Geguritan I Japatuan

RINGKASAN CERITA

I Japatuan tinggal bersama kakaknya yang bernama I Gagak Turas serta orang tuanya. Diceritakan I Japatuan sudah menikah dengan Ni Ratnaningrat, seorang wanita yang cantik jelita. Ni Ratnaningrat adalah utusan Dewa Indra. Ia menjelma kedunia untuk menguji kepandaian I Japatuan. Rumah tangga mereka sangat bahagia dan saling mencintai. Suatu malam, mereka berjanji untuk selalu bersama-sama dalam suka dan duka. Setelah tiga bulan mereka menikah Ratnaningrat sakit parah dan tidak ada yang bisa mengobati sakitnya. Ni Ratnaningrat sudah tahu bahwa Ia akan meninggal karena itulah janji dengan Dewa Indra sebelum Ia menjelma ke dunia. Bahwa ia akan sakit selama tujuh hari dan di hari ke tujuh ia akan meninggal. 

Setelah tujuh hari sakit, akhirnya Ratnaningrat meninggal. I Japatuan menjadi sangat kacau, depresi dan mengambil keris ingin bunuh diri, tetapi I Gagak Turas menghalangi dan memberi nasehat. I Japatuan mendengarkan nasehat kakaknya, tetapi rasa sedih dan rasa cinta kepada istrinya membuat dia kehilangan kepandaian. Karena itu, I Japatuan tidak menguburkan istrinya dan mayat istrinya di simpan didalam rumah. Setiap hari, mayat istri dipeluk dan diusap-usap tanpa rasa jijik sedikitpun. Setelah hampir 3 bulan mayatnya di simpan, warga desa akhirnya tidak tahan mencium bau busuk. Akhirnya warga desa melaporkan kepada kepala desa dan kemudian datang ke Griya Ida Pedanda. Atas saran pedanda, mayat itu harus segera dikubur karena membuat desa leteh. Kepala Desa disuruh memberitahu Raja terlebih dahulu.

Akhirnya mayat istri I Japatuan dibawa ke kuburan. Di Kuburan I Japatuan masih menangisi istrinya yang telah mati. Ketika malam menjelang, terdengar suara seperti suara istrinya, yang menyuruh mengubur mayatnya dengan baik. Dan di kuburan akan tumbuh pohon kastuba. Tiba-tiba, tanah meledak dan muncullah Dewa Siwa. Dewa Siwa memberi petunjuk bahwa istrinya sekarang berada di Indra Loka dan menjadi legong. Untuk bisa pergi ke Indra Loka, I Japatuan harus bertapa selama 42 hari di sungai srayu dan memohon anugrah pada Dewa Wisnu. I Japatuan dan I Gagakturas berjalan menuju sungai srayu. 

Setelah 42 hari bertapa, lalu munculah Dewa Wisnu. Dewa bertanya pada mereka atas perintah siapa mereka bertapa di Tukad Serayu. I Japatuan menjelaskan bahwa Ia bertapa disana atas petunjuk Dewa Siwa. I Japatuan memohon jalan menuju sorga kepada Dewa Wisnu karena Ia ingin mencari istrinya yang sudah meninggal dan dijadikan legong oleh Dewa Indra di sorga. Setelah mendengarkan jawaban I Japatuan, Dewa Wisnu kemudian memberikan petunjuk jalan ke Indra Loka. 

Dalam perjalanan ke Indra Loka, I Japatuan menaiki buaya besar untuk menyebrangi Sungai Srayu, yang meruapakan saudara dalam kandungan yaitu ari-ari yang kemudian menjadi buaya. Selanjutnya dalam perjalanannya, mereka menemui raksasa yang gigi panjang dan mulutnya terbuka memenuhi jalan. I Gagak turas ketakutan melihat raksana itu dan menyuruh I Japatuan tidak masuk melalui mulut raksasa itu. Karena I Japatuan tahu siapa sebenarnya raksasa itu, maka ia tidak merasa takut. Kemudia mereka menemui seekor harimau besar. Lagi-lagi I Gagak Turas ketakutan melihat harimau itu. I Japatuan kemudian menjelaskan bahwa itu saudara saat dalam kandungan yaitu Darah. Setelah itu mereka menemui seekor anjing hitam besar. Anjing itu adalah saudaranya saat masih dalam kandungan yaitu air ketuban setelah itu mereka melewati hutan yang sangat lebat. Karena kepandaian I Japatuan semua rintangan itu bisa diatasi. 

Akhirnya sampailah mereka di Marga Sanga. Di sana mereka melihat berbagai meru dengan warna dan tumpang yang berbeda. Di sana I Japatuan menjelaskan pada I Gagak Turas apa fungsi meru-meru itu sebenarnya. Juga mereka melihat kawah yang mengitari meru-meru itu. Yang ternyata kawah-kawah itu adalah tempat atma yang berdosa sesuai dengan dharma selama hidup di dunia dan atma yang bagaimana yang akan menempati meru-meru itu dan kawah-kawah itu. 

Setelah melewati marga sanga itu, sampailah I Japatuan dan kakaknya di pesraman Begawan Wrespati dan Begawan Sukra. Disana mereka melukat sebelum melanjutkan perjalanan. Dalam perjalanan mereka bertemu empat raksasa yaitu Jogor Manik, sang Suratma, Dara Kala dan Maha Kala. I Japatuan menjelaskan bahwa ke empat raksasa itu adalah saudaranya saat dalam kandungan. Saat masih dalam kandungan mereka bernama I Lemana, I Yabra, I Sugian dan I Kered. Setelah lahir, mereka berganti nama menjadi I Selair- I Selair dan I Mokair- I Mokair. Kemudian setelah besar, mereka menjadi raksasa (detya) dan berganti raksasa yaitu Angga Pati, Raja Pati, Banas Pati dan Banas Pati Raja. Setelah itu berganti nama menjadi Jogor Manik, sang Suratma, Dara Kala dan Maha Kala. Setelah mendengarkan penjelasan I Japatuan, Jogor manik akhirnya mengakui bahwa I Japatuan adalah saudaranya.

Karena I Japatuan dan I Gagak Turas masih dalam keadaan leteh (kotor), Jogormanik mengantar I Japatuan untuk mandi di Pancaka Tirta untuk melukat sebelum masuk ke Indra Loka. Setelah mandi, mereka di jemput oleh sang garuda yang merupakan ibu dan bapaknya ( akasa lan pertiwi). Dan sang garuda itu mengantar mereka ke sorga. Di surga, I Japatuan dan Gagak Turas mengunjungi leluhurnya dari bapak nya hingga kakek buyutnya. 

Saat mengunjungi masing-masing leluhurnya, I Japatuan ditanyai sebuah pertanyaan yiatu untuk menyebutkan siapa nama leluhur-leluhurnya yang sebenarnya. Karena kepandaiannya, I Japatuan bisa menyebutkan nama asli dari leluhurnya dan mereka memberikan hadiah kepada Japatuan. Ayah dan Ibunya bernama ANGKARA MIJILING GENI, Kakek dan Neneknya bernama OM KARA WETING GANGGA. Kompyangnya bernama asli MANGKARA WIJILANG ANGINA dan kelabnya bernama TANG PURUSA WETNING SABDA, buyutnya OM KARA WETNING BUMI. Canggahnya bernama AM KARA WETNING TEJA. Warengnya bernama AM KARA WETNING BAYU dan terakhir krepeknya OM KARA WETNING AKASA

Kakek buyutnya (krepeknya) akhirnya datang menghadap Dewa Indra mengatakan ada cicitnya yang datang mencari istrinya di Indra loka. Setelah diijinkan, I Japatuan menghadap Dewa Indra dan mengutarakan keinginannya untuk membawa istrinya pulang ke dunia sekala. Tetapi Dewa Indra tidak tahu yang mana istrinya, lalu Dewa Indra memanggil semua bidadari. I Japatuan disuruh memilih dan mengenali yang mana istrinya, tapi I Japatuan tidak menemukan istrinya. Dewa Indra kemudian menyuruh anak buahnya, I Saduta untuk membawa babi betina yang kurus. I Japatuan mengenali bahwa babi betina (bangkung) itu adalah istrinya. Kemudian, ia meminta pada Dewa Indra untuk mengajak Babi Betina itu pulang ke dunia sekala. Karena Japatuan orang yang pandai, maka Dewa Indra mengabulkan permintaan dan I Japatuan harus menjadi raja di dunia karena sebagai manusia yangpernah ke sorga. 

Lalu, mereka kembali ke dunia. Ibunya Japatuan terkejut melihat anak-anaknya dan menantunya yang sudah mati, hidup kembali. Masyarakat desa juga merasa tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Semuanya tidak bisa berkata apa-apa melihat keanehan itu. Berita itu tersebar hingga ke keraton, dan sang raja mengutus patihnya untuk menjemput Japatuan untuk dibawa ke puri. Singkat cerita, Japatuan akhirnya menjadi Raja dan I Gagak turas menjadi patih.


