tetep sarehaning puja.
32.         Pujane wus kasimpenang, puput mangaturang bakti, Ring ida Sanghyang Sukma, warnaane macaya ening, I Mudita kandikain, Cening bapa suba seduk, jemak nasine enggalang, Mudita maatur inggih, tur lumaku, kapaon raris manyagjag.
33.         I Mudita raris ngucap, nguda adi elat gati, males pisan magarapan, Kusumasari nyahutin, mula saja elat gigis, eda ja beli manguyut, mata kiap magarapan, Mudita kenyem nyautin, pantes kiap, ban magadang buka lemah.
34.         Ne jani beli nikayang, encen patut jemak beli, apang jua dadi enggalan, Kusumasari nyautin, Kema cecepane isinin, Mudita mejalan iju, Kusumasari nabdabang, masoda kalintang bersih, lintang iyas, puput antuk jangan jangan.
35.         Kusumasari maseh tangan, nabdabang antenge pasti, raris nyuun parangkatau, tangkepe ngenyudang ati, I Mudita nututin, makta cecepane pangus, I Dukuh suka nyingak, tingkah nyana sareng kalih, tui sapaut, yan timbang tuara da soran.
36.         Sang kalih pada nesekang, mejang daar soda aris, Mudita mejang pwajikan, cecepan sampun cumawis, I Dukuh mejana aris, sang kalih nyempel mabingguh, sawusi Dukuh mejana, ledang kayune nggayonin, To manguda, cening seming buka dadua
37.         Sebenge mirib magadang, yan bapa marna tong pelih, sinah maengkeb engkeban, enyen tui kalah mangalih, nyen pepesan magedig, I Mudita kenyem matur, Kusumasari ngrereh titian, I Dukuh kedek nyautin, yan puniku, sinah cai kabakatang
38.         Cai masrah kagedingan, Mudita kenyem menengil, Kusumasari matur nimbal, Bapa nguda tidong linsir,  I Dukuh kedek nyautin, Solah bajang bapa tau, bina tui ring anak tua, yan tua petenge ngesil, pules nengkul, i truna bangun mayunan.
39.         Mula ayunan utama, malungka-lungka nglangenin, goyang tang bisa ngubengang, nanging ngamatiang ngelungin, reh magantung tan patali, tekek goloh keret tepu, krana mangrotin manah, nanging tong ada takutin, apan campah, nedadua manadi tunggal.
40.         Patemun Hyang Adumuka, mawarna abang lan putih, macampuh dada dadinnya, dadu wayah dadi istri, dadu nguda dadi muani, putih suci abang campur, ngadakang suka duka, ento bekele numadi, krana ada, suka-duka jadi tamiang.
41.         Diastu cai manggih lara, eda ngupet Sanghyang Widi, yadin cai nemu suka, eda ngalem Sanghyang Widi, mula bekele numadi, ne malu suba manandur, krana eda jani pupuang, awanan jani gawenin, eda nimuh, bibite suba bubukan.
42.         Apan ada bibit melah, mula mortan sang numadi, buin tong bisa bubukan, madon samah nanging ligir, yan tanem entike paling, sinah dadi bisa tumbuh, mabunga ring ambara, idup nyane lintang ganjih, tan paangkuh, naging mumbi gede pisan.
43.         Kusumasari matur nimbal, Inggih tityang sampun uning, sekadi babaos bapa, nggih pidan tiyang mibitin, I Dukuh kenyem mamunyi, Yaning keto bapa cumpu, nah kema tuah madaar, sang kalih pada mangiring, tui nglungsur, tan kocapan ring pasraman.

PUPUH GINADA

1.             Kocap I Gede Kadampal, maumah ring Karang Buncing, sugihnya kalintang-lintang, mangelah pianak aukud, Wayan Buyar adanannya, gigi putih, kumis nyempang mata dingdang
2.             Bikasnyane ngapak-apak, tau teken awak sugih, papitu mangutang somah, Makejang tong ada patut, asing solah anga salah, jag manigtig, malatengan matabianan.
3.             Tong adagenep abulan, ngelah Somah suba mulih, bapannya tong bani angucap, sabudinnya jua katuut, kaulurin kaalemang, bungah sai, babotoh mangutang-ngutang.
4.             Tangkepnyane agung pisan, tan tuna ada mangiring, nanging jadma ngulah upah, makejang dueg mangajum, ada teka ngaba orta, anggen tangkis, saking mamikatin jinah.
5.             Menegak matatanganan, tityang ningeh orta becik, I Dukuh Siladri kocap, ngelah pianak luh aukud, Kusumasari adannya, ayu lewih, ring gunung Kawi umahnya.
6.             Kocap Ratih nyalantara, pradnyan sagunaning istri, Jro Mekel kaloka pisan, sugih dana lintang bagus, punika nyandang buatang, anggen rabi, luir slepa maan tekep
7.             I Wayan Buyar ningehang, suka idepe tap sipi, mula tuah demen ajumang, geger-geger lintang cumpu, raris marnunyi nelanang, saja cai, icang tong maan adungan
8.             Jalan luas jani juang, Jaran pangalune alih, apang da ada mejalan, tututannyane maatur, Bekele becik rerehang,  kema cai, mulih nagih slaka satak
9.             Tututannyane ngenggakng, mulian managih ringgit, palebihin ya ngorahang, Mekel aji tityang kutus, antuk dane mekel anak, nunas ringgit, limang atus sampun kirang
10.         I Gede Kadampal ngucap, Ya ngudiang nagih ringgit, Sang kautus matur ngasab, I anak pacang ka gunung, jaga ngambil anak istri, sane mangkin, ringgit anggen panumbas.
11.         Bapannya egar ningehang, laut manyereg lumari, nyemak slaka cacengkegan, liunnyane limang atus, sang kautus raris nunas, tur mapamit, ne tlung atus kakingsanang
12.         Kari satak kaaturang, Jro Mekel puniki ringit, sampun satak nenten eleng, ada len buin matur, Becik ringgite epahang, ring sang ngiring, I Wayan Buyar ma-enah.
13.         Tututane raris ngepah, samiya kedek pakrikik, mabagi dadi adasa, laut ngigel ngregeh bangun, I Wayan Buyar ya girang, maningalin, raris pada nyemak jaran,
14.         Padumplak mababedalan, ada nongklang ada ngijik, tuara ngitung tukad alas, suryak-suryak ya making, tan-kocapan ya di jalan, gelis prapti, di gunung Kawi manapak.
15.         Dadi bengong ya ngantenang, baan pasramane lewih, I Wayan Buyar mangucap, Wang ebet umahnya lung, Tututannyane manimbal, Kocap riin, pasraman Empu Dibiayaja.
16.         Ida tui kaloka pisan, darma patut luihing kirti, sampun moksa maring suarga, mangkin I Siladri nunggu, reh ipun kaanggen sisia, mujangganin, dane kocap kaswecanan.
17.         Wayan Buyar nimbal ngucap, Nah jalan mulihan jani, jarane pada tegulang, Tututanne tui manurut, mabriuk negulang jaran, pada gati mabered raris mulihan.
18.         I Dukuh sedek manegak, ningehang pianake magending, buka dadua mabarengan, Wayan Buyar ya rauh, tanmaren nadtad lancingan, mirit kumis, liatnyane tui marengang.
19.         I Dukuh dadi makesiab, macebur laut mamunyi, Inggih rarisang menekan, I Wayan Buyar malungguh, tututane pada negak, sareng sami, I Dukuh ngaukin pianak
20.         Cening kema ngalih canang, Mudita maatur singgih, Kusumasari nglukun canang, I Wayan Buyar mandulu, ayu anom magoloroan, susu nyangkih, Wayan Buyar nalektekang.
21.         Kusumasari miwasan, I Wayan Buyar ngenyemin, nyledetin ban mata dindang,Kusumasari kedek nguntuk, Mudita raris nesekang, manakonin, Nguda kedek tong karwan-karwan
22.         Kusumasari mangorahang, Mara tiang kasledetin, ban bojog mamata dingdang, jeneng ya managih jagung, ngudiang base dadi baang, gigi putih, pamore aceblong bang
23.         I Mudita kenyem ngucap, Eda keto adi bangi, tuah base ke patutnya, tingkahe manyapa tamiu, Kusumasari mamaang, canang gading, puput mawadah bokoran
24.         I Mudita raris nyemak, manampa tangkepe pangid, raris nesekang ngaturang,munyin nyane liwat alus, Tityang mangaturang canang, nggih swecanin, tityang tan uning mapajar
25.         I Wayan Buyar mangucap, Nto roang tiange enjuhin,  Mudita raris nyerehang, tututane bengong ndulu, bagus alep tur srenggana, to be istri, jegeg tuara ada pada
26.         Keto ngarimik makejang, I Dukuh aris mamunyi, Jro tamiu tityang nawegang, santukan tityang tan weruh, sapasira nggih pesengan, durung uning, napi karya nembe pisan
27.         I Wayan Buyar mangucap, sebenge lintang ngelahin, Inggih kadi baos bapa, nyandang wiakti bapa tandruh, antuk durung bapa nawang, inggih mangkin, tityang nguningang ring bapa.
28.         Tityang panak Gede Kadampal, sugihe di Karang Buncing, ne kasub menengdeng slaka, tityang panake aukud, durung tityang ngelah somah, ban tong polih, cocok kadi manah tityang.
29.         Dening bapa kasub pisan, ngelah pianak ayu lewih, tityang nawegang mamitang, buat ajak titian mangitung, kasugihan jumah, maka sami, aturang tityang ring bapa
30.         I Dukuh alon manimbal, Kasep Wayan ngarawuhin, jani pocol mapangidihan, kadung munyin tityang saud, makidihang ring Mudita inggih mangkin, siosan malih bawosan
31.         Kusumasari ningehang, sadaging rawose sami, laut a ya makaukan, Beli Mudita mai malu, arah matan tiange kiap, mai beli, urut-urut kuda tityang
32.         I Wayan Buyar ningehang, gagretan manahe brangti, laut ya nolih tututan, mawangsit laut macebur, matengkem laut mesuang, sadagati, teked diwang ya manegak.
33.         Bingah binguh jengah pisan, tututan nyane katari, Nah jani saratang pesan, apang bakat ajak mantuk, Kusumasari anggon somah, reh satanding, ya matimpal teken icang.
34.         Jalan kenjani plagandang, I Mudita ejuk talinin, icang sarat maang upah, carik pada matelung sikut, tututannyane ningehang, manyanggupin, mabriuk tulak mulian
35.         Tan pawangsit jag manyemak, I Mudita kakembulin, kategul ya kapademang, Kusumasari kasaup, kasangkol kapalaibang, sareng sami, kaimpus kaba mesuang.
36.         Kusumasari ya manglawan, lima batis katalinin, sami laut nunggang jaran, Kusumasari katikul, mangeling masasambatan, ngasih-ngasih, tong ada anak ngrunguang.
37.         Kocap I Dukuh Siladri, manyagag gati nulungin, manguncarang japa mantra, ngardana burone rauh, singa macan miwah warak, celeng sampi, padingkrik pada nasekang.
38.         Telas sadagingin alas, I Dukuh alon mamunyi, Ne iba buron makejang, icang sanget ngidih tulung, iba eda manyang-kayang, manulungin, jani I Kusumasaria.
39.         Kaplaibang baan dusta, bareng adasa ngembulin, Burone pada ningehang, padumplak nyagjag matulung, maliwat nyadang di jalan, turka panggih, Kusumasari kaplaibang.
40.         I Macan tuara nyangkayang, manyarap uli di samping, sang nikul Kusumasari, kacogroh basangnya embud, magebiag mati mangejat, Kusumasari, i macan laut menyemak.
41.         Tututane Wayan Buyar, tangkejut pada malaib, ngenot timpal sarap macan, burone tan jangka ngepung, ada mati caplok warak, sarap bawi, mati ubing sengot misa.
42.         Ni Kusumasari kocap, i macan mamapak tali, saksana taline pegat, Kusumasari ya bangun, mangeling ngelut i macan, ajak mulih, gelis rauh ring pasraman
43.         I Dukuh macebur nyagjag, I Mudita mamarengin, dumara ya kaelusang, antuk Jro Dukuh, i macan nyengkok nesekang, angkih-angkih, I Dukuh alon angucap.
44.         Jani cening buka dadua, da engsap ring anak asih, i macan ya lintang olas, manulung ri kala lacur, wenang walon antuk sembah, tulung urip, simetri ento adannya
45.         Sang kalih matur ngiringang, i macan mapamit mulih, I Mudita suka girang, Kusumasari kagulgul, duhkita buka sapuang, kocap malih, I Wayan Buyar di jalan.
46.         Lasia maan malipetan, kamben setset pasuranting, babak belur buka awak, tututane nu aukud, apan tong ada janjinnya, pacang mati, dadi ya maan maletas.
47.         Manegak ya buka dadua, patuh pada nandang sakit, angkian nyane ngatutag, kesiab-kesiab liwat takur, res das mati amah macan, buin abedik, tundune bakat cogroha.
48.         Bengongbengong muane gadang, tututannyane mamunyi, Tui jatma wisesa pisan, I Wayan Buyar masaut, Jani kenken ban nyengahang, apang mati, I Dukuh yadin Mudita
49.         Ento I Kusumsari, apang ya sida jangkutin, ajak mulih anggon somah, Tututanne ninbal matur, Ngiring ne mangkin buatang, anak sakti, upahin mangda mademang
50.         Tityang ningah orta lawas, Ni Dayu Datu luwih sakti, katundung ban jagat Buyan, malinggih ring gunung Mumbul, kasub ngadep pengleyakan, lintang sidi, akeh madrue sisia.
51.         Ida tunasin tulungan, sanggupin pacang upahin, sinah sampun manyidayang, reh ida saktine kasub, I Wayan Buyar mangucap, Jalan jani, elah mulih malipetan
52.         Tututane mangiringang, laut manerus mamargi, lemah peteng sing rerenan, pasemengan teked ditu, di gunung Mumbul manapak, kanten lewih, padukuhane ring pucak.
53.         Kenyel sakit dadi ilang, baan egare tan sipi, laut menekan ka pucak, kecap teked ya di duur, pasoh tui kanten tinggar, lintang sepi, padukuhun ngreresin manah
54.         Raris ngojogya mulihan, tan maron tuah sareng kalih, kanten bale cacanggahan, nanging mabusana murub, malaluur sutra basah, langse samir, mider- ideer sutra endah.
55.         I Wayan Buyar medasang, kanten Ni Dayu malinggih, katangkilin antuk sisia, rupannyane ayu-ayu, papatuhan masubeng mas, baju kuning, gagulung makekembangan.
56.         Kamben songket kakembangan, sebenge tama tan sipi, apan andel kapin awak, wisesa tuara da manduk, pican Ida sasuhunan, Dayu sakti, siwan leyake makejang.
57.         I Wayan Buyar nesekang, di natar nyempal malinggih, Ni Dayu Datu manyingak, raris mangandika alus, Ih nyai nyen ento manegak, teka mai, anak muani padaduanan
58.         Sisiane tuun manyagjag, kang inandel sareng kalih, I Klinyar Klinyur adannya, manesek menyapa alus, Inggih jero anak lanang, saking napi, tembe rauh makalihan
59.         Wayan Buyar nimbal ngucap, Tityang nyadia wantah tangkil, ring ida panemhahan tityang,  I Klinyar nimbal masaut, Yan keto mai menekan, jrone tangkil, ring idapanembahan tityang
60.         I Wayan Buyar menekan, nunas lugra sareng kalih, I Dayu Datu manyingak, awaknyane renyah-renyuh, raris ida mangandika, Enyen cai, nandang tatu ajak dadua
61.         Wayan Buyar matur nyembah, Tityang sakeng Karang Buncing, pianak I Gede Kadampal,  sugihnyane kalintang kasub, tityang mawasta Wayan Buyar, krana kanin,  tityang pelih kasengkalan