SELESAI














GEGURITAN I JAPATUAN

OM AWIGNAMASTU NAMO SIDHAM

PUPUH SINOM

1. Iseng tityang ngawe gita, anggon mamurnayang sedih, tuara ada anggon nyaruang, sai maiyeganring rabi, sakite di jeroning ati, nerebes yeh matane pesu, ne ngawe matane barak, salimurang baan gending, ati ibuk, ibuk ban larane liwat

2. Kocap maring tanah jawa, wong sampun alaki rabi, I Angkeran lan Ni Ahkara, ngelah pianak kalih diri, I Gagak Turas pinih kelih, belog polos lintang takut, I Japatuan sane alitan, rupa bagus solah lewih, malih ipun, oneng melajahin sastra

PUPUH GINADA

1. I Japatuan angucap, tityang ngumbara sareng kalih, jaga ngereh sastra utama, reraman nyane sumawur, mogi sida labda karya, lampah cening, tan kasengkalan ring marga

2. I Japatual pamit budal, pemargane kaja kangin, ngelintangin alas wayah, tukad jurang kilak-kiluk, yan akudang pasraman, kerauhin, buat manunas ajahan

3. Ngiring wiku peteng lemah, maosang aksara pingit, mekadi dasa akasara, asing wiku ngicen tutur, wastu I Japatuan pradnyan, maring aji, nincap kamoksan bhuwana

4. Kudang warsa sampun liwat, Sang kalih mewali mulih, kacunduk meme bapanya, atman bapa mai rauh, engsap inget bapa dewa, kija cening, nguda mekelo ngumbara

5. I Japatuan matur sembah, inggih bapa nunas sisip, tityang ngumbara desa, nunas ajah ring sang wiku, indik suksman sastra utama, sastra pingit, papinceran dasa aksara

6. Bapane nuli mengucap, indayang bapa tuturin, apa ento dasa aksara, kawitan aksara liu, miwah apa suksmannya, durus cening, pidartayang apang pedas

7. I Japatuan angucap, parindiknya sapuniki, melahang bapa mirengan, ento mawit saking windu, WINDU  metuang EKARA, ne malinggih, ring selaning lelata

8. EKARA ngwetuang AKARA, ring pabaha ne melinggih, AKARA ngadakang Na, ring selagan alis malungguh, Na ngwetuang aksara Ca, ne malinggih, ento ring peninggalan 

PUPUH DURMA

1. Aksara Ca mengadakang aksara Ra, karna kiwa tengen linggih, Akasara Ra ngadakang Ka, ring irung ne magenah, aksara Ka  metuang Da malih, maring cangkem, ditu aksarane melinggih

2. Aksara Da ngawetuang aksara Ta, ring tangkah ne malinggih, Ta ngawetuang Sa, magenah ring bahune tengen, saking Sa  aksara Wa umijil, ring bau kiwa, ditu aksarane melinggih

3. Aksara Wa mengawetuang aksara La, magenah ring gigir, La ngadakang Ma, magenah ring susu tengen, Ma ngawetuang Ga malih, ring susu kiwa, irika ipun malinggih, 

4. Saking Ga ngamijilang aksara Ba, ring puser ne malinggih, Ba ngadakang Nga, ring papurus magenah, Nga ngdakang Pa malih, ne magenah, irika maring silit

5. Saking Pa ngamijilang aksara Ja, ring buntut ne malinggih, Ja ngamiilang Ya, genah ring tulang bokong, Ya mengadakang Nya malih, ne magenah,  irika maring tulang cenik

6. Ento sami akehnyane duang dasa, ring sarirane malinggih, ringkes dadi dasa, Sa Ba Ta A I Na M  Si Wa Ya, ring angga sarira sami, ento makejang, dasa aksara kewasatanin, 

7. Sa magenah maring siwa dwara, Ba ring gidat malinggih, Ta ring peninggalan, A ring karna magenah, I ring irung melinggih, Na ring cangkem, Ma ring susu ne malinggih, 

8. Aksara Si ring pungsede megenah, Wa ring pepurus linggih, Ya ring silit magenah, kageseng ring pusere, leteh angga ical sami, wus kaprilina, Sang Hyang Merta mangurip

9. Wus kaurip metu dados panca aksara, Sa Ta I Na Ya sami, Sa metemahan ati, Ta metemahan Nyali, I matemahan limpa, Na dados jejaringan, Ya matemahan papusuhan

10. Mungguing suaranyane soang-soang, Bang suaranya ati, Nyali suaranya Tang, limpa suaranya Ang, Inga suaranya jejaring, papusuhan, suaranyane Yang malih

11. Sapunika dasa aksara dadi panca aksara, tur pralina ring pukuh ati, matemahan tri aksara, Ang Ung Mang inggih punika, Brahma Wisnu Iswara iki, malih kageseng, maring pukuh pepusuhane

12. Mewastu matemahan dados Rwabineda, Ang miwah Ah maka kalih, panunggalan siwa budha, malih Rwabineda kageseng, maring pukuh peparune, matemahan, rwabineda Atma kewastanin.

PUPUH GINADA

1. Ne madan Rwabineda Atma, Bayu idep maka kalih, Ah sabdaning Idep, Ang sabdaning Bayu, Bayu Idep ne kageseng, dados siki, ring gandamayu setra

2. Matemahan Sang Hyang Tunggal, ONGKARA sabdanya yukti, kageseng sang hyang tunggal, irika maring ulunpuhun, ring selagan peteng lemah, genah iki, genah ungguhan dewata

3. Matemahan arda chandra, Windu miwah Nada malih, ika mapasih tanpa rupa, Bayu Sabda Idep metu, ne kabaos tri pramana, nika bukti, nunggal maring sang hyang atma

PUPUH SINOM

1. I Japatuan kacarita,  ngelarang yoga semadi, selamine pitung dina, pacang nunas istri lewih, istri saking gredani, saking pageh maring kayun, Bhatara Indra ne lugra, mengicenin istri luwih, ida ngutus, Ni Ratnaningrat ke Bhuana

2. Bhatara indra ngandika, ring Ni Ratnaningrat mangkin, kema tedun ring Bhuana, I Japatuan nunas istri, nira jani ngutus nyai, apa saja ipun weruh, maring aji kalepasan, yaning ipun jati uning, wus puniku, nyai mewali kesuargan

3. Ratnaningrat matur sembah, inggih tityang wantah ngiring, Japatuan ne kocapan, solas dina nangun semadi, kantun pageh maring kayun, saget medal Ratnaningrat, saking asepan cnana mijil, lintang ayu, widyadari nyalantara

4. Sampun nincap ring grahasta, Ni Ratnaningrat anggen rabi, tan asah maring buana, warnane manudut ati, kadi sang hyang cita rasmi, bhakti maring guru kakung, maring widhi tan lipia, ento krana pada asih, wirya wibuh, suka weduh ring pumahan

5. Tigang sasih majangkepan, Ratnaningrat mangkin eling, maring titah Sang Hyang Indra, napi ke Japatuan ririh, raris dane ngucap alus, uduh beli I Japatuan, indayang tityang tuturin, mangda weruh, ring sastra-sastra ne mahutama

6. Japatuan midartayang, sekancan sastrane lwih, jati beli sanget wikan, weruh ring aksara pingit, bagia mamanjakin beli, wireh  galah tityang puput, malih pitung dina budal, Japatuan engsek miragi, ya tengkejut, tuara ngugu raos somahnya

7. Pitung dina suba liwat, Ratnaningrat nadak sakit, sakit tan patitulungan, Ratnaningrat ngucap aris, unduk sakit tityang jani, titah ida hyang sinuhun, yan akudang dukun balian, pacang mengubadin jani, masih payu, tityang mengalahin pejah.

8. I Japatuan lintang duka, mamirengang munyin rabi, tigang candra ngiket tresna, kapegatin baan pati, tuara sida ban nyilurin, manahnyane tuara ngungu, kadi ngipi kerasayang, tuara hujan sander tatit, manah ibuk, I Japatuan raris ngucap

9. Mas jiwatman beli dewa, nguda adi ngalinyokin, maring semayane suba, maring paturonan nguni, mapedek tangan sareng kalih, jiwan tityang ambil dumun, ajak beli bareng pejah, Ratnaningrat ngucap nangis, ngelut pupu, mengasih-asih suaminya

10. Beli bagus dewan tityang, watek urip sampun pasti, amonto tityang memanjak, wekasan malih jumunin, tityang memanjakin beli, nutugang kramaning wadu, pang keti tityang manjadma, tuara pasah sareng beli, sesidan iku, nora tityang pacang tungkas 

11. Malih tityang mapiteket, mogi sida beli nampi, wireh sampun patemaya, uripe pacang mangingsir, eda beli menyatianin, ala ring aji kasengguh, yening beli jati tresna, kayune anggon melanin, dharma patut, anggon dasar ne metingkah

12. Brata yasa ne pagehang, mengaksara ring hyang widhi, lemah peteng keastitiang, ento jatinya wong lewih, ne munggah ring linging aji, I Japatuan tan pasaur, tekek mengisiang tangan, yeh matane ngrebes mijil, rasa suwung, kadi raga tanpa jiwa

13. Ratnaningrat ngaliyepang, mangereres lantas mati, I Japatuan mamulisah, raris dane mambut keris, pacang anuwek ndiri, I Gagak Turas mangrum-rum, sambil angebutin kadutan, eda cai nglalu pati, nenten manut, ala kojarannya ring sastra

PUPUH GINADA

1. Idepang munyin tityang, yadin cai nglalu pati, apang nindihin kadharman, awinan pinehang dumun, melah cai mawiweka, tuna budi, gangsar tindak kirang naya

2. Elingang tutur sang lina, eda cai menyatyanin, wireh suba madan karma, I Japatuan ne mangrungu, negak bengong tanpa ujar, laut ngeling, yeh matannya pesu membah

3. Japatuan ngugah sang lina, uduh dewa emas manik, apa sane mengawinang, apa puaran tityang idup, suka antiang tityang pejah, bareng mati, sida matemu ring suargan

4. Gelis cabut urip tityang, cinggak tityang duh si lalis, tunasang ja ugi tityang, kacunduk ring i sang ayu, tuara sida idepe pasah, ya mengeling, pontag-pontig I Japatuan

5. Wong desa ne memiarsa, pada kawelas nyagjagin, asing ningeh pada olas, ikrama nuli ngucap alus, suud amonto manyebetang, eda sedih, sukil pemargan sang atma

6. Becik mangkin ne puputang, dabdabang ke setra raris, tanem sawane pang melah, I Japatuan ne mesaur, nah cai ajak makejang, nunas mangkin, gelisang pademang tityang

7. Keris bokat kaunusang, dong tebek tityang enggalin, tityang nunas sasupatan, nutug somah tityang lampus, tityang idup tanpa guna, apang gelis, kacunduk maring suargan

8. Makejang emeng ring manah, twara midep mangerasanin, raris sami pada budal, I Japatuan kocap ipun, tur manyemak sawan rabinnya, kepasihin, sawane kabudang-badingang

PUPUH SEMARANDANA

1. Kocap sampun tigang sasih, wangkene kupkupang jumah, peteng lemah kakupkupang, ebone pengit maimpugan, I Japatuan tuara linguwang, bahan sedih maring kayun, keweh wong desa ngitungan

2. Jro bendesa ngucap mangkin, ngiring ne jani aturang, ring linggih ida pedanda, ikrama desa ne memarga, tan carita maring jalan, maring griya sampun rauh, ida pedanda nyambrama

3. Ida pedanda nakenin, apa karyan cai teka, Jro Bendesa ne menyumbah, matur singgih ratu pranda, tityang nunas kepatutan, napi manut maring tutur, indik somah I Japatuan

4. Somah dane sampun mati, nging wangkene kupkup jumah, laminnyane tan wilangan, minab sampun tigang candra, punika uningayang tityang, tunas tityang ring i ratu, mapasah wangkene ring desa

5. Ida pedanda ujar aris, ika dahat ala pisan, dadi gering sasab mrana, banas pati dadiannya, melah ne jani kesahang, apang nenten ngawe letuh, melah balen nyane kutang

6. Pekakase kutang sami, tegen aba ka setra, apang da rauh duhkita, nging tunasang ring sang Nata, rupa bapa manugraha, melah gelisin lumaku, i krama desa pamit budal

PUPUH DURMA

1. Tan kocapan krama desa maring jalan, sampun rauh maring puri, ida ring paseban, sedek ida tinangkilang, pepek punggawa tanda mantri, kalih ida, manca patih sareng sami

2. Sang perabu raris nual manohara, nyesed atur sang menangkil, cai rencang nira, ring nira ayat misuguh apa, durus sampun aturang jani, kapin nira, isang tangkil ngaturang aris

3. Ana kaulan gusti madan I Japatuan, somah dane sampun mati, minab telu bulan, sawane kupkupang jumah, tan pasah rahina wengi, uningang tityang, punapi pekayunan gusti

4. Sang prabu tumuli raris mengandika, melah pedanda tunasin, i krama matur sembah, tityang sampun manunasang, keraos ala ngawe gering, wenang kutang, apang tuara mangeletehin

5. Sapunika pengandika ida ring tityang, sang nata ngandika aris, melah ya to jalanang, iringang raos ida pedanda, apa eda nu ngeletehin, raris manembah, krama desa nunas pamit

6. Kacarita sampun prapta maring desa, nepak patengerane gelis, geger iwong desa, sami rawuh serantalan, sapunapi puput mangkin, pangandikan, sang nata miwah sang ngadi

PUPUH GINADA

1. Sawur manuk krama desa, sami lunga ngaba tiing, ngaba tali miwah sanan, kocap mangkin sampun rauh, balen nyane keperantosin, semu sedih, idepnyane I Japatuan

2. Wong desa negen kasetra, rauh ya di sema mangkin, kapejang laut ya budal, I Japatuan sedih mawuwuh, wireh somahnya kakutang, ngeling sedih, uripe sepalan pejah

3. Pineh sakit tanpa neda, tan aturu rahina wengi, pitik kalahin pengina, dane mesambatan ditu, duh dewayu mas jiwatma, gelis ambil, apang tityang sareng pejah

4. I Gagak Turas ne kocapan, nyesel awak ya mangeling, tan sinipi lacur tityang, kadi rasa ping satus, tityang mengalihin ipah, tuara polih, mekadi dane sang lina

5. Tresnane sedeng kembang, kadi bunga yan umpami, rikalaning masan hujan, saget ada angin nglinus, dadi ulung ya i bunga, keto jati, patine megatin tresna

PUPUH GINANTI

1. Kacarita wengi sampun, ada sabda kapiragi, sane mituduhin tingkah, kadi raos i sang lalis, da beli ngupkupang sawa, ala kocap maring aji

2. Tanem sawa apang lanus, yaning ada taru mentik, kayu kastuba arannya, sat tityang sampun menadi, yan beli wantah mekarsa, getahnyane rayunan beli

3. Sat beli sampun kepangguh, matemu ring tityang iriki, sane lor getahnya ireng, ne kulon getahnya kuning, ne kidul getahnya barak, ne wetan getahnya putih

4. Durung puput sapuniku, makeplag ikang pratiwi, mijil Ida Sang Hyang Siwa, magundul mangligas angling, ne ke cai Japatuan, pireng kuda munyin kaki

5. Nguda sawa cai kupkup, ke guminnya ya mulih, alih gatranya di suargan, suud cai nandang sedih, somah cai kanggen legong, antuk Sang Hyang Surapati

PUPUH SINOM

1. I Japatuan matur sembah, naweg tityang matur sisip, durus suweca pekayunan, manjakang tityang sasar paling, tityang nunas lugra mangkin, yan wantah Bhatara asung, nunas margi ka suargan, tityang pacang ngrereh rabi, sida cunduk, rabin tityang ring suargan

2. Bhatara Siwa ngandika, tukad serayu ne ungsi, ditu malu ne meyasa, abulan pitung dina lami, Sang Hyang Wisnu ne kastiti, yaning ida saking asung, ngalugra marga ke suargan, nira ngicen lugra mangkin, mangda sampun, kasengkalan maring marga

3. Japatuan ngaturang sembah, musna Sang Hyang Siwa raris, I Gagak Turas mekatkatan, jerihnyane tan sinipi, I Japatuan ngucap aris, sampunang ja beli takut, nika Sang Hyang Catur Tunggal, ida ngicen warah tuni, ipah ditu, ring suargan dadi legong

4. I Gagak Turas nyujutang, angob pisan beli nguni, ring Ida Sang Hyang Tunggal, gundul tan pawastra nguni, I Japatuan menyawurin, nika Sang Hyang Siwa tuhu, mula luwih ngawe wenang, ne sembah rahina wengi, oja purun, ampah-ampah mangastitiang

5. I Gagak Turas angucap, da ento panjangan malih, kerasa dimanah tityang, ne sawane kudiang jani, I Japatuan menyawurin, nah gaenang bambang ditu, sawane lautang tanem, I Gagak Turas nuwutin, sampun puput, sawane raris katanem

6. Kacarita wus taneman, I Japatuan ngucap aris, eda beli sareng lunga, depang tityang ne padidi, kema beli jani mulih, meme bapa jumah rungu, kakalih sareng matinggal, bapa meme jumah sedih, kalih mantu, tuara ada nyalimurang

7. I Gagak Turas saur ucap, beli tuara pacang mulih, nadian nemu jele melah, beli pacang sareng ngiring, menyama tekening adi, kalih dane ring sang lampus, megantung-gantung mata, rasa teka mengulapin, beli tumut, sareng adi ke indra loka

PUPUH PANGKUR

1. I Japatuan lumampah, tan adoh I Gagak Turas lumaris, rasanyane sang alampus, tansah pacang matinggal, belane lumlum gading putih manerus, tempuh angin megayungan, merupa sawang ngulapin

2. Dadi gelis lumampah, raris katon ditu sekar linggah asri, ampuang angin kebyar-kebyur, mirib ngengken magelesang, ngetut duri lampah dane sang lampus, mengakena gelis lumampah, prapti ring tepining warih

3. Kanggek tepining luwah, ana malih sewala mungguing sela neki, inamaning gangga iku, kadi seri danta saline, pering gading tininggalin suput ipun, luwir pangelang katon manglingas, dadi manugtugin sedih

4. Niuh dantane makembaran, katon gading payodarane rupit, pamulune gading lumlum, wimbane yan ngering rijasa, kari roro katut saking ruan ipun, luwir sirat mayane sang lina, rijasane mirib kenying

5. Wedi pakane marempiah, katon kadi wenine sampun lalis, wau lukar nagih ngajum, pusuh bakunge pacurangah, luwir nyunggarin roman dane sang lampus, dadia sawang-sawang tinggal, angembeng tirtaning aksi

6. I Gagak Turas angucap, ene adi tukad napi ne kaungsi, I Japatuan mawuwus, wenten ika tengerannya, batu putih mengaran tukad serayu, iku genahnya metapa, ngastiti ida hyang widhi

7. Dadi gelis lumampah, elor wetan sang kekalih ne memargi, jurang rejeng miwah pangkung, kalintangin selantang marga, kocap sampun prapti maring tukad srayu, katon batu ageng petak, toyane ening tan sinipi

8. Tukade dalem linggah pisan, buaya ageng akeh ditu ne ke aksi, malih tukade mamungbung, tan len pasih ring awan, akuweh taru agung-agung pada nguwub, I Japatuan angucap, rarisang beli masuci