62.         Tityang pecak ngambil somah, wantah sami demen ati, dados raramannya erang, Dukuh Siladri aran ipun, sakti uning dados macan, ngetut buri, nyengkalen tityang di jalan.
63.         Somah tityange kejuang, malih tityang dasan mati, punika awinan tityang,  rauh wantah nunas tulung, mangda sweca mamademang, sane kalih, I Dukuh wiadin Mudita
64.         Tityang nyadia maaturan, daksina duang tali ringgit, I Daya Datu mirengang, kayune kalintang cumpu, Yan keto meme nyengahang, sida mati, dadi awu buka dadua
65.         Mandareng Dukuh Siladri, tuara nden maorta sakti, diastu wikune makejang, tuara meme pacang kemut, meme ne jani cagerang, jati mati, I Dukuh wiadin Mudita
66.         Kema suba cai budal, Nanging eda ngelong munyi, I Wayan Buyar ngiringang, raris ya mantuk, bingar wireh nakeh bakat, Kusumasari, canden anggen ubad kiap
67.         Keto ngamikmik di jalan, tan kocapan ya ring margi, I Dayu Datu kocapan, sarat kayune mangutus, Cening kema jani luas, sareng sami, tetesin Dukuh Siladria
68.         Ya saja magama leak, apa krana tuara tangkil, nuhun pada kapin biang, reh biang mula ngawengku, ngwasa leake makejang, using bani, kema nyai mangrasakang
69.         I Klinyar matur manembah, remba yan sami mamargi, tityang manewek marika, manyugjugin manah ipun, yan jati magama leak, yannya bani, prasangga tityang ngrusakang
70.         Dayu Datu matutang, yan keto nah nyai mamargi, mula Klinyar andel biang, wisesa meseh ping pitu, I Klinyur mapamit nyumbah, tur mamargi, di jalan raris manglekas.
71.         Apan jati mawisesa, saksana manadi kedis, kabinawa ngresin manah, laut ngambara makebur, gunung Kawi kaungsiang, kaindangin, saking ambara kaawas
72.         Tuara kanten ada umah, pragat alas gunung panggih, laut tuun ngwaspadayang, mailehan kasalupsup, tuara ada manggih umah, lintang sepi, I Klinyar negak kerangan
73.         Kocap sampun galang tanah, I Klinyar nglesuang gelis, jati mula tui rupannya, laut ka tukade manjus, kocapan ya l Mudita, ya ka beji, makesiab manggih wong Istria
74.         Luh bajang tui padidian, payas nyane lintang lewih, masubeng mas macarangcang, mabaju sutra gegulung, kamben songket kakembangan, mangedanin, sebengnyane tama pisan
75.         I Klinyar ya matolihan, I Mudita kakantenin, baguse ngenyudang manah kemikane membah madu, laliate lintang nyanyap, manatunin, manebek medahang tangkah.
76.         I Klinyar engsap ring awak, punyah ban matane paling, laut ya ngalih dalihan, mlalung majumu manjus, sarwi mangambahang roma, susu nyangkih, idep ngedanin Mudita.
77.         Mudita bengong ngantenang, satingkah anake istri, baan tamane kaliwat, padidian tuara ja takut, Mudita bribin ngantenang, midep mulih, sangsaya manahe liwat.
78.         I Klinyar mangantenan, Mudita ninggal mulih, nyemak kamben mangenggalang, tan jangka laut manutug, nadtad baju magambahan, tur ngaukin, beli jantos jebos titian
79.         Mudita nolih ngantosang, I Klinyar ngraris mamargi, tayungane magamparan, manesek mamunyi, beli nguda bedri pisan, manengelin, melapu-lapu yang teka.
80.         I Mudita nimbal ngucap, Beli tandruh kapin nyai, nyai nyen tuara tawang, I Klinyar kenyem masaut, Tityang saking jagat Buyan, baler bukit, wasten tityang I Klinyar.
81.         Tityang pacang kabrusukang, karerehang anak muani, antuk dane bapan tityang, tityang wantah tuara cumpu, krana tityang raris ngalas, rauh mriki, ngrereh beli tuara lenan
82.         Tityang tuara uning panjang, wiakti matur ring beli, titian wantah bablakasan, cendek mangda beli kayun, nuduk tityang nganggan somah, titian ngiring, ngayahin beli peteng lemah.
83.         Mudita enek ningehang, nguntuk tuara pesu munyi. I Klinyar enyud maliat, ngantenang Mudita nguntuk, asing solahanga melah, ngawe paling, I Klinyar ngelut ngisiang.
84.         Kocap Ni Kusumasari, pacang kayehan mabresih, dadi panggih I Mudita, kagelut ban anak eluh, Kusumasari ngantenang, lintang brangti, barak biing magejeran
85.         Ngambil kayu laut nyagjag, tan jangka teka manigtig, I Mudita ya kacakcak, kaerogem buin katanjung, katuding laut kabatbat, sundel muani, gatel tulya uled tanah.
86.         I Mudita alon ngucap, Beli saja tingkahe pelih, manah beline normala, tuara gatel tuara rusuh, anake ento tui galak, jag mangisi, nyandang beli tuah salahang
87.         Kusumasari ningehang, I Klinyar ya katakonin, "Ik nyai luh uli dija, masubeng mas jegeg alus, solah tulya bangkung buang, ngendon mai, genit nagih malumbahan.
88.         I Klinyarya elak jengah, masaut laut manuding, Depang jangkayang mapeta, yaning nyai tuara tau, kai madan I Klinyar, nene sakti, sisian Dayu Datu tuinnya
89.         Krana mai kai teka, nyadia ngamatiang nyai, ada idep nunas jiwa, apang nyai enu idup, ne batis kaine sumbah, tur silapin, anggon nyai nebus jiwa
90.         Kusumasari nimbal ngucap, I Klinyar ke adan nyai, salah takeh saja icang, leak bajang mai rauh, paling mabudi ngamatiang, buka kai, leak nista joh nyidayang.
91.         Kai mangorahin iba, krana nista linging aji, nemnem jati wilangannya, tuara patut pacang gaduh, besik maguunin punyah, dadua buin, demen ngulurin mamitra
92.         Telu tan bakti ring kawitan, patpat payu ban mamaling, lima bogbog kapin ujar, kanem manesti maneluh, ento krana nista pesan, tui impasin, tuara nyandang ya gaduhang.
93.         Nyai ngaduhang ngaleak, wekas manggih nraka lewih, dikawahe siu tiban, I Klinyar nimbal masaut, dijaa maan katuturan, tani kangin, suka nraka tuara wekas.
94.         Nyai tambet kai nuturang, suka nraka suba dini, yaning sugih slaka jinah, buin motah nganggo lung, liu demen tur buin wisesa, buka kai, ene madan manggih suarga.
95.         Yaning kene buka iba, betek ban kasela sai, tuara nawang nganggo bungah, mapisaga teken lutung, mangebet tong nawang galang, nraka sai, manggih kawah to adanya.
96.         I Mudita nimbal ngucap, Nyai Klinyar liwat ririh, ririh ngruruh anak lanang, bungah wetu bingah binguh, inguh paling muane barak, berek ati, pengah ngetuh tulya ubuan
97.         I Klinyar brangti ningehang, mangambres laut manusti, manunggalang tri pramana, ang ring siwadwara mungguh, ah ring nabi kalinggayang, pada sandi mepet sami duara sangga.
98.         Tunggal rasaning adnyana, ring windu rahasia besik, makeplug ring sidwara, metu dadi geni murub, maya rupa kabinawa, dadi bawi, manyebak meled lidahnya.
99.         I Mudita mangatonang, jejeh ngetor ya malaib, Kusumasari mangucap, Nguda malaib mangarudug, I Mudita ngruguh ngucap, Mati beli, caplok celeng kabinawa.
100.    Mulih adi enggal-enggal, Kusumasari nyautin, Beli dadi jadma loyang, tityang tunden beli niru, kema  mulih pedidian, nglidang urip, petinin ragane jumah
101.    Yadin beli ngoyong jumah, yaning suba ganti mati, joh para nu maangkian, sara Ida Sanghyang Tuduh, yadin ngoyong dini lawan, tui tandingin, yaning tonden ganti pejah.
102.    Joh para kabecundang, keto sujatinnya beli, jalan ke dini antosang, I Mudita ya manurut, celenge teka manyagjag, mata ngendih, nyelep layahnya dumilah.
103.    Kusumasari mangucap, Nyai Klinyar saja sakti, tuah ngisasayang awak nraka, dadi jadma suba luung, ngudiang demen dadi ubuan, ngamah tai, ngamah bangke ne malekag.
104.    Nah jani kai manyupat, nyai sakti ne tanggapin, Kusumasari ngrana sika, masarana gantene nyanggluh, panca geni karegepang, lintang sidi, gantennyane katimpugang.
105.    Metu geni makalangan, manglakup I celeng desti, punah buin dadi I Klinyar, laut mlaaib mangrudug, suba joh ditu buin jengah, tur mamusti, ngalekas masuku tungggal
106.    Dadi bulan makalangan, candra berawa luwih sakti, Kusumasari ngantenang, candu saktiya rinangsuk, maring tingal kalinggayang, lintang sandi, pangesengan sarwa durga
107.    Bulane katebek ban tingal, dumilah I candu sakti, candra berawa kasoran, kebus ngarab buka tunu, malaib dadi I Klinyar, erang malih, I Klinyar nglekas nyaratang.
108.    Brahma Sumeru karehang, metu geni bilang sendi, dilah nganteg ring akasa, I Mudita ya tengkejut, ngantenang geni mangarab, nganteg ka langit, Mudita gelu mangucap.
109.    Adi desti lewih teka, endihnya nganteg ka langit, Kusumasari nimbal ngucap, mendep kuda awak denguh, apang eda titian obah, uyut beli, titian idep matandingan.
110.    Mudita ngesil manegak, yatnaNi Kusumasari, matimpuh mangranasika, tiga adnyanane pinupul, amurti Sanghyang Ongkara, windu sakti, belah ro ta ya tunggal
111.    Sanghyang Rimrim ida medal, dumilah tejane lewih, amurti saha senjata, bajra dupa danda suduk, pasah tunggal miwah cakra, trisula luwih, endih muruh ngarab-arab
112.    Tan jangka raris manyakcak, nyakra manah manyakitin, Brahma sumeru kasoran, malaib terus kakepung, tuara bani malipetan, lintang wedi, mangeling dadi I Klinyar.
113.    Nyumbah-nyumbah nunas jiwa, baan rahat kasakitin, antuk Hyang Suksma adnyana, pangleakan dadi tampu, wetu sakit katahanang, mati tan mati, kena pangelih-elihan.
114.    I Klinyar mapulisahan, tuara ja dadi makisid, Kusumasari ngantenang, nesekin mamunyi alus, Klinyar nguda maplisahan, tur mangeling, saking jati leak papa.
115.    I Klinyar ngeling mangucap, Ampura tityang ne mangkin, sampun banget manukayang, ring tityang I jadma letuh, usan mamidanda tityang, tityang uning, prasangga ring budi darma
116.    Jabud dandane ring tityang, yan sadia tityang maurip, tityang mangiring mamanjak, nyadia mangayah saumur, Kusumasari mangucap, Yaning nyai, suba ngrasa kasakitan.
117.    Icang tuara mangletehang, satingkah nyaine bani, reh tingkahing dadi jadma, patut lampahe tuah tepuk, mula bibitnya di manah, ada panggih, suka-dukane tahanang.
118.    Krana manahe tuah lawan, manahe anggon malikin, sangkan ring manah siatan, yan manahe jadi dudu, krasang lawan baan manah, apang gigis, sakite pacang tahanang.
119.    Tui saja buka sinonggan, tan sida tuara sakit, sakit pakardin i awak, awake managih bayu, mabayu baan mamaan, mangwisianin, jampi manyakitin i awak.
120.    Uwag bungute mangamah, sadrasane karasanin, yan rasannyane bas lalah, tabiannyane jati liu, tabiane jemak bedikang, krana dadi, siutanne tui gigisan.
121.    I Klinyar resep ningehang, laut ya alus mamunyi, Durusang tambanin tityang, panyakite rahat jabud, meweh tityang matahanan, lintang lewih, sakite ngurek ring jajah.
122.    Kusumasari manawar, saha prayogane sandi, I Klinyar ya paripurna manyumbah natia matimpuh, Kusumasari mangucap, Klinyar jani, suud jua magama leak

PUPUH GINANTI

1.             Embak saking tresna nulus, sakewala baan budi, dening tuara ngelah apa, tong nyidayang mamekelin pragat tresna ban pitungan, anggon paingor ring ati
2.             Kramaning jadma tumuwuh, tri kayane ulati, alus mamunyi palapan, buina tingkah alep bakti, darma patute mamanah, nto prihang dadi jadma.
3.             Buin sadripune tui musuh, musuh I dewek makardi, krana cerangin di manah, nemnem satrune perangin, abesik kama adannya, dadua krodaya sujati.
4.             Telu loba timpal ipun, patpat mobab manyarengin, lalima matsarya kocap, nemnem ingsaka nulurin, pidartan kamane kocap, demen niman teleb mabalih.
5.             Demen ningeh ada ngajum, pidartan krodane buin, jag pedih mangamang-ngamang, kaucap lobane buin, demen tekengelah timpal tuara pacang manimbangin.
6.             Kocap moha belog pengkung, matsarya tuturang buin, bahekiring anak lara, buin isrik manggih darma lewih, yan di sakalinging sastra, tingkahe mamati-mati.
7.             Mangrancab nuba mangracun, tuara ngitung beneh pelih, sadripu keto tatwannya, tuara patut tui gugonin, kocap musuh sang numadia, nanging deweknya makardi
8.             Ring awak munyine pesu, tuah ka awak tuinnya mulih, rahayu reke pesunnya mulih rahayu mabalik, yan jele pesunnya kocap, matulak jele tepukin
9.             Kramaning nuimadi eluh, enu bajang buka nyai, waluya mawak dagangan, laluwes sutra ngedanin, tan kurang anak manawah, kanggo kitane ngadepin
10.         Melahang maelang malu, waspada nene mameli, buat ne pacang manganggoang, wiadin anak suka sugih, eda nden pacang nyoplosang, nandingang awak apikin.
11.         Eda ngulah brana liu, wiadin pacang motah sai, wiadin pantes tuara timpal eda laju tui nyagjagin, tundune masih sayangang, apang da liu mangukir.
12.         Mengpeng bajang sedeng laku, tulya kamben sutra lewih, yan suba tuara sayangang, tekeh anggon meseh sai, lecek uwek liu jaitan, munjuk benang tuna aji
13.         Momon idupe yan tuut, nagih motah bungah sai, tuara nawang betek basang, yan tuna ya dadi brangti, wireh kadung cacungklingan, momone kadung ulurin
14.         Betek basange tui patuh, naar nasi mabe guling, ring nasi mabe gerang, jaennyane jati tunggil, yaning suba saja layah, sing entug jaen rasanin
15.         Kramaning numadi eluh, eda maden anak muani, reh patut wantah esoran, ring tingkahing anak muani, kaucap sang catur jadma, yan wangsa Brahmana jati
16.         Patut tuah marabi catur, Sang Ksatria marabi tri, yan wesia marabi dadua, sudra tunggal pada tanding, krana nandingang pastiang, apang cumpu tui ngetohin
17.         Semun truna manis malu, talektek pait makilit, yan durung sida kwasannya, manyulsul anteng ngayahin, saprentah tuara tulak, mamongol yan pacang medin.
18.         Mirib polos ya manguntuk, liep liep mirib bakti, eda nden mangugu pisan, tanding- tanding saka besik, apang da manian kacluag, wangsa goba solah daging.
19.         Yaning suba rasa cumpu, suba saih maan tanding, ditu jua lautang lebang, prade lacur eda jerih, mula titahe numadia, suka-duka jua tepukin.
20.         Tingkah ayu nomer satu, wangsa lewih nomer kalih, sugih brana nomer tiga, nomer empat goba becik, dadi jadma to buatang, dasarin ban idep yukti
21.         Pantangin ban sastra malu, reh sastrane kocap lewih, lewih midarta ring tingkah, ala-ayune numadi, krana ada triwesesa, saking ngamanggehang aji
22.         Triwesesa tatwan ipun, utama mangku sastra aji, madia sang amengku jagat, mangku dalang kanistati, ento ngaran triwesesa, mangantinin suka-duki
23.         Dadi istri patut ginung, tingkahe maguru laki, ento kocap lewih utama, jalaranne manggih suargi, nyidayang manyupat somah, yan somahe manggih nraki
24.         Kocap yan malih tumuwuh, dadi Pramiswari Haji, kabaktinin antuk jagat, Sang Prabu ngalem nakutin, nadu tresna jerih pisan, keto palan guru laki
25.         Guru laki tatwanipun, kene kojaraning aji, tuara angkara ring somah, astiti bakti ngayahin satuduh nora manulak, yadin sayangang nak suami
26.         Eda ngucap pati kacuh, pacang wangla ring nak muani, yan juju ngarepin boga, eda pacang mangungkulin, baan lawat tuara wenang, sekenang patut ayahin.
27.         Yan somahe tui maturu, eda bani manglangkahin, eda buin duapara ulah, manyerahin anak muani, pageh tilingang mamanah, pumama tilem mabresih.
28.         Buin di kalaning campur, da ngucap ring anak muani getihe da mabyayagan, ring margi-margine tui, keto yasan dadi istria, letuh awake bersihin.
29.         Nah aketo nyai eluh, embok mamekelin nyai, kema mulih apang melah, I Klinyar resep miragi, mawetu manahnya galang, mapamit raris ya mulih

PUPUH PANGKUR

1.             Bengong - bengong ya majalan, nyesel awak inget ring awake pelih, mangaduang ne tan patut, manesti nyakitin roang, mati-mati krana tuara ada cumpu, seken ngajak masocapan, tong ada bani maekin.
2.             Aketo buat panyelselnya, murang-murang jani pajalane mulih, tuara buin ngenah ring I Dayu, mamegatin pasiwayan, terus budal ngalih reramannya tuhu, kocap rauh reke jumah, reramannya suka di ati
3.             Nakonin unduke ilang, Nyai kija luas cenik teka kelih tan parawat matra rauh, I Klinyar sedih maturang, satingkahnya telas kapidarta sampun, reramannya kangen ningehang, raris ngelut mapasihin.
4.             Sadia lacur saja bapa, mangadakang nyantanayang buka nyai, sadiane nyai midup, beka inget mererama, yan lacure nyai ngaduhang maneluh, masiwa ring anak corah, manesti ngawe panyakit.
5.             Angganing buka sinonggan, apa pula keto jua kapuponin, anak sengka ngalih patut, nyai jani suba nawang, tuara lantang bapa ngamaang pitutur, I Klinyar nimbal mangucap, Nggih iwang mangkin obahin
6.             Tan kocap jani I Klinyar, sawatara jenek jumah tigang wengi, I Dayu Datu kawuwus, mangati-ati I Klinyar, dening suwe tuara ya marawat rauh, ngortayang indike luas, emeng Ni Dayu minehin.
7.             Suwe meneng maminehang, katakehang I Klinyar suba mati, kasoran tui mapagut, nandingang kawisesan, ring I Dukuh keto papineh ring kayun, gagretan dadi kabangan, mamanteg tangkah manuding.
8.             Ne nyai ajak makejang, nah jengahang pajalan Klinyare jani dening ia sinah lacur, kranannya tuara tulak, nah walesang rejekya jani I Dukuh, ajak sadesti makejang, apang sida gempung basmi
9.             Sisiane matur pagirang, masasumbar tanggung sida pacang basm, pira saktine I Dukuh, manewek kakembulan, edoh para I Dukuh Siladri luput, yan pisarat sasuhunan, yadin wikune tut jerih.
10.         Dayu Datu malih ngucap, Nah ne nyanan yan suba manampi wengi, biang ngarad mangda rauh, sadestine makejang, apang luas pacang ngarebut I Dukuh, yan tan mati Dukuh Siladri, suka Biang ngararung diri
11.         Kocap sampun sandikala, madabdaban Ni dayu Datu mabersih, gegelisan sampun puput, raris mamargi ka setra, tui ngaraga tan wenten kalugra tumut, sarawuhe maring setra malinggih ngaturang bakti
12.         Manguncarang pangastawan, ring BatariHyang Mini Gora Beram, tetep saprayoga sampun, raris ida nyunggar rema, ngranasika mamegeng mamekek bayu, mamepet drntra sanga, angkara bayu minusti
13.         Ngerehang Durga berawa, pangaradan sawatek ndeluh andesti, rep sidi tan suwe rauh, sawateking durjana, marantaban saling paiiwat ya rauh, destine lewih wisesa, nyidayang mamancut urip.
14.         Ngamatiang ring pategakan, tui nyidayang tuah nyandang pacang jerihin, Suer Emas sakti kasub, Bligo Dawa ya wisesa, kasarengan kober kuning murub, milu Garuda Kancana, muang Wangkas Candi Api.
15.         Brahmakaya ndih dumilah, surya crangcang ndihnya ngalangin langit, malih tanahe makeplug, wetu endih makalangan, ngresin manah I Raksasa Gundul metu, I Barong Sepak manyebak, endihnyane manca warni.
16.         Duparambat sakti pisan, maligedan anduse nganteg ka langit, malepuk luir bintang kukus, sareng I Waringin Sungsang, bingin gede tui manyeleg turing lusuh, Kepuh Rangdu ya wisesa, Kereb akasa manyanding.
17.         Salambang Geni wisesa, tumpang solas endihnya nguranyab kuning, I Papak Badeng makebur, kadi mega ring ambara, Kebo Kambale dehen-dehen ndihnya pelung, mata luir surya kembar, kijapane metu geni
18.         Malih I Cempaka petak, luih wisesa genin nyane ngeresin ati, beha ategal masepuk, nyarab ngebekin setra, kebiar-kebiar I Pudak sategal rauh, pangerese lewih pisan, mula tuah kasumbung sakti
19.         I Weksirsa mawisesa, bangkal nyebak layah nyelep metu geni, Misawedana mangrudug, matanduk api dumilah, mata ngranyab metu geni bilang buku, IJaran Guyang wisesa, sidi masang aji wegig.
20.         Malih i desti ngantawang, nyelebongkot nglayak ngindang ring langit, Jaka Tua nyeleg rauk, teked leak pamopokan, pada teka ada ya magoba lutung, len leak mara malajak, mara bisa kenyit-kenyit.
21.         Buin leak matak mara, tui blegeran gobane tuara masalin, tekannyane bani takut, apan tuah leak tenangan, krana ngesil di baton kayune ngrembun, rek pepes kena bungkalan, krana tangare tan sipi
22.         I Cambra Berag wisesa, midep elah andel ring awak sakti, cicing bengil rupan ipun, manyebakya mangelak, pees ngetel tan pegat genine metu, malih desti nistayan, paka nyitnyit pada prapti.
23.         Ada putih ada barak, mrupa kuning kadi kunang-kunang ngrauhin, ada endih rupa biru, ngendah pelag rupannya, rupa kambing ada emeng rupan ipun, ada nu marupa jadma, kewala muane masalin.
24.         Sawetara pitung laksa, kumpulannya nista madietama sami, I Dayu Datu amuwus, ring destine makejang, Ne ke ida dane nyai lega rauh, karana biang mangarad, baan jengahe tan sipi
25.         Tui I Dukuh Siladria, liwat degag nuunin mamusuh sengit, pianak biange aukud, I Klinyar ko adannya, ya kamatiang baan I Siladri Dukuh, ne jani ento jengahang, walesang nah ajak sami
26.         Tingkah tresna masawitra, suka-duka tuah bareng pacang tandangin, tui patut tulung-katulung, mabuat ring sawitran, apa buin buka kene gama patuh, asing mangguh kajengahan, patut tuah etohin mati
27.         Destine sami ningehang, mangresepang patut tuah pacang buatin, laut nmmunyi mabriuk, sarat nyadia ngwalesang, nyamakuta tuara menganti adauh, mangrusak Dukuh Siladria, asaksana sida basmi.
28.         Raris mapamit majalan, marantaban pada saling langkungin, I Dayu suka andulu, reh-rehane kalesuang, kasimpenang samisane raris mantuk, tan kocapan maring umah, kocap desti ne memargi.
29.         Ada neler ring ambara, pakebiar-biar saru ring win tang di langit, ada beten nuut pangkung, sarwi ngalih babaksan, muang ringa alas luir kunang-kunang makebur, pada ngungsi gunung Kawia, endihe ngebekin gumi.
30.         Dadi sakweh nikang wang, ring nagara kebus ngrasa res sami, uyang tong dadi maturu, ada maguyang ring natar. len mailih ada mememan turmajus, ada len mangulig odak, maka ukud uyang paling
31.         Tan kocap malih ikang wang, ring nagara destine kaucap malih, ngiderin pasraman I Dukuh, Dukuh Siladri ngantenang, mangrasayang desti pamancana rauh, raris mangaukin pianak, cening bangun gati-gati
32.         Kusumasari bangun enggal, tur manyagjag I Mudita manyarengin, I Dukuh Siladri muwus, cening desti liu teka, ngebekin alas gununge waluya puun, baan endihe makebiar, apa krananya sujati
33.         Kusumasari matur nimbal, "Inggih bapa tityang manguningang indik, pecak wenten jadma eluh, wastan ipun I Klinyar, rauh mriki ngangken sisian Dayu Datu, polih miyegan ring tityang, ipun tui saged manesti.
34.         Kawon wiakti kasaktiannya, ring dewek tityang nuju miang Sanghyang Widhi, I Dukuh kenyem masaut, I Klinyar kija lakunnya, Inggih bapa ipun wantah budal patut, mangkin manawi siwannya, jengah ngawalesang mriki
35.         Ngatad sawatek durjana, krana akeh destine rauh mriki, nyandang bapa mangkin magut, nandingan kawiadnyanan, edalemang linggih kaucap Dukuh, muta satria utama, tui sisian Brahmana lewih.
36.         I Dukuh kenyem mangucap, "Tuara nyandang limone buin asemin, reh tan satru rauh, pacang sumbar mangucap, bapa nyadia mangocek ring Dayu Datu, sane kasub mawisesa, sabudi bapa nandingin.
37.         Kusumasari matur nimbal, Inggih gelisang ne mangkin ngiring medalin, banggiang tityang anggen papucuk, mamuatin linggih bapa, nanging tambet kewala ban bakti nulus, makamtan maring bapa, seda bapa tityang ngiring
38.         I Dukuh kangen mirengan, ngembeng-ngembeng yeh tingale membah mijil, raris mangandika alus, "Duh cening jiwatman bapa, yaning keto antiang ke bapa malu, reh bapa kari mamuja, ngarcana Hyang Pasupati.
39.         Buat ngastawayang awak, mangda sida ne rahayu kapanggih, Pianake tan panjang atur, I Dukuh raris masucian, gelis mamuja tetep saprayoga sampun, tumuli ngarcana Sanghyang, mepes mangaturang bakti.
40.         Kusumasari natia negak, wus mabersih pangid manteg sutra putih, kawedanin baan I Dukuh, tetep sarehing puja, astra mantra tan mari sri mawaritu, mustikayang patanganan, siwikrana prahayana tui
41.         Utpati stiti pralina, kauncarang panjaya-jaya luwih, angastawa Prabu wibuh, reg weda jayur weda, ksana weda atarwa wedane puput, surya sutra mortiu jaya, muang ayu werdi tan mari
42.         Atma raksa dinuluran, luwih utama pangemit Hyang Atma jati, IDukuh andel ring kayun, raris ngandika banban, Jani cening paweh bapa suba puput, nah kema pesu padidian, pagutin destine sami.
43.         Kusumasari mangiringang, pamit manyumbah idepnya tan obah tui, prawira manewek pesu, kanten makejang, wiakti nyarab pakebiar pakebiar ngebekin gunung, ada ngindang ring ambara, len ring alase pakenyit.
44.         Kusumasari nesekang, ada tegik ditu majujuk mangenjik, tuara katawengan kayu, destine pada ngatonang, tuara jangka pas rangkab sami mangrebut, Kusumasari tan kejehan, ngawales ban mantra sandi
45.         Tatulak sarwa durjana, lintang sidi dadi destine malaib, tulya kalambet ban kayu, sambeh tong bani matulak, jejeh engeb ratun-ratunnyane rauh, jengah sarat ngawalesang, tui tuah kasumbung sakti
46.         Pakaburbur ring ambara, malaksa endih ngebekin langit, pasraut pada mangrebut, Kusumasari ngranasika, manguncarang pamungkem panungkul agung, destine tuara kejehan, apan jati luwih sakti.
47.         I Dukuh tangkejut nyingak, Kusumasari kagarang ban desti sakti, I Dukuh yatna manulung, ngregep  Hyang Dipamala, tuhu dibia sakala Hyang endih murub, ngeseng destine makejang, pacabugbug telah mati.
48.         Mawastu masriakgalang, dadi kanten bangken jadma pajumpling, mati tuara ada matatu, luh-muani mabiyayagan, badeng ingeng tulya Sander kilap bahu, Kusumasari ngantenang, jejeh manahe tan sipi.