9. Dening pacang nangun tapa, mengeredana Ida Sang Hyang Wisnu murti, I Gagak Turas aturut, ento adi ada buaya, beli jerih pisan masucian ditu, mesaur I Japatuan, sampunang beli walang ati

10. Sawuse jani masucian, matur bakti sareng kalih raris mamusti, mangredana sang hyang wisnu, abulan pitung dina, tutug sengker masucian toyane mumbul, kadi wenten mamuncar, I Gagak Turas ajerih

11. Lintang jerih maketketan, pati dulame ya pati babarin, I Japatuan nora kengguh, kari pageh mengastawa, toya ical kagiat mijil Sang Hyang Wisnu, raris ida mewecana, apa gawen caine mai

12. I Japatuan menyembah, ratu tityang naweg matur sisip, agung sinampura ratu, durus suweca memanjakang, tityang naweg nunas lugra ring iratu, nunas margi ke suargan, bhatara ngandika aris

13. Apa alih cai kema, tur nyen sane lugra keranan cai mai, I Japatuan umatur, inggih ida sang hyang siwa, ne maica lugra awinan tityang rauh, krana medek linggih bhatara, tityang katinggalan istri

14. Kocap ipun ring suargan, kanggen legong antuk ida hyang surapati, bhatara ngandika alus, nah ne ada marga melah, ika buaya tegakin ngelintangin banyu, I Japatuan manyembah, tityang mangkin nunas pamit

PUPUH SINOM

1. I Japatuan ne mangucap, nunas beli gelis-gelis, suwe buaya ne ngantosang, punika pacang tegakin, I Gagak Turas lumaris, buayane mengadeg sampun, nyebak bungut nyane linggah, ngajengit matane nelik, laut labuh, I Gagak Turas nyelempang

2. Melaib ya lawut ebah, I Japatuan menyagjagin, eda beli sumendeya, nunas sareng manitinin, sinambut laut tinutin, sareng kalih ya lumaku, rauh ring panepin toya, adinnyane amuwus aris, beli durus, tekekang kancute gisiang

3. Wawu ya wusan melecat, I Gagak Turas mangigil, mengetor ya ketakutan, dening takute tan sipi, I Japatuan sabda aris, tekekang mangisi kancut, toya dalem buwin linggah, I Gagak Turas tan mari, dahat takut, tunggal kedat nyeeg pisan

4. Sampun napak tengah gangga, rasa jejeh ne tan kadi, dening buaya ageng pisan, manuntun tur memargi, Keles I Gagak Turas ngisi, tengkejute bas kadurus, makalebu tengahing toya, dadi belus keni warih, sada gisu, I Japatuan nyambut nyemak

5. Alungguh ring tundun buaya, buayane lantur memargi, I Gagak Turas manegak, manuturang ragane jerih, sampun rauh ring pasisi, buayane ya mewangsul, I Gagak Turas matetegan, tur angucap ring i adi, beli takut, nguda buaya gede pisan

6. Beli nguni ningeh orta, buayane nadah jadmi, ngudiang enyak ya mondong, I Japatuan menyawurin, apan mula sanak beli, bareng lekad duke dangu, I Gagak Turas nyujutang, kenken sangkan adi uning, apang weruh, tuturin beli tambet pisan

7. I Japatuan mangucap, krana dadi nyaman beli, mula semaar i bapa, ento tuah yeh lamas beli, miwah iya ari-ari, bareng lekad duke dangu, ento sane dadi buaya, I Gagak Turas nyawurin, tui tan weruh, kapin nyama tuara tawang

8. I Japatuan manimbal, nunas ke beli memargi, dening pemargine adoh, tan kanten kalaran mangkin, I Japatuan mengeraris, nuwut tukad rejeng bubung, saget ada raksasa nyebak, ngebekin margane mangkin, tan ada rurung, malih lenan pacang ambah

9. Gigi rangap turin renggah, calinge luwih kaun lampit, sekadi pedang makosot, mengerak laut ngajengit, I Gagak Turas mangigil, kija jani pacang laku, I Japatuan angucap, sampun beli walang ati, niki kancut, tekekang pisan gisiang

10. Raksasane ngerak ngucap, I Japatuan tidong mai, gigin memene seletan, enggalang mai sulitin, I Japatuan nyawurin, tityang ne mangkin lumaku, I Gagak Turas ngeledang, eda adi kema jani, tuara buwung, pacang uluha sapisanan

11. Eda beli sumendeya, apan mula nene nguni, nguni margine kedalem, ento ambah nyane mulih, ne kincing tityange gisi, yan beli jejeh lumaku, I Gagak Turas mangetor, mangilgil sambil memargi, aksin ipun, katekepin sambil mangisiang

12. Sane jani suba liwat, matane masih nu tekepin, takute kalintang-lintang, kakincinge masih nu gisi, batise palah pelih, pejalane pati kepung, I Gagak Turas angucap, suba neked dija adi, beli takut, buin mangedatang mata

13. I Japatuan angucap, sampun adoh pisan beli, ngiring mangkin merarian, I Gagak Turas manuwutin, sarwi ya mangeling aris, jejeh beline mamuput, rasanya tuara uripa, aeng nyane tan sinipi, ngeling ditu, metakon ring I Japatuan

14. Beli tambet kaweruhan, enyen jatin nyane adi, raksasane nene busan, I Japatuan nyawurin, apang weruh beli jani, ento meme jati iku, baga wasa meme tuliya, awan manjing mijil nguni, ya katemu, menadi raksasa mengandang

15. Apan biyane dadi impasang, ambah ane ulah-alih, kewala mengentos rupa, ne ditu kelawan dini, sara bisane ngelingin, disastrane ditu ruruh, laksana patute gisiang, apang tuara kepanggih, manah kukuh, ya dadi marga apadang

16. Diastu ada manyangkala, ya ditengah manahe dadi, ya manahe sai arok, laksanane stata weci, munyin brangras sai-sai, ya dadi marga sunut, nyama jati tuara tawang, keto kocap lingging aji, tityang pangguh, ne manut kocaping sastra

17. I Gagak Turas angucap, saja tahen beli mangkin, dening beli lintang getap, jejehe tong dadi engsapin, keraket ring manah sesai, entungan masih nu ngatut, I Japatuan nimbal ucap, saja keto tidong pelih, bes kawulur, indrian manahe tuwukang

18. Ento ya menadi rengas, kedeh idepe ngulungin, bedane menadi kaon, momo murka iri hati, I Gagak Turas memunyi, saja ya ngulurin kayun, kaden beli sing nyengkala, I Japatuan menyawurin, amonto malu, ngiring jani ne memarga

19. Saget ya katepuk macan, belang-belang bulune yeki, I Gagak Turas mekesiab, munyine amelas asih, masih tong dadi gelemekin, takute masih nu ngatut, I Japatuan angucap, eda beli jejeh mangkin, niki durus, bulun ejit tityang gisiang

20. Sampun kalintang punika, pemargine sada aris, I Gagak Turas metakon, apa ento wau adi, bulun nyane barak rakrik, I Japatuan amuwus, niki nyama jatinnya, bareng lekad nene nguni, apan rah ipun, samara medadi macan

21. Kacrita sampun liwat, langite badeng ke aksi, kadi ya mangemu ujan, I Gagak Turas lingnie aris, kija laku jani adi, ujane bales tuwun, I Japatuan angucap, dija ngalih ujan dini, suba duur, ujane joh beten pisan

22. Kaget tampek sampun pedas, asu cemeng mata nelik, geden matane luwir kemong, ngajengit gigine mingid, gedene tan sipi-sipi, galak kadi singa nyaup, I Gagak Turas mangetor, pesu munyi pelah pelih, dewa ratu, takut tityang mengantenang

23. Kija laku adi dewa, I Japatuan nyawurin, nguda beli getap pisan, tegtegang ke manah beli, eda beli walang ati, nunas beli jani mantuk, pemargine ngamunggahang, ento jalan ne tuwutin, cingak ditu, jurang-jurange maninggar 

24. I Gagak Turas angucap, apa to ne wawu adi, badeng katon ageng pisan, matane luwir kemong kelik, I Japatuan menyawurin, nyama tuwinnya puniku, duke nguni sareng lekad, yeh nyome aran ne beli, dadi asu, tan weruh to manyengkala

PUPUH MASKUMAMBANG

1. I Gagak Turas lingnia aris ring i adi, dija ne adannya, alas ebet katon sami, punyan enyuh punyan buah

2. Punyan tiying pandan miwah penyalin, ambengan padang lepas, I Japatuan menyaurin, beli natan weruh pisan

3. Iku wantah sapaniskaran sang mati, kapralina sang pandita, ento krana tumbuh driki, ne mewasta andakawana

4. I Gagak Turas malih matakon ring i adi, apa murub ento, muncar genah kadi geni, malih ne betene dalem

5. I Japatuan raris mesaur uduh beli, ento sang hyang surya, krana beten ne ka aksi, andakawana pinaka sirah

6. Ento beli suryane pinaka aksi, I Gagak Turas ngucap, kija ne ambahin jani, wireh ebet atub pisan

7. Ento beten ada katon marga becik, sarwa sekar mebunga, kema jani ya ambahin, I Japatuan saur ngucap

8. Niki sampun marga sanga kewastanin, linanjaran sarwa bunga, maimpugan ambune miik, mangiterin sisin marga

9. Ne kaucap marga sanga ne sujati, ada kaja kelod, ada kauh miwah kangin, teken nyirang ya ditengah

10. Dyastun melah pisan kacingakin, eda kema ambah, akeh cingkaraangadang margi, sami menagih gapgapan

PUPUH GINADA

1. I Gagak Turas angucap, merarian malu dini, demen beli ne mengantenang, to cingakin merune ditu, genahnyane nyatur buwana, makasami, merune matumpang solas

2. Warnanyane sarwa endah, ring wetan mewarna putih, ring lor mewarna ireng, abang warnanya ne kidul, warna kuning sane kulon, ne madyaning, meru manca warna ika

3. Pangiringe mailehan, tumpang pitu maka sami, sami kakiterin kawah, beli nambet tan kaweruh, kewala gawok ngantenang, orahin beli, pidartannya sami punika

4. I Japatuan ne angucap, dening beli durung uning, jani tityang midartayang, melahang beli mengrungu, pidartan beli ada iwang, kaja kangin, meru ne metumpang solas

5. Sarwa dadu uparenggannya, nto kelod kauh cingakin, tumpang lima warna jingga, kaja kauh tumpang pitu, uparenggane sarwa gadang, iku beli, juru sapuhe widiadara

PUPUH DURMA

1. Sane kangin meru petak tumpang solas, menur pucaknya banyu manik, lawangane slake, masoca inten mutiara, muah ider-idernyane, leluur pepedek, tilamnyane sutra putih

2. Sampatnyane lemuh makatik selaka, juru sapuh dewi suci, suargan sang atapa, mwah suarganing sura brata, tapa brata lewihing budi, yan kesasar, kelebok ring kawah weci

3. Ring pungkuran meru petak ne punika, wenten tegal linggah gati, bukne panes pisan, madori madon abidang, miwah tumbuh padang taji, padang bintang, paengkak atma sami sedih

4. Tegal penangsaran iku wastannyane, genah pitra sasar paling, wong linyok ring ujar, bregah mobab ngawe linyok, keto beli apang uning, asing karma, ala ayu pacang ngardi

5. Meru sane kidul warnanyane abang, matumpang solas malih, lawangan tembaga wasa, maukir patra welanda, menur pucaknya widuri, simbar soca bang, pakantenanya barak endih

6. Leluur ider–ider papedek sutra barak, sampatnya lemuh mekatik, warnanyane barak, lakarnyane tembagawasa, juru sapuhe dedari, punika suargan, watek punggawa pepatih

PUPUH GINANTI

1. Genah para manca iku, susrusa bakti ring gusti, pageh ngamong swadarmanya, sane linyok ring swadharmi, atmannya kalebok ring kawah, endute sane ngiterin

2. Ring samping merune kidul, wenten malih kawah geni, cambra gohmuka wastannya, batu macepak mesanding, akeh watek cikrabala, pada ngempug atma sami

3. Sane kesasar-sasar iku, kelablab ring cambra geni, muat-mait salahnyane, mandang-mandung duke urip, matiang jatma tan padosa, saluwirning laksana weci

4. Kabinuru mwah kakepung, ditu malih kaginitik, kaiket raris kelablab, atmane pada pajerit, kepakpak tong masih pejah, ring slagan batu majepit

PUPUH SEMARANDANA

1. Ring kulon punika malih, meru tumpang solas ika, sarwa kuning uparenggannya, pucak menur widur wulan, lawangane mas sinanglinga, ukiran rumiket rurus, masesocan ratna candra

2. Laluwure sarwa kuning, maider-ider sutra kita, papedek tilame jenar, kuning lemuh sampatnyane, miwah mekatik ban emas, sane dados juru sapuh, ya dedari gagarmayang

3. Punika suargan sukerti, yaning kesasar yasannya, linebok ring kawah ika, I Gagak Turas angucap, belog beline kalintang, napi atma sukerti iku, I Japatuan angucap

4. Yadnyane mangaran kerti, dewa yadnya pitra yadnya, bhuta yadnya resi yadnya, miwah manusa yadnya, iswajid lan aswameda yadnya, nto makasami papitu, sapta yadnya ne mengaran

5. Gagak turas ngucap malih, tambet beline kalintang, siki-siki pidartayang, mangda beli pedas nawang, mesaur I Japatuan, melahang beli mangrungu, ring pidartan nyane ika

6. Durus piragi apang becik, pidartaning dewa yadnya, ngaturang suci ring dewa, upeti astiti ring dewa, saha mawidi widana, tan nuwur ida sang wiku, dudu aran dewa yadnya

7. Dewa ring ragane puji, salah pamujine ika, wong tan weruh ring ulahne, bhuta bhuta kaden dewa, yaning beli tan weruha, amuji ne maring kayun, ya ne wenang suwun sembah

PUPUH MASKUMAMBANG

1. Malih ditu I Gagak Turas lingnia aris, malih pidartayang, pitra yadnya ika adi, mangda beli sauninga

2. I Japatuan angucap menyawurin, pitra yadnya punika, ngaturang saji ring pitra, agung alit karyan ika

3. Bhuta yadnya lanturan tityang malih, mengastawa bhuta, sane wenten maring bumi, agung alit carunyane

4. Yadnya sane katurang maring sang resi, rsi yadnya ngaran, manusa yadnyane malih, agung alit penamiyune

5. Iswajid yadnya pidataryang tityang mangkin, ngaturang daging kedatuan, ring sang adi guru ika, ika ngaran iswajid yadnya

6. Aswameda yadnya malih ne ujar mangkin, yadnya antuk jaran, kawitin ngaryanin homa, geni homane ngabar-ngabar

7. Raris mengaturang widi widana malih, jarane tur kelebang, nutugin selampah jaran, kairingan kreta gajah

8. Sekancan panegara sane kalintangin, mangda mengaturang, utpeti ring meyadnya, aswameda yadnya arannya

9. Yaning pemargin aswameda yadnya ne puniki, molih sida karya, kawitan pitung undag, mamukti suarga utama

PUPUH DANDANG

1. I Gagak Turas angucap alon banban ring adinya, malih pidartayang, atma tiba ring kulon adi, apa suargan nyane ditu, saur aris I Japatuan, inggih tityang midartayang, mangda beli tatas weruh, piarsayang tutur iki apang melah, suargane kulon lewih, pikolih putusing yasa

2. Sang atmane kesasar sami tiba ring kulon, atma anak alpaca, ring yayah ibunya nguni, anak nemenin rabin guru, anak langgah ring rabinya, kalih jadmane cilaka, atma tanpa pianak putu, ampuhang angin megantung ring petung ika, tiba sami pagulanting, yan labuh nepen parangan

3. Ento krana atma sami pajerit mabiyayutan, takut ngatonang, cikrabala aeng sami, ngaba berang belakas iku, lan gagitik madik blakas, sami pada miyayutan, ada nyepeg atma iku, pati kaplug atmane kajejehan, melaib kebarat-birit, sami kaburu cingkara

4. Ada nincap titi ugal-agil atma mara teka, ring pangkunge dalem, akeh atma wau prapti, sami mapenpen ditu, sami sedih pada ngengkak, kocap malih meru ring lor, meru tumpsng solas iku, pucak widure kresna wesi lawanganya, mesoca miwah meukir, rerenggan kamuda kresna

PUPUH GINADA

1. Asesocan kresna dana, akerennyane genteng seri, mapangider-ider sutra, papedeke tilam gagulung, sesapuhnya ratna komala, akatik wesi, juru sapuh nila watia

2. Suargan sang puput wiyasa, miwah ni ratu sukerti, yaning yasane kesasar, linebok ring kawah endut, yan ingan dosan dipada, keangkid malih, wus ulung niben kawah

3. Wenten taru agung irika, madon pedang miwah keris, ditu atma mesayuban, I Gagak Turas sumaur, gawok tityang miragiang, ratu sukerti, dadi ida manggih papa

4. I Japatuan mangucap, dening ida ratu rusit, lampahe merih berana, karane amanggih endut, yasane mupulang brana, apang becik, anggon mahayu kayangan

5. I Gagak Turas angucap, durus pidartayang malih, ne sasar ring lor punika, I Japatuan mamuwus, duke ring madiya pada, neluh nesti, menyetik miwah ngaliyak

6. Ditu genah atma sasar, arabi ninggal rabi, wau pisan makurenan, miwah jadma luh ne jaruh, marosih tekening lakia,sami sedih, membon ring kayu curiga

7. Saget rauh paksi ageng, detya kala menyarengin, di kayu curiga megarang, kaumpag-ampig kayu iku, raris ulung keris pedang, menibenin, atmane sedek mesayuban

8. Sami pada kesakitan, masih ya tuara mati, raris rauh cikrabala, ngaba blakas berang iku, atmane melaib ketakutan, saget panggih, wenten batu ne masepak

9. Raris ditu mesayuban, dening panes tan sinipi, watu nyebak dadi makpak, sampun dedek raris kewangsul, tiba ring madiya pada, manumitis, samidadi cacing uled 

10. Atma ne jaruh punika, ditu malih manumadi, ne luh dadi cicing lua, ne muani dadi kawung, mapan wiwit jaruh sama, sane nguni, sangkan anake mlajah sastra

11. Ada atma wau prapta, atman anak demen nesti, kasiksa dening corahnya, kabobor sami pawulun, empuk pengit pengawaknya, tuara mati, kelablab siyu tauman

12. Ring kawah cambra gohmuka, ditu atma kengin entip, makeduk malih katektek, wus puput raris kapastu, manumadi dadi lintah, ulad alid, entek-entek kalimatek