PUPUH SINOM

1.             Kusumasari gelis budal, nuturang saindik indik, I Dukuh terang ningehang, dadi sangsaya di ati, pacang bengune tan sipi, pasramane mawor letuh, I Dukuh pesu enggal, tan mari dane netesin, dadi pangguh, bangken jadma mabiyayagan.
2.             I Dukuh raris amustia, manguncarang mantra sidi, ngarad sadagiing alas, tan sue pagrudug prapti, buron bojog muang lalipi, agung alit pada rauh, I Dukuh alon ngucap, ene iba sareng sami, bapa kayun, ne jani ngidih tulungan.
3.             Apang sida jua makaad, sahanan bangkene dini, buin abesik lintang buat, bapa ngelah musuh sakti, mula tuah musuh gumi, maadan Ni Dayu Datu, ento majadinin bapa, krana ada buka jani, bangke liu, tui bangken jadma ngaleak.
4.             Ne jani iba ngwalesang, bangkene malu kencanin, I buron bojog ningehang, padaya suka di ati, wireh kawehan bukti, manyagjag sami mangrudug, bangkene ada kamah, ada kaanyudang malih, raris ditu, bangke tong nu magantulan.
5.             I Dukuh suka manyingak, raris mangandika aris, Iba bojog miwah macan, I Dayu Datu patenin,  I Macan bojog ngiring, laut ya majalan nuus, I Dukuh raris budal, i bojog macan mamargi, sampun rauh, ring gunung Mumbul menekang.
6.             Sawatara wantah dauh tiga, I Dayu tuara tnatangi, tuara ngrangsukang busana, wireh lesune tan sipi, dadi makejang latinin, apan suba titah tuduh, wisesa gawene sasar, krana jelene puponin, sinah sampun jelene pacang kealap
7.             I Macan masuk mulian, i bojog ya manututin, ta pacang katangehan, reh I Dayu lintang sakti, krana lengene kaalih, sadia manggih sedek maturu, i macan lega ngantenang, mangekeh ikutnya ngitir, laut ditu, I Dayu Datu kasarap.
8.             Kapanjer kapalaibang, kabesbes kapurat-parit, urip I Dayune ilang, puput sampun mangemasin, i bojog kocap malih, magagurah cengang-cengur, kapanggih be buntilan, lega ya nyemak nyicipin, tui manyamut, ciplakanne malegaran.
9.             Suba betekya mangamah, macebur ka paon gati, laut manyemak alutan, raab umahe kecelepin, manuju angin tarik, apine enggal makebyur, i bojog malaib enggal uli joh ia mabalih, pakaplugplug, apine gede dumilah.
10.         Sampun sida telas basmia, i bojog matulak mulih, tepuk i macan dijalan, laut ya bareng mamargi, ka pasraman mawali, gagelisan sampun rauh, I Dukuh wus mamuja, kacingak i bojog prapti, raris matur, ban wangsit manyedayang
11.         I Dukuh kalintang wikan, ring wangsit ature kalih, sinah sampun sida karya, I Dukuh suka ring ati, labane sampun cumawis, upakara banten caru, masrana nasi wong-wongan, be jejeron matah tui, don tlujungan, sambelnyane rumbah gilia.
12.         Nasi lamak pitung lamak, segehane pitung tanding, tetep saha banten canang, arak berern sedia malih, Kusumasari ngayabin, saha dupa sampun puput, i macan suka di manah, i bojog nesek ngamaluin, saling rebut mengamah caru labaan.
13.         Sawusane pada muktia, i macan bojog mapamit, tan kocap rauh ring alas, I Dukuh kocapan malih, ngrasa dewasane becik, sasih kalima manemu, sasih ayu pawarangan, ayunnyane pada bakti, sang matemu, leket pitresna masomah.
14.         Wawarane kawilangang, buda manise tui becik, watek suka katatwanya, ukunnyane dukut pasti, tanggal ping telu nemonin, subacara lintang ayu, alan dewasane ilang, baan subacara tui, widya nuju, wenang mahayu manusa
15.         Sampun incep kawilangang, I Dukun laut ngaukin, pianaknya maka dadua, pianake teka negak masanding, I Dukuh kenyem mawuwus, "Cening sayang muka dadua, waluya siap tekepin, lami sampun, binal bulu suba samah
16.         Patut tuah suba gocekang, wireh lacur sang nekepin, tuara taen ngelah jinah tong ada anggon muatin, nyilih tuara ja juari, masih apang payu ngadu, nah depang suba tedunang, tambungane jua ulati, pang da naung, sat suba mragatang uran
17.         Nah aketo umapinnya, ne bin telun dina becik, ditu jua payuang, tajine pada sangehin, reh siap kadangkan jati, tong taen manandang tatu, I Mudita kenyem ngucap, Bapa mangembar apikin, mangda sampun, kaon antuk campulungan
18.         I Dukuh kedek mangakak, Enyem ada nyempulungin, wireh tajen sasiliban, tebuan leb cepok jati, tuara dadi sambutin, kanggo kitane mapalu, Sumasari nimbal ngucap, Nggih punika baos napi, lintang inguh, koping tityang miragiang
19.         I Dukuh kenyem mangucap, 'Ne orta utama gati, tatwa wit kojarannya, pacakepan tanah langit, mangadakan lindu titir, buin blabur empelan anyud, pancung nu ngalejorang, olag-oleg mirib ganjih, jeg makelpus, metu marine buana
20.         Kocap ento madan sukla, suklane maadan manik, manike maadan merta, mertane maadan urip, uriping buana sami, urip tiga warnanipun, tiga matemah tunggal, pasah tunggal temah pati, pati puput, puput matemahan sunia.
21.         Sunia ne windu adannya, windu kocap umah urip, maadan dasa pramana, ento ne patut wilangin, manepukang mangda uning, krana malajah muruk ngitung, ngitung gelah padewekan, ne patut bekelang mati, buntil kadut, kadutan baharu pisan.
22.         Ento saselete luas, sikepang anggon nyiatin, musuhe kalintang galak, mula tuah kasumbung sakti, umahnya rungka singid, guwa daken dalem pengung, asing masuk ka tengah, pati gakag uyang paling, yaning nungkul, masih tuara kaidupang
23.         Krananya laluang lawan, kramaning dadi prajurit, mungpung ya ada andelang, kadutane pangan gati, elus anggon nebekin, tatunnyane suba ancuk, ngancuk apang bisa ngubad, umad pegat dija alih, dadi lepas, lepase kateya-teya.
24.         Keto anggon gegenjakan, cendek ne bin telun jani, cening tuah patemuang bapa, Sang kalih resep miragi, manahnya kadi bentetin, lebian tarik suba suluk, Kusumasari nyebengang, apang mirib tuara sudi, dadi rengu, mamunyi ngambres mamindah.
25.         Yaning dados antuk tityang, banggiang tityang sapuniki, kari kawastaning bajang, tan alangan ngwasa diri, yan prentah anak muani, sing solahang tityang sigug, yan adengan majalan, kaucapang belad pasil, yaning iju, bas rengas mangamang-amang.
26.         Punika awinan tityang, biana ngrereh anak muani, sapunapi ja bagusnya, boya tityang sehem nolih, napi malih ngayahin, arah banggiang tityang anglu, ring pacang dados kedekan, katitah ban anak muani, lega kayun, kaucapang deha tua

PUPUH DANDANG

1.             Sapunika antuk I Kusumasari manyebengang, tui anggon ngilidang, banjejeh ulun ati, apan jati liwat enyud, mala jati anak ririh, nekepin manah corah, tan mrawat dadi saru, saru apan jati saja nyud anake, masih maius ka sisi,  I Dukuh kalintang wikan
2.             Tur mangucap duh cening Sumasari atma jiwa, eda sumbar-sumbar, mamunyi melah pakpanin, bapa manglawatin unduk, musuh roanga di ati, tiga reke wikngannya, cita budi manah iku, to sai mider ring awak mangawenang, budine maseh sasai, saiya nunjuk nunayang
3.             Saking waya tatuwinnya manglawatin kaniskala,  cayan surya bulan, nyundarin ala-becik, surya bulane matemu, matemahan windu jati, ngadakang peteng-lemah, mabinanayan cayan ipun, petenge tekening lemah ngiusin manah, krana budine masalin, yan peteng yadin rahina.
4.             Pakantenne yan lemah galang sami pada terang, jimbar cupek jagat, wiadin lebah tegik, bersih kotor sinah pangguh, yan peteng buin masalin, galange katutupan, krana manahe bawur, lebah tegeh kanten asah to awanan, tindake dadi pelih, peteng matane ngranayang
5.             Krana tuara dadi sumbar munyi ila-ila, apan sengka pisan, mangalih manahe jati, reh demene tui admancuh, di manahe tuara gingsir, ala-ayu pangawennya, dusta kalawan sadu, yan dustane tuutang demen nyorah, corahe maadan paling, paling tong inget ring awak.
6.             Nah depang bun tetang satwane jani idep bapa, durus matemuang, mragatang bayuan atanding, apang masih nurut unduk, ring Adi purwane mungguh, i cucu reke ngetesang, kocap di tihing petung, entok krana sarat pisan manah bapa, matemuang cening ne jani, apang ngawe panyupatan.
7.             Lintang resep sang kalih miragi suka bingar, nguntuk tan pangucap, kewala pragat ban kenying, I Dukuh suka mandulu, tumuli raris matangi, mangungsi ka pamreman, magebiug latut maturu, tan kocapan dina ratria kasuennya, kocap dina buda manis, dukut reke wukunnya.
8.             Kacarita sang kalih wus mabresih ngrangsuk payas, puput mupakara, ring paturon sareng kalih, Kusumasari dadi rengu, tan maren memecuk alis, lima ngejer angkihan runtag, jejeh pacang kagelut, nyamong ban ngambahang rema masiksikan, tuara bani ya mamunyi, buka tuara taen nawang.
9.             I Mudita liwat nyud ngantenin Kusumasaria, manesek nelanang, mamunyi mangasih-asih, "Duh mas mirah nguda rengu, punapi nggih iwang beli, kadurus ratu muikang, parekan belog tutut, yanin wantah wenten twang nggih sisipang, ledang kayune nalinin, petet i ratu elusang.
10.         Da jangka rarisang brigu talinin ledang nyacak, reh parekane nakal, sayangan sumangkin mungil, jani bani magelut, madian i ratune ramping, krana nyandang sisip kras, gedong petenge ratu, mangda sampun kadung degag bani ngabag, duwen sang sakadi ratih, sane kaucap utama.
11.         Tui i mirah wantah iwang rihin bas ngalemang, nyayangang kaliwat, ento krana dadi mungil, uning ring sayang kalangkung, bane tuara nahen sisip, wetu momo mamarekan, sayang tuara uning takut, dadi purun munggah-munggah jani kudiang, Gerenging tuara jerih, yadin impek mingkin mungal
12.         Sapunika nggih mirah pinehin da nukayang, nyandang ke picayang, susune beli ngamelin, sapunapi wiakti alus, mangda beli mangkin uning, sayang san kaput ban slendang sinah pacang layu dudu, ban suwe bedbed tekekang nggih elusang, meled san beli ngetonin, susune tui nyangkih nyalang.
13.         Nguda meneng manawi adi mucingin keto iwang, ratu pacang cupar, nyuparin parekan bakti, icen  kuda ubad buduh, buduh paling rasa mati, blagbag ratu gelisang, baan pupune alus,  sembar ban kenyunge mirah tutuh gelisang, srannya susune nyangkih, punika ubad utama.
14.         Kusumasari ningehang wetu dingin nyud manahe, peluhe macuab, dadi nyem ulun ati, demene misi takut, masih nglawanin mamunyi, Ne nguda beli ngrecak, mangidih ubad buduh, tityang wantah tuara balian idihin ubad, emeng san tityang miragi, nagih ubad tawah-tawah.
15.         Cendek ipun boya tityang mucingin tuara perah, krama tuara bisa, tityang mangubadin beli, reh wisiane suba nyusup, tang kene baan nengerin, nyem tuara tawang, jeneng nitah suba lacur, lacure mati da nyebetang tui bangkene, titian nyadia manulungin, mangoros pacang ngentungang.
16.         I Mudita dadi kedek manyautin Nguda mirah, nganistayang pisan, bangken beline yan mati, koros cara bangken kuluk, yan keto seger beli jani, nanging durung makambuhan, patut tuara dadi pesu, uli dini di pedeman ajak dadua wireh pingit tan sipi, adi nongosin melahang.
17.         Nggih pagehang manongosin beli ratu mirah, barengin magadang, beli muatang ne pingit, sane pingitang iratu, ento nyiksamaning ati, krana beli kedeh nunas, tong dadi sangkeang ratu, cendek ngulgul pakayunan da nukayang, ping telu adi mucingin, ping lima beli nunas.
18.         Kusumasari mapi tuara ningeh munyi I Mudita, nawang semitane, jag ngelut mangaras pipi, Kusumasari nyerit ngaduh, Nguda beli gemes gati, tan jangka ngeneang tityang, lebang tityang jaga pesu, I Mudita maningehang tulya gargar, manahe kadi bentetin, gagreten ngisi medemang.
19.         Magulungan magebiug dadi besik di pedeman, apan pada atia, dadi pongah pada bani, macakepan silih gelut, tuara kena ban ngingetin, mangredeg padaduan, galeng guling pacabugbug, tuara ada ngarunguang pada lepeh, jag macepol makakalih, kamben embud mabrarakan
20.         Sawetara suba ada pitung nalik ngedas lemah, kedise masuryak, siape nabuh mamunyi, rasannya pada nundun, ngwangsitin reh galang kangin, dadi sang kalih ngaliab, kapupungan laut bangun, inget ring gawene busan ento krana, tuara ngitung tuyuh buin, tuyuh ngawe ati liang
21.         Apan lami gawene buat endepin kapitetin, jani tumben jemak, krana magawe ngedilin, daas-diis siat-siut, mrasa lalah kebus dingin, peluh pidit macuab, dadi ngetor bilang buku, ban sarate magarapan padaduanan, ngangsehang buin abedik, pragat gawe suba lemah.
22.         Dadi banguns sang kalih laut ka biji ka bulakan, manjus mabarengan, macanda saling geburin, idepe pada ulangun, I Mudita ngucap aris, Adi ne apa makada, dadi kene tulya buduh, Sumasari nimbal ngucap ne kranannya, Hyang Kama ida nyumpin, ring manah mangawe edan.
23.         Tuah kasumbung antuk sang wikan ring aji Sanghyang Smara, sakti turin pradnyan, ngargar idep sang tui jorin, kranannya bani ngamuk, ngamuk saja bani mati, matine nu mangkian, krana tuara bisa mundur, tumbakin mingkin ngalakang tatu rakrak, tuara ja mangrasa sakit, reh tatu mula maupas.
24.         Upas nyane kocap lintang mandi buat msiannya, mamingungang manah, manah buder munyi paling, batis uyang gebiag'gebiug, lima ngetor manguridip, keto pangrabedannya, wisian upas berung, berung tuara bisa uas nyarem rakrak berung antuk sai bisbis, banteh ngebet tui mamerat.
25.         Pamrate tuara ngrasa sareng sami panyakite, apan kasaputan, antuk Hyang Madana murti, mangawe manah bingung, bingunge manadi pelih, peluh layahe makada, mangadakang budi enyud, enyud baan momo manah managihang, nene tuara patut tagih, awanan nemu duhkita.
26.         Sapunika boya tityang ngawi-awi, wantah terang, kalinganing sastra, sarasamuscaya jati, tatune nyarem mamerung, mancana turunane sami, yan mancana wong istri, makasawa wastanipun, rupa kadi ayam galak muane tawah, maepel matlantah lambih, leb ya matekep melah.
27.         I Mudita kedek ngakak miragi tur mangucap, ngon beli miragiang, baan ada tutur banggi, tember san pangimbang ipun, ne pingitang sareng sami, nanging beli mamatutang, manusane jrih nunggal, ring ida Sanghyang Smara ban saktine, mandareng marupa jadmi, bibitnyane saking kama.
28.         Kang inucap Hyang Siwa utama luih patut pisan, ida masih kalah, antuk Hyang Kama nyusupin, krana ida sungkan kayun, kebus uyang. Dadi paling, kageringan antuk Hyang Kama, kayune waluya sisu, ketu ganitri kaura kasamparang, tong jenek ida malinggih, wastrane bikule nguyak.
29.         Sapunika wit Sanghyang Giriputri kahaworan, antuk Sanghyang Siwa, tui pada edan kayune, krana ada putra metu, beda warna Sanghyang Gani, Sumasari nimbal ngucap, Wikan jua beli nutur, nguda Hyang Siwa imbangang ring manusa, reh batara tui makardi, ala-ayune ring jagat
30.         Reh ida rumaga Hyang Widi sidi tui sakecap, sakala Hyang Surya, jawat ida kala lingsir, mani seneng nembenin metu, dumilah nyuranin gumi, diastu ada gulem nyrambiah, andeang letuh manglikub, doh Hyang Surya kaletehan ban guleme, reh ida maraga suci, luput ring sarwa wigna.
31.         Yan kene anake kadi beli wiadin tityang, madewek manusa, leteh awake maumbi, yan imbuhin idep dudu, mangulurin indriane, demen tuara nyikutang, suba nyak keto payu, dadi jeleme mambehang, luir sinonggan, lud tai maimbuh cacing, tong gigis wiakti alannya.
32.         Krana nyandang momon idepe piherin saluirya, ingenin madaar, wiadin masadegane, da nuukang belog ajum, punyah tuah pacang dadine, yan punyah sama wong edan, munyi liu pati kacuh, sing ningeh getting grimutan tui manemah, anake ne keras ati, nyagjagin nyagur ngosohang.
33.         Apa buin demen ngrabining arabi ala pisan, drati krama kocap, tui wenang kadanda pati, kawirangan aranipun, krana nyandang tui pinehin, yan demen ring derwen anak, dadi tuara ada cumpu, reh tingkahe mawak jadma, patutnyana, gelahe jua amomgin, priksanin eda ngampahang.

PUPUH DURMA

1.             I Mudita kenyem manimbal mangucap, ento tuah sadiang beli, pacang mriksa pagelahang, ne beli suba ngwasayang, beli nyadia mangawenin, sasida-sidan, sakarin beli ne urip.
2.             Urip beli wantah i ratu ngardiang, ica mayonin beli, awanan dadi nglejat, ngrenjit nagih magarapan, twara ngitung tuyuh sai, ban takut enengan, carike ne duang tebih.
3.             Sumasari ningehang kedek mangakak, mamunyi nekep kuping, Arah gila yang ningehang, carik genahe nglobongan, gaduh tuara da metengin, da nglantangang, jalan mulih suba tangai
4.             Makaranan tulak mulih kapasraman, laut bareng mabersih, mapun tur masuah, makamben papatuhan, sarwa endek cara jani, masumpang kembang, patuh tuah pada akatih.
5.             Wus mapayas tan pasah bareng ka mrajan, madandan tangan mamargi, I Dukuh wua mapuja, sang kalih nunas lugra, manyembah raris malinggih, natakang tangan, I Dukuh raris nirtain
6.             Wus matirta I Dukuh bengong manyingak, pianake negak masanding, rupannya satimbang, tui tuara da kasoran, waluya Smara Ratih keto yan pamayang, resep I Dukuh nyingakin
7.             Dadi inget I Dukuh kapining somah, duke dumara kasih, metu manahe buyar, I Dukuh meneng minehang, ngrasa bancanane luih, tingkahe manjadma, ngalih rahayu tuah sukil
8.             Sira Dukuh jani megatang pitresna, wireh tresnane ngardinin, ngawtuang manah obah, nto krana mangelasang, nanging tui rahayu jati, ngardinin pianak, mangda rahayu panggih.
9.             Tur ngandika Duh cening jiwatman bapa, waluya pati urip, ban bapa buka dadua, munyin bapane dingehang, resepang pejang di ati, tresnan bapa, sakewala baan budi
10.         Wireh lacur cening ngelah bapa nista, beloge tan sipi-sipi, tuara nawan kalangan, masih milu mawarah, manempa anake ririh, nuturin pianak, kagrek ban tresnane luih.
11.         Apan patut i rerama tui mangajar, pianak saurah-urih, ala-ayu matingkah, nto krana bapa lagas, juari manuturin cening, crukcuk punyah, ngulah liune mamunyi
12.         Kene tuinnya tingkahe manadi pianak, tan maren patut ngardinin, karahayuan rerama, reh kagedean utang, ring sang guru reka kalih, ring meme bapa, luih ban ida ngardinin.
13.         Yan I meme lintang nandang kaduhkitan, mabrata milihin bukti, reh ngidam ngiasain panak, gepu ngaba bobotan, suba mangantiang ka sisi, i meme kalaran, waluya mabaya pati.
14.         Tui mangrasa i meme uripe goyang, tulya magantung bok akatih, ban sakite liwat mangeling mapulisahan, jeneng ica Sanghyang Widi, lasia lekad, rahayu muang ari-ari
15.         Mara keto ditu i meme ngrasa liang, i meme bapa tan gingsir, magadangin peteng-lemah, sarat matepetin pianak, tan pangitung tuyuh sai, mangingu ngemban, nupdupang laut nyangkutin
16.         Tuara ngrungu nguyak tai panyuh pianak, kadugi berag atebih, i meme manyonyoin pianak, i bapa ngawenang plalian, anggon nungkulang yan ngeling, tan maren dipabinan, i meme bapa mriksanin
17.         Yaning tuara i rerama ngelah apa, pacang sangun pianak cenik, idep reramane benyah, kangen madalem panak, baan tuara ngantug nasi, dadi pongah, ngagendong nunas ngidih.
18.         Nah aketo bobot anake mapianak, krana nyandang buka jani, cening buka dadua, patut mamayah utang, ring kawitan nene jani, keme mulih ajak dadua, reraman cening beyanin.
19.         Jani gagah tebus ring Sanghyang Pritiwia, pangawak-awak gawenin, upakara tetepang, pangentas tui tunasang, ring Padanda sang ngrajengin, panukane aturang, tetepang eda nunain
20.         Yaning tunas buat panukun pangentas, Kakercen sreketang cat, ulat ada cai kebean, kamtane nu mautang, ring ida sang mangrajengin, reh ida muputang, nuduhin pitarane margi
21.         Apan sengka Ida Padanda nuduhang, ungguane sang catur wiji, sakala aduhapis, awirbuja somapia, ngatehang kema tui sukil, ongkose tetepang, kakercen daksina sami
22.         Keto cening ingetang nah ajak dadua, ne bin telun cening mulih, anggara pahing dinannya, tanggal ping telu temunnya, ngelod kauhang tui becik, dauh ro majalan, ayu suka laba panggih.
23.         Jani cening baang bapa ajak dadua, jani bapa mamekelin, mas serbuk adannya, mewadah kempu gedah, mula derwen sang mraga luih, nabe susuhunan, mangicen bapa ne riin.
24.         Yaning sadia suba cening teked jumah, di negara sareng kalih, plajahin mawa desa, alepang jua matingkah, ring gusti braya da bodri, mamunyi plapanang, da ngerecak da jadig
25.         Tuara melah pacang bogbog kapin anak, tui ngawe basang pedih, buin calige ring timpal, mudah sanggup kreng ngadoang, sinah tong ada ngiyengin, mingkin tong bisa ngudiang, payu motah ban mamaling.
26.         Kija laku malali patut katangaran, wireh ngaduhang mamaling, apa pacang buatang, ka pisaga medih-dihan, dadi makejang mucingin, ban bikase kasar, calig angop kreng mamaling.
27.         Mamaling eda pesan mangaduang, indriane da ngulurin, iri atine, tuara melah, mamunyi da pati rengas, papak anake cacadin, pisuhin carukang, dadi gumine ngedengin.
28.         Asing desek pacang ajak masocapan, sinah pada gedek geting, pagedeg dewek masangang, krana I dewek mangguhang, upami mamula dui, di tengahing natah, masih deweke ngenjekin.
29.         Dadi sakit batiseye matahanan, masih ban limane pelih, wireh kadung cacungklingan, demen nyokot gelah anak, ngulah payu parajani, saja motah bungah, nangin tong ada balikin.
30.         Di ada ne pacang balikin pupuang, tuah dadua tuara pelih, gegitik muah bokat ento pakolih nyorah, jalarane pacang mati, mati maan upetan, lami dadi tanggun munyi
31.         Yan gobane buin awake bisa ilang, suba tanem dadi ilid, tuara ja nu mrawat, yan tandang wiadin tingkah, ento tuara bisa ilid, tuara bisa ilang, lami kinucapang kari
32.         Wiadin mati tatingkahe ne nu kecag, nu kasambatang lami, suba ada pangandennya, Sang Rama muang Sang Rawana, warnane tuara da uning, pamargin ida, dadi satua kayang jani
33.         Tui satuane nyandang ningehang resepang, ada anggon ngimbangin, ala-ayuning tingkah, reh tingkahe kucap lama, lama kaucap ring gumi, patut pilihang, tingkah ayu kardinin.
34.         Yaning ayu makardi buin matingkah, pangucap jagate becik, lami dadi kakasuban, mani-mari i sentana, suka bingar mamiragi, ngalem ring jagat, kawitane luih makardi
35.         Nah aketo munyin bapane ingetang, resepang pejang di ati, reh cening mungpung bajang, bayune sedeng akas, kerengan patut makardi, yan suba tua, yan magawe gemba gati.
36.         Yaning gemba ento maadan lumah, lumahe puntul jati, puntul ban suba tua, tuara ja dadi prabotang, wiadin ke pacang sepuhin, reh wajane telah, sepuh mingkin pungak petit.
37.         Di bajange bayu gede ngaba pangan, pangane tuara masangih, krana melah adokang, prabotang anggon nabdabang, menain deweke sai, pang dadi melah, rahayu tui kapanggih.
38.         Sumasari bingar idepe miragiang, pituture nunden mulih, apan mula, mangajap, apangmanawang adat, tingkahe cara nagari, anake makrama desa, mabraya wiadin ring gusti
39.         Nah aketo papineh Kusumasari, suluk idepe rhutih, laut mamunyi nelanang, manolih I Mudita, Beti jalan suba iring, kayun I bapa, pacang mulih ka Mameling.
40.         Buat ipun i meme bapa saratang, rek kari mawak daki, apan durung maprateka, patutpunika saratang, tityang nyadia ngiring beli, ngiasain kawitan, kewanten mawasta basmi.
41.         Mara keto munyine Kusumasari, I Mudita dadi ngeling, inget teken rerama, duke sakit di pabinan, acepokan luh-muani, tong dadi tawar, masih inget mamesenin.
42.         Babesene nunden nanem manyarengan, luh-muani dadi abesik, ento ngawe nyapnyap, kangen duke manjusang, mabarengan luh-muani, makembaran, matanem dadi abesik.
43.         Dadi kangen Mudita ngeling sisigan, inget ring tingkahe nguni, I Dukuh kangen nyingak, I Mudita kasedihan, sampun dane tetep uning, manah I Mudita, marerama lintang bakti.
44.         Sire Dukuh raris ngelut I Mudita, ngurut-ngurut nuturin, duh cening atma jiwa, liwat sadia saja bapa, nyentanayang buka cening, bisa mangrasa, takut tur mangidep munyi
45.         Nah lanturang tresnane marerama, ne jani subayasain, munyin bapa ingetang, buntil pejang di manah, kema mulih ka Mameling, ajak dadua pagehang, patute jua kardinin.
46.         Tuara panjang sang kalih pada ngiringang, tan kocapan dina ratri, teka padinannya, dewasane pacang budal, sang kalih raris mapamit, mepes manyumbah, I Dukuh raris ngawedain.
47.         Kaketelin kabasmain idubang, pangraksa jiwa lintang luih, malih tatulak kala, pangasih durga wisesa, pamunah satru sakti, sampun kajapayang, saha prayoga sandi