13. I Gagak Turas angucap, durus pidartayang adi, meru sane ring madiya, merune kalintang luhur, japatuan saur ngucap, inggih beli, melahang beli mirengan

14. Penganggennya manca warna, meru tumpang solas siki, lawanganya nyatur desa, purwa kulon lor lan kidul, sesapuh komala jingga, iku suarganing, wiku putusing catur weda

15. Yaning kesasar jalannya, linebok ring kawah weci, ne ngiterin meru ika, yan ingan salahne dangu, neben kawah malih keangkat, tur mewali, matulak maring madia pada

PUPUH SINOM

1. I Gagak Turas angucap, kenken adi sangkan uning, ring pidartannya keto, mirib beli adi mai, dening adi tatas uning, I Japatuan sumaur, sangkan tityang tatas nawang, ana kocap lingging aji, sane manut, sekadi kecaping sastra

2. Sastra akeh siningidan, dening ida sang hyang aji, miwah rawu ketu reko, ditinggare ye mengelid, mangda sida tatas uning, suluhin bikase malu, anutin lingging sastra, ento anggon manyuluhin, mangda sampun, bikase tan manut ring sastra

3. Sane kocap linging sastra, tuara lepas masane mangkin, purun tityang ngayowaktiang, ngetohang jiwane mangkin, I Gagak Turas lingnia aris, kija jani pacang laku, ene ebet mailehan, bandil pandan pada mentik, sami sampun, laad lisik peambahan

4. I Japatuan angucap, ring genian ungsi mangkin, I Gagak Turas lingnia alon, nguda kema adi memargi, ento jurang batu belig, engken gagas engken gawuk, I Japatuan angucap, tityang ne mangkin tuutin, marga sampun, dadi ya galang padang

5. Sampun joh ya lumampah, katon bale akeh lewih, maber-aber sarwa endah, I Gagak Turas lingnia aris, apa ento jani adi, mirib wedan sang wiku, slokane terus mangengkal, tuwi tandruh, mangde beli sauninga

6. Ida begawan wraspati, nguncarang weda punika, nunas sareng beli mangkin, medek begawan wraspati, nunas bayun cokor ditu, kaget ida wus maweda, I Japatuan ne prapti, tur malungguh, tumuli ngaturang sembah

7. Begawan raris ngandika, tandruh bapa teken cai, atma paran mai teka, I Japatuan matur aris, saha sembah matur bakti, tityang boya atma ratu, jadma jati wantah tityang, sadian tityang nene mangkin, mriki rauh, tityang katinggalan somah

8. Wenten wacanan hyang siwa, teken tityang duke nguni, ida ngewarahin tityang, tur ida ngalugrahin margi, kocap ring suargan mangkin, sampun kanggen lengong ratu, antuk ida sang hyang indra, pemeratan tua nyamenin, inggih ratu, awinan tityang merikiya

9. I Japatuan manyembah, naweg tityang matur sisip, tityang nunas bangun cokor, pedanda ngandika aris, paekang cai ne dini, bareng malukat ne malu, sawuse mangkin matirtha, pedanda ngandika aris, nanak bagus, kaja kangin jalan melah

10. Yan teked ring pasiraman, begawan sukra ne mangkin, ditu laut nunas lugra, pang da sengkala di margi, I Japatuan mangiring, mepamit raris lumaku, tan adoh I Gagak Turas, pemargine sada aris, sampun rauh, irika maring pasraman

11. Pedanda raris ngandika, atma paran teka mai, I Japatuan menyumbah, tityang boya atma niki, tityang wantah jadma jati, karananing tityang rauh, tityang katinggalan somah, wawu nganten ipun mati, sapuniku, tityang mriki kasuargan

12. Wecanan betara siwa, ica ida sane nguni, kocap ipun kanggen legong, antuk ida surapati, ring suargan mangenakin, pameratan tuara memanduk, tityang mangkin menawegang, nunas lugra sane mangkin, sida ratu, pedanda manjakang tityang

13. Kalih tityang menawegang, nunas bangun cokor mangkin, begawan ngandika alon, nah malukat malu dini, begawan raris manirtain, tus ida ngastu pungkur, wusane mangkin metirtha, puput sampun kabersihin, raris matur, I Japatuan manyumbah

14. Mepamit raris ngalintang, pemargine sada aris, tengkejut I Gagak Turas, ngatonang raksasa mangkin, aeng nyane tan sinipi, bareng patpat ya mapunduh, gigi tanggap caling renggah, muringis matane nelik, barak rambut, giling inceng mebrangbringan

15. Wenten kadi jempong ingka, ana kadi jempong kucit, sami manyerit mangerak, I Gagak Turas ya mengigil, kija laku jani adi, baya ganti pacang lampus, I Japatuan angucap, eda beli walang ati, niki sampun, nyaman jati maka patpat

16. Jogor Manik ngerak ngucap, atma paran teka mai, den age warahin ngong, ndi sastra ginawe nguni, surating kepala neki, miwah sabda bayu liku, I Japatuan angucap, tityang boya atma beli, jadma tuhu, mula beli nyaman Tityang

17. Sang Jogor Manik raris ngedekang, eda cai langgap gati, angaku sanak ingong, paraninga sanak dadi, warahang ingong jati, yan sira tanana weruh, gagitik bidanda ika, dosane mengaku lewih, cai dudu, dadi kita ngaku nyama

18. I Japatuan angucap, tandruh beli sane mangkin, duke nu jeroning garba, tityang bareng ajak beli, naman beline nguni, I Lemana I Yabra iku, I Sugian Miwah I Kered, sampun sami pada mijil, ditu laut, megentos arane makejang

19. I Selair - I Selair mengaran, miwah I Mokair - I Mokair, aran beli ne punika, risampune pada kelih, malih megentos aran beli, menadi detya puniku, angga pati dadi kaucap, raja pati banas pati, ne kapungkur, ngaran banas pati raja

20. Ne mangkin megentos aran, Beli ngaran Jogor Manik, miwah ngaran sang Suratma, sang Dara Kala kang nami, Maha Kala malih siki, ento nyama sareng catur, dadi tandruh teken nyama, raris ngucap Jogor manik, wantah patut, jati buka raos i dewa

21. Sumaur Sang Dara Kala, jati punika raos adi, Maha Kala raris nimbal, beli tuara mamoyanin, Jogor Manik lingnia aris, apa gawen cai rauh, I Japatuan angucap, awinan tityang rauh mai, tityang lacur, ipah beline wus pejah

22. Kocap iriki ring suargan, kanggen legong reko mangkin, antuk Ida Hyang Indra, Betara Siwa ngawarahin, kalih ida lugra margi, ento krana tityang rauh, I Jogor Manik angucap, saja piarsa beli nguni, adi sampun, cai teka ngojog kema

23. Cai enu kasengkalan, mawak leteh madan cai, mandus ring pancaka tirtha, kelesang letehe jani, apang ical malan cai, beli ngateh cai mandus, I Japatuan angucap, inggih tityang ngiring beli, tur lumaku, I Gagak Turas lumampah

24. I Gagak Turas ya rengas, pejalane sarag-sirig, dening beli tuara nawang, sampun adi manututin, aeng nyane tan sinipi, tan wangda pacang keapus, beli belog jerih pisan, dong orahang malu adi, apang weruh, mangda beli tatas nawang

25. I Japatuan angucap, nguda dadi beli jerih, nunas ke beli memarga, apang gelis ne prapti, eda beli salah tampi, apan niki sanak tuhu, eda beli sumendeya, tumuli raris memargi, sampun rauh, ring beji pancaka tirtha

26. Toyan nyane manca warna, toya geni aran neki, sane kidul warna abang, sane wetan warna putih, sane kulon warna kuning, ring lor keresna warnan ipun, ne ring tengah manca warna, I Japatuan anggob jati, kalih ipun, I Gagak Turas ngantenang

27. Jogor manik ne mengucap, pancaka tirta puniki, penglukatan sarwa mala, dini  cai masuci-suci, apang ilang leteh cai, ring kidul masucian dumun, maring lor lan madia malih, ne pamuput, maring kulon masucian

28. Beli jani ke matinggal, nyanan reke ada mapagin, memen cai lan i bapa, dini antosang pang becik, sami pada maninggalin, pemargine tan kadulu, I Japatuan angucap, nunas ke beli masudi, tur lumaku, I Gagak Turas masucian

29. Ring kidul raris asucia, kacarita sane mangkin, I Gagak Turas mengucap, nguda barak toyane adi, raris maring ilor malih, ireng warna nyane iku, raris malih ring tengah, manca warna maka kalih, kangin durus, putih nyampah makadadua

30. Pamupute maring kulon, putih gading maka kalih, kadi kedas sinanglingan, galang tekeng jroning hati, Gagak Turas lingnia aris, dening beli nenten weruh, jujut jani menakonang, legan beline tan sinipi, buka seruh, teked jeroning manah

31. I Japatuan angucap, tityang midartayang jani, punika sane kidul reko, Batara Brahma deruwenin, penglukatan wong muat-mait, salah nyane mandang madung, saluwiring laksana ala, yaning sane kulon beli, toyan iku, ening druwen Mahadewa

32. Yan anake salit kerama, ne agamie tan mauning, alpaka guru ring biyang, kaling angkara ring rabi, sane sasar kulon sami, kalukat ban toya iku, malih sane lor punika, druwen Ida Sang Hyang Ari, ireng iku, penglukatan wong ngadestiya

33. Sane malih reke ala, jadma sane ninggal rabi, marosih tekening lakia, lukat dening toya iki, ne wetan punika malih, geni petak aran iku, duwen Ida Sang Hyang Iswara, penglukatan wong ngadua sami, bobab mauk, tan mari mecaya ring ujar