PUPUH GINANTI

1.             Sampun tetep reke puput, I Dukuh ngandika aris, "Nah kema suba majalan, mas serbuke aba mulih, bantene aba ingetang, bantenang di margi-margi
2.             Dumadak mangda rahayu, pajalan ceninge mulih, sang kalih maatur sembah, mapamit raris mamargi, manahnyane suka bingar, emase sampun kaundit.
3.             Kusumasari manyuun, sokasi cenik tui pasti, babanten reke isinnya, pakalihan ya mamargi, nuut rejeng alas linggah, margine rungka tan sipi
4.             Cebar-cebur likak-likuk, Kusumasari tong adi manedunin, tukad linggah, ditu mareren masugi, lautya mabanten canang, manegak ngaturang bakti
5.             Ngastawa Batara Wisnu, nunas ica sareng kalih, mangda sida karahayuan, pamargine jani mulih, ento katunas icayang, ature madulur bakti.
6.             Tan pasangkan jag makuus, alase pakrosok sami, jefeh ngetor buka dadua, magebegya tolah-tolih, kuusane tui maekang, rasa begal manyagjagin.
7.             Inget ring tingkahe malu, kaplagandang katalinin, baan ya I Wayan Buyar, ento kaingetang buin, krana jejehe nyangetang, Kusumasari mangeling.
8.             Dadi burone pagrudug, agung alit pada prapti, pacrungung pada nesekang, Kusumasari nyingakin, dadi sebetnyane Hang, wetu bingar parajani
9.             I Mudita raris bangun, bareng I Kusumasari, nyapa burone makejang *Iba buron sareng sami, liwat tresna makasihan, eda sanget salah tampi
10.         Baane tuara masadu, pajalan kaine mulih, i guru sarat ngandikayang apang kai mameyanin, sameton danene jumah, gurun kai lanang istri,
11.         Boya kai tan pasemu, tan saking engsap di ati, ring olas ibane liwat, kai tau mutang urip, ring iba buron makejang, kai nyuksmayang jati.
12.         Burone lega mangrungu, marantaban manututin, sang kalih suka majalan, tuara sangsaya ring ati, wireh buron ngatehang, ngidorin pada padingkrik.
13.         Kocap reke sampun rauh, ring pinggir alase mangkin, ring bengang Madawa napak, Sanghyang Surya sampun lingsir, sampun reke ngarorokang, sang kalih gepu mamargi
14.         Mareren pada malungguh, mabanten canang mabakti, ring pinggir alase kocap, burone pada nesekin, wireh peteng sepi pisan, burone  yatna ngebagi
15.         Kusumasari maturu, ring pabinan dane muani, sampun reke ngadas lemah, damuhe bales ngaritis, semi ya pada belusan, sang kalih dadi ngendusin
16.         Burone macanda bangun, Kusumasari mamunyi, Beli ngiring ke majalan, wireh sampun galang kangin, bengange keliwat panjang, mangda dayuhan mamargi
17.         Mudita masaut alus, "Burone tulakang mulih, apan suba napak desa, desagunung  bedik-bedik, yan burone ya ka desa, sinah mangiurang gumi
18.         Kusumasari masaut, loutya mamunyi aris, Ne iba buron makejang, kema suba tulak mulih, wireh suba ndmpek desa, krana patut iba mulih.
19.         Dumadak sida rahayu, jani pajalane mulih, di subane teked jumah, diastu lami tuara panggih, tresnane eda ngengsapang, apang manggeh kayang lami
20.         Burone pada saturut, lega ya maj'alan mulih, tan kocap rauh ring alas, sang kalih kocapan malih, nincap jagat pagunungan, mawasta desa Wanapi
21.         Desa gunung banjar satus, tenten nyane lintang bersih, dagange pada madampiak, rupan nyane becik-becik, sang kalih dim mararian, laut ya mameli nasi
22.         Dagange kadewa ram, gelu mangaden Dadari, ne lanang tui Widiadara, keto dagange ngamikmik, ada buin masaut nimbal, 'Nguda mara ada ngiring
23.         Ada len manesek matur, "Manunasang anak linggih, saking napi gustin tityang, tembe tityang mamanggihin, praya kija pakayunan, pamargine sareng kalih
24.         Mudita masaut alus, munyine pranamia gati, Ampura titian nguningang, tityang wantah satria jati, nanging lacure kalintang, anyud ka jagat Mameling.
25.         Pekak tityang pecak dumun, putran ratu Karang Gating, kari alit ninggal desa, reh desane telas basmi, anak satru mangrusakang, kaulane telas mati.
26.         Pekak tityang reka rarud, reh ngaraga ida kari, wawu mayusa sia tiban, kalunta-lunta mamargi, rauh dangin bukit tiang, mawasta jagat Mameling
27.         Irika jenek malungguh, jagate sami ngolasin, irika mangambil rabia, kaswen maputra kekalih, makekalih pada lanang, jagate pitresna asih.
28.         Basan anake mugubug, ida dane makasami, pekak tityang boya nulak, uning ring raga mangempi, tresnan anake kapriboya nulak, mangda olas manulungin.
29.         Pekak tityang seda sampun, pramangkin reke kabasmi, ida bapan tityang, kari ida sareng kalih, ne luurun I Siladria, ne alitan Made Kerti
30.         Ne luurun tui ke gunung, nangun yasa mujanggain, nealitan kari jumah, manggeh ring jagat Mameling, raris seda sareng rabia, nanging durung tui mabasmi
31.         Tityang rauh saking gunung, praya budal ka Mameling, puniki ne ajak tityang, somah tityang tui puniki, gumanti tityang mamisan, sapunika tityang pamit.
32.         Sakatah pada mangrungu, sami ya kangen di uti, madalem tuara miringang, dagange bangun nyagjagin, wenten reke sareng patpat, kedeh ya nunas mangiring.
33.         Tulakan masih menutug, babatane katimbalin, tumuli raris majalan, tan kocap swene ring margi, kudang desa kaliwatan, rauh ring setra Mameling
34.         I wong desa pada ngrungu, I Mudita mangrahuin, tur sampun mangajak somah, sampun ring setra Mameling, geger wong desane nyagjag, luh-muani cerik-kelih.
35.         Mapagin pada makuug, ada teka sumbrang sambring, magambahan ngeyang panak, tuara inget ngaba kancrik, ada len nuju matekap, ngutang sampi ya malaib.
36.         Ane luh sedek mangaru, ngutang aruan ya nyagjagin, len ada buung mangulak, ngaba benang ya malaib, len ada nuju matebuan, nyagjag ngaba siap mataji
37.         Luh muani pada giur, tulya tabuane ngababin, reh pada lebih nyayangang, wong desane tresna sami, kocap Mudita di jalan, bareng Ni Kusumasari
38.         Pajalane liwat alus, baan gepune mamargi,  i wong desane ngantenang, pada ya bengong sareng sami, ban rupane tuara pada, ngajumang saling sahutin
39.         Tumben ada gentuh madu, liwat sadia bukajani, wireh jani suba tawang, waman Sanghyang Smara Ratih, Ada len masaut nimbal, Sayang san tuara da ngiring
40.         Ne nyandang gayotin tikul, dulurin tlepek pangawin, miringan lalancang emas,  pantes sungsung sareng sami, keto munyin i wong desa, baan legane ningalin.
41.         Nesekang pada mangrunyung, maruyuan sami nyapatin, len napi nggih gapgapan, Mudita kenyem nyautin, munyinne alus margasab, ngawe suka sang miragi.
42.         Inggih bibi kalih guru, belipada wiadin nyai, mangkin sinah pacang sungkan, reh geringe mangrahuin luh-muani bedak layah, nagih ngamah manyakitin
43.         Sumasari nimbal masaut, munyine ngejudang ati, Bapa bibi nggih sinamian, ledangang kayune mangkin, nganggen tityang pianak nista, tumbuhan gunung tambet gati.
44.         Munyi gader tangkep sigug, da waneh pacang ngewelin, wireh during tityang nawang, tatane kadi nagari, apan tityang wong alasan, waluya keker ring bukit
45.         Di ebete liwat nguub, janggar jegjeg barak ngendih, koer-koer liwat binal disubaneya tekepin, laut di galange pejang, dadi nguncir prajani
46.         Janggar lepek muane kuncu, munyi ngreres watu badil, keto upaminnya tityang, bakta mriki ka nagari, engeb tuara logas ngudiang, mula tambet misi jerih
47.         Wong desane pada cumpu, ningehang munyin sang kalih, mabriuk pada mangucap, jalan suba jani dini,  mayasa ajak makejang, manatakin panes etis
48.         Ada len nimbal masaut, Ngudiang di jalan raosin, melah suba ajak budal, umahe jani delokin, reh lami tuara mrisaken, apane nyandang benehin
49.         Mabriuk pada mamatut, magerus majalan mulih, satekane jani jumah, natahe ebet tan sipi, luhu liu padang samah, apan tang ada ngrisakin
50.         Wong desane pada iju, luh-muani cerik-kelih, makelud matelah-telah , asaksana sami bersih, saluire macihna rusak,  sampun reke kabenain
51.         Ada teka ngaba kasur, tikeh miwah galeng guling, len teka mangaba, canang buin nyuun arak a guci, pacang baang i wong desa, Kusumasari kasrahin
52.         Kusumasari macebur, mangaba pabuane pangid munyin nyane alus ngasah, Inggih bapa kalih beli, bibi embok nggih sinamian, nggih nyedah sami masiki
53.         Niki arak eler alus, nguda tityang nggih menengin, wong desane maningehang, munyine Kusumasari pada suka manesekang, marayuan pada ngidihin.
54.         Pada mamunyi mangulgul, Bapa meli aji ringit, arake yan saja melah, deh bapa malu nyicipin, atekor nanging nyelungan, mabriag pada ngedekin
55.         Rame makejang mangulgul, Sumasari tuara brangti, kocap sampun sandi kala, wong desane liu mulih, ada nu morta-ortayang, ngajak Ni Kusumasari.
56.         Nuturang unduk di gunung, makejang engon miragi, sampun wenten tengah ratria, wong desane liu nginepin, baan legane ngantenang, ayu warnane sang kalih.
57.         Pirang dina lawasipun, wenten ring jagat Mameling, Mudita Kusumasari, wong desane tresna sami, baan bisane mabikas, darma tur olasan ati
58.         Wong desane pada suluk, midep nyungsung nganggen gusti maka panguluning jagat, sakuub jagat Mameling, banjar nyane wenten domas, patuh raosnya pakisi
59.         Baan tuara bisa begug, darma dana lintang ririh, yan ada anak miyegan, mamicara pada brangti, bisa nuturin nyapsapang, krana dadi malih kasih
60.         Sami pada tresna takut, sakuub jagat Mameling, I Mudita lintang suka, somahe bobot nambehin, sampun magedong-gedongan, Mudita yatna ngayahin.
61.         Patut ulanannya sampun, sawatara sia sasih, Kusumasari kocapan, mangaduh sedih manyakit, Mudita gipih manyagjag, mangalih balian tui gati
62.         Balian manak gelis rauh, yatna manyundang nulungin, wong desane mani maningehang, maruyuan pada nyagjagin, rarene maklebles lekad, muang ari-ari tur muani
63.         Wong desane pada gupuh, ada menek sada gati, ngalih kuud busung slepan cida kayeh ada nyait, nanding bayuan tepung tawar, mawadah ngiu tui pasti.
64.         Asaksana sampun puput, rarene suba mabersih, sampun matepung tawaran, tepung tawar, banten dapetan cumawis, samping rarene magenah, wong desane liu ngebagin.
65.         Kala wengi reke sampun, Kusumasari ka beji, tan mari mabasma bawang, yatna ngaba tiuk cenik, macelek bawang besikan, matututan anak cerik
66.         Sausane jani manjus, kocap sampun tulak mulih, rarene kepus pungsednya, wong desane pada gati, nanding banten upakara, asaksana puput sami
67.         Babanten rarene sampun, bayuan atempeh pasti, peraspanyeneng sorohan, banten pratitine malih, peras panyeneng kojong sia, misi nasi celek tinting.
68.         Punika ka paon katur, matih bantene ka eji, tanmari tipat kelanan, mraka laklak tape tui, dulurannyane ajuman, tuake aberuk matih
69.         Sedia sami reke sampun, wong desane mangayahin, pada suka tong gingsiran, baan I Mudita ririh, bisa ngalap tresnan anak, ngulanin sukan wong desi