34. Malih ne ring tengah ika, geni manca warna neki, duwen Ida Sang Hyang Siwa, penglukatan wong sakit gering, kagende ban pitra widhi, sehananing sakit lebur, lukat dening toya ika, kas mala gede sami, geseng rampung, semala papane kelesang

35. I Gagak Turas angucap, kija adi laku jani, I Japatuan saur nimbal, margi irika antos beli, nyanan ada ngerahuin, sampunang ja beli kengguh, i meme lan i bapa, pacang teka memapagin, katon ditu, paksi ageng ring akasa

PUPUH PANGKUR

1. Mumbul ya aneng akasa, katon paksi kalih ageng menyerihin, tur amuter desa ipun, asiki apatuk panjang, purasani melela cucuke iku, elar iku kadi angsa, luir suaran gongseng aketi

2. Umung ya aneng ambara, tur anempuh nila gangsa same aseri, I Gagak Turas tengkejut, niki adi paksi aran, dingeh umung boya suaran seloding iku, I Japatuan angucap, niki sampun ne mapagin

3. I meme lan i bapa, sampun beli jejeh ne mangkin ngilgil, kaget paksine tumedun, mangerak tur angucap, atma paran sane mangkin mai rauh, warahing ngong den jatia, I Japatuan nyaurin

4. Tityang boya atma teka, tityang wantah jadma tuhu mariki, tityang okan meme tuhu, meme bapa tan kaweruhan, maoka ring tityang ne mangkin liwat lacur, tityang katinggalan somah, ento krana tityang mai

5. Sang Wilmana Sang Garuda, aseru amuwus paran pianake niki, angaku anak ingulun, anambet naman ingong katuwa, yaning nora weruh inamane ngulun, dak gagitik penangan kita, I Japatuan sabda aris

6. Inggih tityang midartayang, nama bapa kalih meme ane mangkin, bapa akasa nama iku, ibu pertiwi punika, boya iwang naman meme bapa iku, ne kocap mungguh ring sastra, bapa ibune saur inggih

7. Weruh cai teken bapa, kalih teken memen cai tepuk mangkin, ciriyang tresnane malu, wehin bapa labaan, bubuh suyuk jarenang pirate iku, inggih tityang mangiringang, ngaturang yugi ne mangkin

8. Angeregep punang labaan, tur rinastu dening sang atma sami, bapa memene muwus, tuhu cai pianak bapa, dening cai lintang-lintah weruh, kalih jani cai kija, bapa pacang mamuat cai

9. I Japatuan angucap, inggih bapa meme buat tityang mangkin, kawisnu buana laku, sang garuda raris nngucap, meme bapa suka ne mangkin mamundut, I Japatuan angucap, beli nunas munggah mangkin

10. I Gagak Turas angucap, tur mengeraris manahe lintang jerih, I Japatuan amuwus, sampun beli sumendeya, raris munggah imeme suka mamundut, I Japatuan raris munggah, ring sang garuda ne mangkin, 

11. Miber raris ngegana, tur ya kari I Gagak Turas jerit-jerit, nguda beli belasin malu, I Japatuan ngantosang, gelis-gelis beli ngunggahin puniku, I Gagak Turas mengelaluang, jeg raris mangunggahin

12. Ngidem ngelut madia ika, miber sampun ring gegana neki, ring wisnu bhuana iku, tumedun raris irika, sang garuda muah wilmana raris amuwus, dini cai apang melah, meme bapa maninggalin.

PUPUH DURMA

1. Raris sang garuda lan wilmana gelis budal, I Gagak Turas crita jani, raris menyujutang, dening beli lintang tuna, duke meme bapa tuni, muatang laba, apa anggon cai ngelabain

2. I Japatuan raris sumaur mangucap, tityang midartayang mangkin, atma anake belog, pacang abot ngaba labaan, sapakara keramaning, akeh ngadang, nagih labaan makasami

3. I baudasi ya nampi bubuh pirate, i bawa cegceg katampi, i taruna nampi ganjaran, i berawan nampi pasepan, banten raja pati nampi, mwah i ngeseng, sakurura ne katampi

4. I mrajasela nampi nasi kaputan, i badra panjang ilang tampi, i budagasih nasi takilan, miwah tipat kelanan, i kradana prangkat tampi, i jejaruman, jinah wadah kranjang ketampi

5. I griding nampi guling muah tuak, betari durga beras tapis, yan tan pepekin labaan, akeh sane ngadang jalan, manyengkalen ring margi, I Gagak Turas, malih manyujutang mangkin

6. Durus pidartayang beyane punika, apang beli tatas uning, beyane mewasta jangkep, pang pitrane lasya ring marga, sida memanggihin kerti, Japatuan, nggih tatasang tityang mangkin

7. Sane patut pisaratang pisan nunas, maring ida wiku utami, tirta pangetas punika, nunas panugrahan genah, nanging ento kaundagin, ada tatiga, nista madia miwah utami

8. Yan nista meru ring yama loka lugra, madiane kocapang mangkin, wisnu loka kalugraha, yan ne utama ucapang, ring indra loka kalugrahin, sapunika, pikolihe ika sami

PUPUH SEMARANDANA

1. I Gagak Turas lingnia aris, kija jani laku ambah, I Japatuan tui ngucap, meriki delodne simpang, maring umahne i bapa, ring umah bapane rauh, bale tiing ne kacinggak

2. Uparenggane barak ngendih, raris kacunduk bapannya, iki atma paran reko, rumojog tanpa rarapan, mesaur I Japatuan, tityang boya atma rauh, tityang okan bapa teka

3. Reramane sumaur aris, durus sambat nama bapa, yan sira tatas weruha, tuhu sira panak bapa, I Japatuan angucap, inggih tityang ngiring guru, sugra tityang nambat ibapa

4. ANGKARA MIJILING GENI, iku tuhu nama bapa, ramane raris ujare, tuhu cai pianak bapa, i meme raris mojar, tuhu cai pianak ibu, ne dini cai manogos

5. I Japatuan lingnia aris, ampurayang tityang bapa, tan sida tityang ngiringan, tityang jagi malih simpang, tityang parek ring i pekak, ramane alon amuwus, suka bapa ring idewa

6. Liang bapa singahin cai, jani bapa mapaweweh, ne ada merta ategen, I Japatuan manyumbah, tumuli pamit memarga, ring umah i pekak rauh, genahnya maring utara

7. Gagak turas bengong ngaksi, balene ngulangunin pisan, japatuan raris ngucap, beli ngiring umanjinga, mangda kacunduk i pekak, pekaknya sampun kacunduk, atanya ring I Japatuan

8. Atman paran cai mai, malih tong ngaba gagapan, japatuan matur sembah, tiang sampun cucu pekak, pekak nyane raris ngucap, sambat aran pekak malu, yan cai tatas weruha

PUPUH DANDANG

1. Yaning tawang saja cai jadma mahutama, dewa kulit manusa, I Japatuan matur aris, sugra tityang nyambat guru, OM KARA WETING GANGGA, punika pesengan pekak, pekake raris amuwus, cening tuhun cucun pekak sane wikan, dadongne taler nyaurin, dini ja cening menongos

2. I Japatuan matur pamit tityang tan ngiringang, tityang pacang simpang, ring i kumpi ne ba dangin, pekakne mesawur halus, yaning keto bawos dewa, pekak mamekelin merta, duang tegen teken asuun, lautang tampi tur majalan apang melah, I Japatuan nyumbah pamit, tur mamargi nganginang

3. Tan kocapan sampun rauh maring genah kumpinyane, gagak turas bengong, nganton meru ne ngulangunin, I Japatuan ne mesaur, ngiring beli ka jeroan, sampun kacunduk kumpinya, kumpine ya tengkejut, atman paran mai tuara megagapan, I Japatuan manyawis, tityang sampun kompyang kompyange

4. Kumpine masaur indayang sambat adan kompyang, yaning cai nawang, tuhu cai jadma lewih, I Japatuan raris matur, sugra tityang manguningang, MANGKARA WIJILANG ANGINA, pesengan kumpine iku, kumpinne masaur saja raos dewa, kumpi mekelin cening, merta telung tegenan.

5. I Japatuan matur inggih tityang matur suksma, nunas pasuecan, mangkin tityang nunas pamit, simpang ring i kelab ba dauh, sang kalih raris manyumbah, mapamit mamargi ngauhang, sampun napak maring kauh, beli angob ngantonang uparenggan umah, kuning kadi emas masangling., I Japatuan menimbal

6. Beli sampunang bengong ngaksi buka togog, ngiring pedek i kelab, inggih durusang ngranjing, kelabne sampun kacunduk, kelabe metaken nyujutang, atma paran mai teka, I Japatuan nyumbah matur, tityang boya atma sane mai teka, tityang kelab kelabe iki, kelabe raris ngucap

PUPUH DURMA

1. Indayang sambatang sira aran kelab, I Japatuan matur aris, sugra pakulun titiang, TANG PURUSA WETNING SABDA, iku aran kelabe jati, kelabe ngucap, saja kadi raos cening

2. Kelab mamekelin merta petang tegen, I Japatuan matur aris, sukma atur tityang, titiang nunas pasuecan, mangkin tityang mapamit, pacang simpang, ring i buyut ring madyaning

3. Kelabe ngucap malih nah lautang, genah i buyut kaungsi, sang kalih raris nyumbah, mapamit mamargi ke tengah, tan ceritayang ring margi, sampun prapta, kacunduk buyute ring puri

4. Raris buyut manakenin japatuan, atma paran teka mai, I Japatuan matur embah, titiang boya atma teka, wantah buyut buyute niki, buyutne ngucap, sambat aran buyut mangkin

5. Yan cai tatas weruha sira buyut rinama, tuhu cai mahutami, I Japatuan matura, Sugra titiang mangiringang, nguningang parab buyute, OM KARA WETNING BUMI, buyutne ngucap, tuhu cening pradnyan gati

6. Buyut mamekelin merta limang tegen, I Japatuan matur raris, titiang nunas paican, mangkin titiang pamit budal, simpang ring i canggah dini, buyutne ngucap, nah lautang cai mamargi

7. Uli dini genah i canggahe duuran, sang kalih nyumbah raris, margi ngungsi genah, canggh sampun kepaguhang, canggahne atanya, atman nyene teka mai

PUPUH GINANTI

1. I Japatuan masaut, tityang boya atma mai, tityiang wantah canggah canggahe, canggahe ngucap malih, sambat adan canggahe, yaning saja tawang cai

2. I Japatuan saur halus, sugra tityang nguningin, AM KARA WETNING TEJA, canggahne ngucap malih, saja kadi raos dewane, jani canggah mekelin

3. Nem tegen mwah asuun, i japatuan matur aris, titiang nunas pasuecan, mangkin tityang ne mapamit, pacang simpang ring i wareng, canggahne ngucap malih

4. Genah i wareng ba duur, buin aundag uli dini, sang kalih raris menyumbah, raris mapamit mamargi, pemarginya ngamenekang, warengne sampun kapanggih

5. Warengne matakon halus, atman nyene teka mai, I Japatuan matur sembah, tiang boya atma mai, tityang wantah wareng warengne, warengne ngucap malih

PUPUH GINADA

1. Sambatang adan warenge, yaning sida tatas uning, tuhu cai wareng warenge, AM KARA WETNING BAYU, ika jati aran warenge, sugra mangkin, madak tan keni upadrawa

2. Warengne raris ngucap, tuhu saja raos cening, wareng mekelin merta, tuwah pitung tegen liu, I Japatuan mangucap, tityang mangkin, manunas paican warenge

3. Mangkin tityang pamit budal, simpang ring i krepek dini, warengne malih mangucap, genah i krepek ba duur, buin aundagan genahnya, sang kekalih, raris nyumbah tur menekang

4. Rauh ring genah krepeknya, sang kalih gaok ninggalin, genahe galang maglanaran, uparenggan endih murub, natahe majlijih mirah, nunas ngranjing, pedek tangkil ring i krepek

5. Sasampune kacundukang, i krepek mataken aris, atman nyene mai teka, I Japatuan raris matur, titiang boya atmaprapta, tityang iki, wantah krepek krepeke prapta

6. Krepeke malih ngucap, sira krepeke rinami, yan sida tatas weruha, cai krepek krepeke tuhu, I Japatuan matur sembah, tityang ngiring, sugra pacang nguningang

7. OM KARA WETNING AKASA, ika aran krepek jati, krepekne malih ngucap, tuhu tuah sapuniku, krepek maekelin dewa, merta alangit, miwah tekening anatah

PUPUH PANGKUR

1. I Japatuan matur banban, tityang nunas paican krepeke mangkin, krepekne malih amuwus, apa krana mai teka, I Japatuan raris matur titiang lacur, somahe ninggalin pejah, wau nganten tigang sasih

2. Kocap ditu somah tityang, keanggen legong antuk ida sang surapati, ndikan ida sang hyang guru, ida mapaica panugrahan, ento mawinan tityang meriki rauh, krepekne sumaur ucap, yan keto antosang dini

3. Krepek lakar nunasang, maring linggih ida sang hyang surapati, krepeke raris lumaku, kacarita sampun prapta, ring kendran tangkil ring sang hyang indra iku, betara indra ngandika, apang gawen cai mai

4. Krepek raris matur sembah, ratu betara wenten krepek titiang iki, kocap padem somah ipun, driki ya kaanggen legong, ida sang hyang siwa manugrahin ipun, awinan sida mai teka, ngandika hyang surapati

5. Nah jani kema orahang, apang ipun enggal teka tangkil mai, krepekne nyembah umatur, tityang nunas pamit budal, tan kacrita maring awan sampun rauh, krepekne ngucap aris, uduh cening maka kalih

6. I dewa kandikayang tangkil, sang kekalih manyembah nunas pamit, ka indra loka lumaku, rauh maring indra loka, raris mengaturang sembah ngastu pungkur, betara ngandika aris

PUPUH SINOM

1. Cai madan I Japatuan, I Japatuan matur singgih, naweg tityang nunas lugra, mangda betara ne mangkin, ledang ratu manugrahin, maring tityang jadma dusun, sengsara tinggalan somah, manut sabdan hyang siwa nguni, kocapratu, sane menganggon legong

2. Ipun mangkin tunas tityang, pacang ajak tityang mulih, betara indra ngandika, dening cai jadma lewih, nira sueca ajak mulih, kewala nira tan rungu, sane encen somah caine, jani cai ngalih dini, ida ngutus, i suduta mangda ngrauhang

3. Dedarine maring kendran, srantaban dedarine prapti, rupannyane jegeg ngayang, nglangenin sang mengaksi, I Japatuan manyelehin, nanging tuara ya kepangguh, matur ring betara indra, boya somah tityang niki, malih ngutus, i sudata mangda ngrauhang

4. Dedarine sami prapta, I Japatuan nyelehin malih, taler durung kapanggihang, hyang indra ngandika malih, i sudata gatiang ngalih, sang kandikayang lumaku, i sudata mawali teka, nandan bangkung berag aking, japatuan matur, niki ratu somah tityang

5. Tityang nunas panugrahan, ring ratu betara mangkin, icenin titiang mamendak, hyang indra ngandika aris, kema lautang ajak mulih, I Gagak Turas nyelag matur, nguda mendak bangkung berag, I Japatuan tan pamunyi, nyrengseng ipun, nangsekin i bangkung berag

6. Melekur tumuli nandan, saha ngucap nyunyur manis, duh jiwan beli i dewa, rarisang tambanin beli, sampun sue sedih kingking, ni Ratnaningrat mesaur, ledang beli manjakang tityang., mangkin ngiring pedek tangkil, nunas hayu, ring ida bhatara indra

7. Betara indra mengandika, bawos ida nyurnyur manis, duh cai I Japatuan, cai jati jadma lewih, nira manugrahin cai, ngajak Ratnaningrat mantuk, mawali kema ke madyapada, wireh tedun saking dini, cai patut, wenang nguasayang jagat

8. Jani nira manuduhang, somah caine pang mawali, dadi manusa jati mula, apang sumuyub nyubaktin, da engsap ngaturang bakti, di kayangan patut sungsung, dulurin baan widi widana, ngaturang punia da lali, ring sang wiku, ngawe karahayuan jagat

9. I Japatuan matur suksma, singgih betara titiang ngiring, ledang betara malingga, ring titiang ri kala mulih, betara tedun ka gumi, betara malih amuwus, eda engsap ngacep nira, jani kema cai mulih, kocap sampun, napak ring negari daha

10. Tumuli ngojog reramannya, kepanggihin kantun sedih, reramannya kesiab ngatonang, pianak mantu ne prapti, kapupungan ngucap aris, dewa ratu mas mirah ibu, saja ke i manik teka, kadi surya kalaning wengi, berag layu, meme mangenang i dewa

11. Nadak wareg tan paneda, nganton idewa rauh mangkin, rasa bungah tan pangganggo, I Japatuan ngucap aris, inggih bapa miwah bibi, da ento panjangan ibu, mangkin tityang sampun mulih, saking asung, bhatara indra manugraha

12. Wong desane ilang kenehnya, buka ngipi kerasanin, anak mati nadak teka, prabawane mengangobin, jati anak luwih utami, satsat surya kembar ipun, kudang dina sampun liwat, orta kadi ampehang angin, ngantos rauh, ortane maring purian

PUPUH DURMA

1. Prabu daha mengandika sada banban, ne ke cai paman patih, kema paman luas, medak ipun I Japatuan, tur ajak mai ke puri, ki patih angucap, singgih prabu tityang mepamit

2. Tan ucapan sang utusan maring marga, ring umah japatuan prapti, Japatuan manyembrama, napi sane kabuatang, semeng rauh kadi mangkin, kipatih ngucap, tityang maka utusan puri

3. Cai kapandikang tangkil ring sang nata, mani semeng cai tangkil, I Japatuan mangiringan, sang utusan raris budal, semeng mangkin sampun nampi, I Japatuan, miwah I Gagak Turas memargi

4. Tan kocapan lampah I Japatuan ring marga, saget prapti maring puri, panjake bengong ngatonang, antuk nembe memangguhang, wong mati maurip malih, kesuargan, wong dusun swabawa utama

5. Sang prabu raris mangandika alon banban, ne ke Japatuan cai, cai dahat mahutama, wenang ngentos linggih nira, nyakra werti daha dini, I Gagak Turas, anggon cai patih dini

6. Sampun puput upakara ne cumadang, I Japatuan kasenopati, sampun ngadeg nata, maka patih I Gagak Turas, Ratnaningrat pramesuari, kerta raharja, gemah ripah loh jinawi. 

- PUPUT-

Denpasar 1 Mei 2019

Made Winner


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Geguritan Cupak Grantang

Geguritan Dharma Prawertti

Geguritan Cangak