PUPUH GINADA

1.             I Wayan Buyar kocapan, idepe binguh tan sipi, baan tuara manyidayang, nyuang Sumasari di gunung, manginguh mangodag-odag, ya malali, sing bajang kapelagandang
2.             Suba bakat kajelekang, buin ya kalebang mulih, baan idepe ngungkulang, trek Bandesa uling ilu, using tepukina melah, jag mangambil, tuara ja buin morahan.
3.             Mamuduh jani mamadat maebat-ebatan sai, nanging baannya ngarampas, berad-berad luas manganggur, iringane saseliran, daag-diig, caling angop tur mamadat
4.             Bapannyane nembe pisan, nglemekin panak nuturin, Cening eda ja mamadat, nyiup-api sinah kebus, kebuse manesin awak, gelah sai, tuna dadi pakutangan.
5.             Pianak nyane maningehang, masaut laut manengkik, Eda bapa uwab-uwab mabet-mabet ngaba tutur, bapa merta tui kadaar, krana betis, beteg semug maka awak
6.             Bapannya masaut nimbal, juari ja bapa memunyi, apan mula gelah bapa, anggon cai krana payu, tui jani suba telah, daar cai, pragat dadi pakutangan.
7.             I Wayan Buyar ningehang, gedeg idepe tan sipi, gagreten angkian runtag, mangetor muane sebuh, macebur laut manyagjag, tur manuding, mangoros laut manyakcak
8.             Ngumbah ayu tui mamatbat, Cicinge makire mati, masih ngongkong iba galak, katagian mati magantung, jani apang rasanina, ene tali, laut negul mamedemang.
9.             Bapannya enek maniwang, pamadate manyagjagin, memunyi pada mlepehang, Jro Wayan sampunang bendu, nguda i aji keneang, anak lingsir, wantah baose siman
10.         I Wayan Buyar nguakang, sawitrannyane ngelusin, bapannya nyakitang awak, lima nyelih babak belur, sawitrane Wayan Buyar, mangolasin, nulung ngabasin candana
11.         Wang desane maningehang, sakuub ring Karang Buncing, liu pada medekesan, nyelsel baannya kadurus, nyayangang ngulurin panak, uling cenik, takutin sai tuutang
12.         Jani kone ke palannya, belog ajume bas lebih, suba ada pangandonnya, buka anake mangubuh, panak sampi muanina, mangulurin, nyayangang sai motahang.
13.         Ngancan gede ya jagiran, binal galak mamalikin, masih ya depin butuan, krana ya tan jangka nglulu, masih deweke luluna, payu sakit, ngarod sakit padidian.
14.         Ada masaut tui saja, wireh pelih ban mekelin, buka anake ka sawah, maidep mamula pantun, tau mokoh ngelah tanah, mangelahin, pacang padin nyare melah.
15.         Majukut tuara enyak, ban cagere mupu padi, dadi jukutane samah, mokoh entikane liu, awanan padine rusak, keto jati, ada buin masaut nimbal
16.         Liu saja pangandennya, buka gelung kori muang candi, krana embid ada bungkah, tumbuin bingin muang bunut, entikan nyane tui sayangang, ya endepin, dadi pawangune rusak
17.         Anake pradnyan nuturang, kocap saluirannya sami, sahanane maring jagad, sami reke dadi uruk, di cenike melah urukang, boyan bani, malikin pacang ngalawan.
18.         Yan dane Gede Kedampal, nguruk panak uling cenik, apang momo buin degeng, suba sigug masih tuut, memunyi degag alemang, tui ulurin, krana kene ke palanya.
19.         Makejang pada nyelselang, jagate ring Karang Buncing, banjarannya wenten satak, pakantene pada takut, ring dane I Wayan Buyar, yan di ati, gedeg tulya manggih lintah.
20.         Wayahnya I Wayan Buyar, kaoman reke ne riin, antuk sang mangwasa jagad, ring Wanekeling sang Prabu, ngawasa jagad makejang, lintang lowih, suka wirya tuara pada.
21.         Ento krana ngeb makejang, jadmane ring Karang Buncing, pedih tuara bani ngudiang, pragad paum kumpul-kumpul, tan kocap ucaping jagad, kocap malih, I Wayan Buyar mangguran.
22.         Tututane papatuhan, pamadatan maka sami, gagunane tuah mamegal makejang demen mangajum, mangiring I Wayan Buyar, dadi manggih, godel sampi mokoh pisan
23.         Anak cenik mangangonang, manandan sarwi mangetis, tututane Wayan, ngantenang kalintang cumpu, laut ya matur negakang, niki becik, godele yan pacang olah.
24.         Timpalnyane nimbal ngucap, "Wiakti timbang langkung becik, rayunang wuse mlangsingang, ada buin kenyem masaut, "yan legar becikanjatah, nggih kecapin, basa lalah tui pamekas.
25.         I Wayan Buyar ningehang, idepe suka tan sipi, Nah jalane jani juang, godelene aba, I pangangon ya makesiab, tur mangeling, baan godelnya kajuang.
26.         Pengangone ngeling mangrak, I Wayan Buyar ngerengin, "Lutunge cenik manyabak, mendep kuda kema mantuk, nah orahang tekad jumah, to nejani, kene abete morahan
27.         Nanang godele kakarsang, Mekel Gede dane ngambil, dane mangubuh mangadas, keto abete masadu, nanang cai sinah lega, mula bakti, ngaula kapining icang
28.         Pengangone ngeling sig-sigan, laut ya mejalan mulih, mangorahang, teked jumah, nanang nydne nemah misuh, liu anake ningehang, tui pakrimik, ngorahang bikasnya kasar
29.         Wong desane tui makejang, sakuub ring Karang Buncing, sami mengupet manemah, ban bikase liwat begug, tututane Wayan Buyar, mamiragi, pangupete i wong desa.
30.         Laut ya pada ngortayang, ngajak timpalnya memunyi, menuju ya di pedeman, sambilang manguling candu, I Wayan Buyar ningehang, menyautin, arah data ke dingehang
31.         Tuara ada dingeh icang, semal mati kongkong cicing, ada matur mamatutang, mapi ya nolih tangkejut, niki langsingane telas, kema cai, nyemak ringgit meli madat
32.         Ada len matur enggalan, Nggih tityang mangkin mamargi, aji kuda tityang numbas,  I Wayan Buyar masaut, Gandeke ya malu jemak, aba mai, samping galenge luanan
33.         Tututane ka gedongan, pajalane sada gati satekane di gedongan, dadi ya liwat tengkejut, ngantenang Gede Kadampal, suba mati, kaku tong ada ngarunguang.
34.         Sawannyane tui mangandang, garang semut buka besik, malalung tuara mangkeban, jrijinnyane misi bungkung, di tujuh masoca mirah ne di kacing, inten socannyane ngranyah
35.         Tututane Wayan Buyar, mengelusin sada gati, laut mamuntil ngilidang, idepnyane liwat cumpu, saab-seeb ya marengang, mangiwasin, kasugian Gede Kadampal
36.         Wayan Buyar mageluran, cicinge nguda menelik, nyemak gandek abetekan, tututane gelis matur, mapi ngelingya mangerak, nggih tulungin, mekel aji dane seda.
37.         Pamadate maningehang, maruyuan pada nyagjagin, kagosong kaba ka sisian, sawannyane garang semut, kapandusin katedasang, sampun bersih, pamadate matur banban
38.         Rurube mangkin rerehang, I Wayan Buyar nyautin, langsene ambis abidang, ento suba anggon rurub, icang liwat katagihan, kema gati, lautang tanem ka setra
39.         Ada len maatur nimbal, patut layone bersihin, malih pangentas tunasang, Wayan Buyar ngreng masaut, cai tuah maabut pradnyan, mangajahin, cai tambet milu mauab.
40.         Buka ya i sampi jaran, nuju kalannyane mati, tuara ja ada mangentas, ngupakara bangken ipun, liu ada jaran lekad, buka jani, masih mokoh ya menggolan.
41.         Cai bas lebian pangentas, upakarane bas lewih, krana berag kuangan amah, kes-kes gudig daki liu, pamadate matur nimbal, inggih mangkin, sapunapi pakayunan
42.         Wayan Buyar nimbal ngucap, Eda lempad kema gati, tanem aba ya ka setra, pamadate pada bangun, sawane kabandut onggal, tur mamargi, kocap rauh maring setra,
43.         Masepukya laut mangbang, sawane was kaurugin, laut ya matulak budal, katagian wabe mancur, I Wayan Buyar angucap, mai cai, siupin ibane madat
44.         Pamadate nunas lugra, idepe suka tan sipi, mangebah manguling madat, ortannyane sami mukbuk, saling timbal tawah-tawah, rame gati, ortannyane kadung lantang
45.         Ada len bangun menegak, memunyi sebenge pangid, Tityang ningeh ortan dagang, kocap anak luas ngalu, ka jagat Mameling kocap, ditu manggih, istri ayu magoleran
46.         Pamulane gading nyalang, laliate alah tatit, kemikane nembah gula, sing ngantenang pada enyud, tulya Ratih nyalantara, mangadanin. Nanging suba ngelah panak.
47.         Yan adannyane kaucap, I Ratna Kusumasari, nene muani I Mudita, baguse teng ada manduk, tulya Ida Sanghyang Smara, tui satanding, ne istri teken ne lanang.
48.         I Wayan Buyar ningehang, mangrenjit mangrenjit bangun nyautin, ento icang pecak nyuang, saduk nyane nu di gunung, Sumasari mamesenang, icang mai, krana kema icang nyuang.
49.         Pajalan icange nyuang, reramannya tuara uning, nanging ya wisesa pisan, dadi macan galak ngepung, manyadang icang di jalan, edas mati, Sumasari buin kajuang.
50.         I Cang buin jengahe liwat, terus luas ngalih kanti, Dayu Datu luih wisesa, ida sanggup pacang magut, mangrusak Dukuh Siladria, sida mati, mawaneng tuah tigang dina.
51.         Suba lami durung karwan, ada orta jani jani, Dayu Datu kone ilang, grianida telah puun, keto ortane di jalan, teked mai, krana icang tong seleg ngudiang.
52.         Jani sai ngaba orta, Sumasari di Mameling, saking Widi tuara ica, mamaokang genah ipun, icang midep malagandang, manglebenin, ka jagat Mameling nyanan
53.         Yaning cai saja tresna, tututin icang ne jani, di sadiane sida bakat, Sumasari ajak mantuk, icang maang cai upah, satus ringgit, niri niri tui makejang
54.         Pamadate maningehang, makejang bangun mangrejit, maatur pada makejang, Banggiang tityang anggen caru, mula tityang juru rampas, boya jerih, tityang karebut ma masiat
55.         Wayan Buyar maningehang, idepe bingar tan sipi, memunyi laut magebras, Jalan suba mala-ayu, asing malaibin timpal, nah pisuhin, apang mati sander kilap
56.         Pamadate maningehang, cepokan bangun mangrenjit, pagrogoh ngejerang tangan, mamelik malih maatur, boya tityang jerih atampak, pacang ngiring, nyadia mangaturang ayah.
57.         Noe mangkin ngiring mamarga, kadutan sami icenin, I Wayan Buyar manyemak, kadutan wantah papitu, nanging ke gagaden anak, bungah sami, klewang dadua masanglup mas
58.         Sami sampun kacacaran, sasolot pada makatih, sareng sami masingsetan, lau tmajalan manyunut, siep tuara makemikan, gelis prapti, ring tukad Kabayan kocap.
59.         Tukad linggah madurgama, embahnya suluk tan sipi, ditu ya pada mararian, sisin tukade tui paum, Wayan Buyar alon ngucap, buka jani, kenken ja baan madaya
60.         Pamadate matur nimbal, sapuniki antuk mangkin, ngiring driki ngatebenang, mawasta ring Toya Arum, arika wenten pancoran, lintang suci, wantah toya pamarisudayan.
61.         Genah pancoran punika, tampek ring jagat Mameling, yan mangkin lunga marika, apanalikan sinah rauh, ngiring iriki ya cadang, sareng sami, malih wenten paengkeban.
62.         Mabriuk sami matutang, manerus laut mamargi, tui tuara ja rerenan, tan kocapan sampun rauh, ring Toya arum manapak, sampun wengi, ditu nginep masingidan.
63.         Tan kocap sang midep corah, kocap Ni Kusurrmsari, ipiannyane ala pisan, mangrepata laut bangun, dadi panake makesiab, tur mangeling, Kusumasari manyemak.
64.         Kasangkil sarwi menegak, tan maren kapanyonyoin, bengong inget pianak, ciri pacang manggih lacur, dadi kangen teken awak, tur mangeling, sigsigan manyelsel awak.
65.         I Mudita mangantenang, terkejut laut nesekin, matakon tui manyesedang, beli wantah jati tandruh, mimitan adi duhkita, jag mangeling, emeng san beli mamanah.
66.         Yaning beli wenten iwang, da jangka adi ngwelin, reh beli katunan manah, yadin matingkah tuah kolug, Sumasari nimbal ngucap, sampun beli, salit arsa kapin tityang.
67.         Inggih tityang manguningang, awinan tityange sedih, tityang kayeh manjus, ring tukad Kabayan kocap, tityang ngiring, wau tityang maceleban.
68.         Jag teka buayane nyarap, mamaksa laut mamanting, mangoros raris nyilemang, ka segara baktanipun sapmika ipian tityang, ala jati, cirin tityang manggih rusak.
69.         Kangen tityang kapin awak, baan lacure numadi, Mudita kangen ningehang, mamunyi sarwi mangelut, Adi malih ke pinehang, nguda sedih, kapradnyane dadi ilang
70.         Eda adi manyebetang, yaning suba titah Widi, beli bareng ajak natak, salacure jani rauh, kewala patute kardiang, wiadin mati, apang patute jua bakat.
71.         Idepe jani lilayang, kema adi luas ka biji, mabersih ngestiang awak, kema jua ka Tirta Arum, ka Gria nyanan malukat, nunas tirta, pangleburan ipian ala.
72.         Sumasari tuara tulak, ring satuduh nene muani, ngemanggehang guru laki, madabdaban kayeh manjus, sampun tetep makta jamas, odak malih, patut maduluran suah.
73.         Tumuli raris majalan, matututan anak cerik, bau reke teked diwang, liu anake manutug, bajang-bajang babantiran, tui ka beji, mabered ajaknya ngraos.
74.         Majalan makakedekan, nyatua sambilang mamargi, Kusumasari nyatuang, I Bawang Kesuna baud, pada suka madingehang, gelis prapti, ring toya Arum manapak.
75.         Copokan pada nedunang, ngejang wastra saling langkungin, Kusumasari majamas, sang midep dusta tengkejut, ngantonang ayune lintang, mangadanin, Wayan Buyar enyud pisan.
76.         Mamunyi matatarian, jalan ke jani ceburin, pamadate mangiringang, mabulet raris macebur, Kusumasari kajemak, dadi nyerit, mangeling nagih tulungan
77.         Bajang bajange makesiab, manyagjag pada nulungin, tan jangka misbis ngisiang, pamadate minyak nyagur, bajang bajange mangasgas, tuara jerih, kauyeng tui katuladang.
78.         Ebah buin bangun manglawan, Wayan Buyar liwat pedih, manyeret ngelus kadutan, tan jangka laut mangacuk, bajang-bajange mabiag-biag, liu mati, ada leleh kakaninan.
79.         Sene matatu nyimpiran, malaib matulak mulih, mangeling laut majarang, liu anake mangrunyung, asing ningeh teka nyagjag, pada sedih, len gagroten midep ngalawan.
80.         I Mudita madingehang, kangen sigsigan mangeling, mabudi manebak awak, wong desane pada ngelut, apan pada tresna pisan, tur nglemekin, nguda kapradnyane ilang
81.         Apa krana nebek awak, nguda jelene kardinin, dadi rahayune ilang, wireh jani ada musuh, musuhe tuah patut lawan, tui tandingin, kaprawirane manggehang
82.         Wong desane tui pa girang, mamunyi pada manengkik, ngudiang ngemeng apang lantang, nah kulkule laut gebug, ne jani matoh sapisan, Sumasari, satiain ajak makejang
83.         Mabriuk sami matutang, saget kulkule mamunyi, bulus tui telung tuludan, wong desane gerger rauh, kerik tingkih ngaba tumbak, miwah bedil, sawatara kalih talia
84.         Menembus reke majalan, I Mudita mambaretin, yeh matannyane macapcap, reh manahe lebih kebus, tan kocapan ya di jalan, kocap malih, Wayan Buyar teked jumah.
85.         Ngajak Ni Kusumasari, tan maren sesed mangeling, pamadate ngrenyem ngisiang, I Wayan Buyar mangrumrum, tan jangka nopdop maniman, Sumasari, mangumbah ayu manemah.
86.         Tan kocapan Wayan Buyar, ngrumrum Ni Kusumasari, kocap reke I Mudita, pajalane sampun rauh, dangin Karang Buncing kocap, sareng sami, padingklak padingklak pada masuryak.
87.         Sami pada makaukan, Iba watek Karang Buncing, nah jani suba totogang, kadang bane ajak pesu, I Wayan Buyar ne bangsat, cicing bengil, kai manyadia manyakcak
88.         Ada buin masaut nimbal, jalan ke suba celepin, umahnya tunjel makejang, Ada manengkik masaut, Cenik kelih teka matiang, maka sami, eda buin manyangkayang
89.         Depang telah dadi alas, jagate di Karang Buncing, keto munyinnya pagirang, I Mudita masaut alus, yaning keto ban mamanah, liwat pelih, bakat carukang makejang.
90.         Anake patut matingkah, milu mangemasin mati, yan tingkah anak prawira, nene bani patut pagut, ne jani depang adengan, tui antinin, wong desannyane makejang.
91.         Yan ya tuah galak makejang, maidep pacang ngetohin, buat corahe Wayan Buyar, wong desane ya silunglung, sapaksane ring wong dusta, nah tangkepin, sabudinnya tui lawan
92.         Keto munyine Mudita, asing maningeh mainggih, nangingya malih majalan, ka desa ya desa ya lantas masuk, masuryak ngenjutin umah, tar mamunyi,  Wayan Buyar mai gatiang
93.         Wong desane katahurag, sakatah ring Karang Buncing, pada pesu manakonang, sapunapi dados ribut, sahasa matatunjelan, kadi mangkin, punapi wiakti kranannya
94.         Tututane I Mudita, masaut pada padengkik, "Jro ne roang Wayan Buyar, krana tiang mai ribut, reh katagian masiat, buka jani, ngarepin I Wayan Buyar.
95.         Kuda tui patindihnya, ne dini di Karang Buncing, nene jati ya prawira, gocekang sambungan kancut, buina I Wayan Buyar, wira jati, nyuang rabine I Mudita."
96.         Wang desane madingehang, makejang pada nyautin, yaning wantah sapunika, jagate driki tan milu, ada len masaut nimbal, Nggih mamargi, tityang ngatehang marika
97.         Laut ya mareng masuryak, wong desa ring Karang Buncing, memunyi pada manemah, Wayan Buyar jani pupu, gawene matatanduran, nah alapin, buahnyane jani pupuang
98.         Keto munyine ngupetang, masuryak laut ngandupin, ada buin teka manyagjag, tiing reka panjer ipun, maisi bandil mincuknya, sareng sami, saatara kalih dasa.
99.         I Wayan Buyar makesiab, ningeh suryak rame gati, pamadate matur enggal, sinah pangetute rauh, kulkule mangkin suarayang, mangda mriki, rencange nulungin enggal
100.    Ento beneh kema gatiang, nah kulkule tepak cai, pamadate raris nyagjag, nepak kukul lintang bulus, wang desane liu ngisiang, nguda cai, bani ngulkul ngawag –awag
101.    Pamadate nimbal ngucap, Nguda tandruh cai beli, Mekel Gede tui mayuda, musuhe liu mangamuk," Wang desane maningehang, jag nglantingin, manigtig laut mangulah.
102.    Kocapan I Wayan Buyar, umah-nyane kaiderin, baan sikep liu pisan, Wayan Buyar ngeling ngelur, jejeh ngetor maplisahan, kencit-encit, ngantenang tumbak paslengkat.
103.    Pamadate mangawakang, dadi katangkeban bandil, bungkus tong dadi manglawan, jengat-jengit ngiah-ngiuh, ada nyagjagin manumbak, tur nyuryakin, I Wayan Buyar ngantenang.
104.    Malaib nglaluang awak, Sumasari kajagjagin, Ene mangawenang rusak, krana jele jani pangguh, pisan ne jani matiang, Sumasari, kajambak tur kagisiang.
105.    Kusumasari manglawan, I Wayan Buyar nebekin, baan jejehnya kaliwat, dadi limannyane nyauh, nebek matane marengang, krana nyimpir, tatune Kusumasari.
106.    Tututane I Mudita, mabriuk pada nyagjagin, mangarang I Wayan Buyar, ada nyambak ada nyekuk, ada maid ada numbak, ten ngencakin, tuara ada majangkayang.
107.    I Mudita mangenggalang, nyemak Ni Kusumasari, suba lelo leleh pisan, getihe tan pegat pesu, liu manulung ngisiang, tui manyampi, Kusumasari ngaliab.
108.    Inget tur dadi mangucap, Beli ajak tityang mulih, pianak tityange makutang, tuara ada ja mangempu, bedak tuara macecepan, sinah ngeling, baan tongada nungkulang.
109.    I Mudita maningehang, yeh matane nembah mijil, manahe marasa enyag, laut ya memunyi alus, masa kuangan mangajak, ya i cening, nah sakite ja yasayang
110.    Tututane I Mudita, mangosong Kusumasari, pada kangen ya ngantonang, manerus kaajak mantuk, liu enu magagurah, mangrampasin, kasugian I Wayan Buyar.
111.    Pamadate bareng dadua, di tukub gedonge ngepil, sambilang manyangkil kodang, bokor emas daging ipun, bungkung miwah togog emas, tui kegampil, mangkebe matakep bodag.
112.    Reh anake mangagurah, maidepan tui nyaliksik, peti lemari mabungkah, jinenge sampun magabur, ada ka tuk be manggah, mangebitin, bodage maisi jadma.
113.    Sang ngungkabang tui makesiab, macebur laut malaib, liu timpalnyane nyagjag, matakon pada mangrunyung, mangarahang ada jadma, ya mangepil, dadua tui matekep bodag.
114.    Asing ningeh ya pagirang, makejang pada nyagjagin, ngaukin ngabaang tumbak, pamadate matur alus, tityang manawegang pisan, nunas urip, dewa agung idupang tityang
115.    Munyinnyane ngreres pisan, nyumbah-nyumbah matur sisip, sabuknyane kaelusang, paslekeh mamuntil bungkung, sami reke kabusbusang, kakedekin, baan pongahnya kaliwat.
116.    Tan kocap sang magagurah, sami pada tulak mulih, kocap reke I Mudita, tan maron manahe sungsut, ban somahe lintang rahat, nandang kanin, getihe nrebes tan pegat.
117.    Sumasari ngaliepang, masih nglawanin mamunyi, Beli tulung jani tityang, getihe terus nrebes pesu, apa jani anggon ubad, mengubadin, getihe mangda siepan
118.    Wau reke sapunika, dadi pranda ngarauhin, paguruane I Mudita, makejang anake tuun, I Mudita matur nyumbah, "Nggih ubadin, swenaning panjroane leleh
119.    Padanda kangen manyingak, raris mangicen panyampi, mayonin ica nyaratang, sida apan jati putus, getihe prajani enyat, Kusumasari, idepnya mawetu bingar.
-PUPUT-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Geguritan Cupak Grantang

Geguritan Dharma Prawertti

Geguritan Cangak